Sadarkah kamu, traveling benar-benar melatih kemampuan kita untuk tanggap dalam menghadapi masalah?
Pada dasarnya, traveling itu suatu hal yang penuh dengan masalah. Ke mana kita akan pergi, bagaimana kita akan pergi, barang apa saja yang perlu kita bawa, bagaimana membuat perjalanan kita aman, bagaimana cara kita dapat menikmati perjalanan, bagaimana cara kita pulang nantinya, dan salah satu masalah klasik, bagaimana menyimpan uang dengan aman.
Uang selalu menjadi masalah. Saat kamu berjalan di sebuah kota yang asing dengan penampilan nyentrikmu sebagai traveler, perhatian orang akan tertuju ke arahmu. Seorang traveler dipandang sebagai orang yang pasti membawa banyak uang di ranselnya, itulah yang rawan.
Percayalah, dompet bukan tempat teraman untuk menyimpan semua uangmu. Semua orang di dunia tahu, orang menyimpan uang di dompet mereka. Seorang pencopet tanpa pendidikan pun mengetahui hal itu. Simpanlah uangmu di tempat-tempat rahasia, di mana tak seorang pun akan menyangka.
Aku mempelajari hal ini dari beberapa teman traveler yang kutemui di perjalanan, tempat-tempat rahasia untuk menyimpang uang kita agar lebih aman saat dalam perjalanan.
Ransel-ransel sekarang, terutama yang berbahan nilon memiliki kain yang terletak di balik resleting agar air tidak masuk kedalam ransel saat hujan.
Sobek kain tersebut menggunakan pisau cutter, gulung atau lipat uangmu sekecil mungkin agar dapat masuk kecelah tersebut. Tutup kembali celah tersebut menggunakan lakban atau isolasi.
Tas yang dibuat belakangan ini menggunakan rangka plastik atau busa dibagian punggung. Rangka tersebut biasanya dilapisi kain tipis. Buat sobekan pada kain untuk menyimpan dokumen-dokumen penting atau uang. Tutup celah menggunakan isolasi.
Jangan gulung dokumenmu karena tekanan barang-barang di dalam ransel akan membuat dokumenmu rusak.
Cara klasik, namun efektif. Pencopet tak akan menemukan celah mencuri uang dari dalam sepatumu. Tentu cara ini tak berlaku saat kamu berjalan-jalan di pantai.
Ingat kau menyimpan sejumlah uang di dalam sepatu. Hati-pada pada medan yang kau lalui, sedapat mungkin hindari area berair. Jangan sampai uangmu menjadi bubur kertas nantinya.
Trik membuat celah juga berlaku di sini. Banyak topi terdiri dari 2 lapis kain di dalamnya. Lakukan hal yang sama seperti pada kerangka ransel, dan uangmu aman di dalam topi. Jangan lakukan hal ini jika kau termasuk orang pelupa yang sering meninggalkan topimu di tempat wisata atau hostel. Tak hanya topimu yang kau hilangkan, namun juga biaya pulangmu.
Trik ini hanya berlaku untuk ikat pinggang kulit. Buat sobekan pada ujung ikat pinggang, kemudian lem kembali. Uang yang kau simpan pada ikat pinggang ini adalah uang cadangan untuk kejadian tak terduga, seperti kecelakaan, dompetmu kecopetan, atau paling buruk, seseorang merampok ranselmu.
Jika seseorang mengobrak-abrik ranselmu, mereka tak akan tertarik pada kotak first aid ini. Simpanlah sejumlah uang dalam botol obat yang telah kau kosongkan terlebih dahulu.
Beberapa jenis kemeja formal memiliki kerah yang kaku dengan kertas karton di dalamnya. Buatlah siletan rapi pada bagian belakang, kemudian jahit kembali. Buka jahitan tersebut hanya pada saat-saat genting.
Kaitkan dompet pada rantai kecil yang terkait dengan celanamu. Cara ini memiliki tingkat keberhasilan 50:50 dalam menyelamatkan uangmu. Simpan uangmu dengan rapi dalam dompet, jangan biarkan menyembul. Jika uangmu menyembul keluar dompet, dompetmu mungkin selamat, tapi jika kau beruntung bertemu dengan pencopet yang memiliki tingkat intelegensi tinggi, dia akan mengambil uangmu diam-diam tanpa mengambil dompetmu.
Jika kau memiliki akun paypal, kau tak perlu takut kehilangan uang saat traveling. Jika suatu saat kau kecopetan, kau hanya membutuhkan jaringan internet untuk mengakses akun paypalmu serta mengambil uangnya di kantor western union.
Memang cukup merepotkan saat aku akan membeli oleh aku harus melepas isolasi pada kerangka ranselku, atau melepas jahitan pada kerah kemeja. Setidaknya, kompensasi yang kudapatkan setimpal, aku bisa bepergian dengan perasaan nyaman dan tenang.
