8 Tips Tetap Lancar Traveling di Tengah Ketatnya Pekerjaan

Banyak dan ketatnya pekerjaan bukan halangan untuk kita traveling!

SHARE :

Ditulis Oleh: Dea Sihotang

Foto oleh Dea Sihotang

Mari kita akui, betapa inginnya kita jalan-jalan sesering mungkin, apalagi ketika kita lihat teman- teman mengunggah foto-foto di tempat-tempat keren yang belum pernah kita datangi. Rasanya sudah sangat  ingin untuk langsung menuju ke Bandara lalu naik pesawat pergi ke suatu tempat yang eksotis. Tetapi apa daya, keinginan tersebut susah diwujudkan karena kita bekerja setiap harinya.

Walau normalnya bekerja dilakukan pada hari Senin sampai Jumat, namun tak jarang beberapa dari kita bahkan tetap harus bekerja pada hari Sabtu. Para pekerja biasanya hanya punya jatah cuti beberapa hari saja dalam setahun. Jadi pasti rasanya sulit sekali, bisa punya mimpi untuk pergi berjalan-jalan kesana kemari, leyeh-leyeh di pulau dewata atau menyusuri Gua Jomblang di Jogjakarta.

Aku mengalami sendiri berbagai permasalahan di atas. Aku seorang pekerja kantor yang hobi traveling. Pada awalnya mungkin susah, namun setelah beberapa kali melakukan perjalanan, aku menemukan trik, agar pekerjaan lancar, namun hobi traveling juga tetap tersalurkan. Berikut tips tetap bisa traveling ditengah sempitnya waktu luang sebagai seorang pekerja kantoran;

1. Niat adalah kunci utama

Jangan pernah setengah-setengah, jika memang memiliki keinginan yang kuat untuk traveling, perjuangkan! Kalau tidak punya keinginan atau niat untuk bisa jalan- jalan, sampai kapan pun kamu pasti tidak akan pernah bisa kesampaian untuk bisa traveling.

Tapi jangan puas dengan hanya punya niat. Memang betul kata pepatah, “Selama ada niat pasti ada jalan.” Namun niat saja tidak cukup, karena kita juga perlu untuk bertindak. Tindakan seperti apa? Mari lanjut ke poin berikutnya.

2. Menabung mungkin saran klise, tapi itu cara paling efektif

Menabung adalah salah satu aspek yang paling penting supaya bisa mewujudkan keinginan kamu untuk traveling. Karena setiap kegiatan traveling sudah pasti membutuhkan biaya, yang bahkan patut diakui bahwa tidak sedikit uang yang harus keluar untuk pengeluaran kita selama traveling. Seperti untuk biaya transportasi, makan, tiket-tiket tempat atraksi, penginapan, belum lagi kalau mau beli oleh-oleh. Karena itu kita perlu memilah mana pengeluaran yang betul-betul diperlukan, mana pengeluaran yang tidak perlu, sehingga kita bisa menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilan yang kita punya. Percayalah kalau kita betul-betul punya niat yang bulat atau tujuan yang besar, menabung akan menjadi lebih mudah, karena kita melihat apa yang ingin kita capai tersebut. Tahan godaan untuk belanja dan lain sebagainya terlebih dulu.

Mungkin itu keinginan untuk bisa hiking di Rinjani? Atau berenang dengan Whale Shark di Cebu? Atau snorkeling di pulau Menjangan? Apapun itu, kalau ada niat dan usaha, kita sudah berada di jalur yang benar.

3. Layaknya perang, rencana yang matang menentukan sukses tidaknya perjalanan nanti

Foto oleh Dea Sihotang

Dengan perencanaan yang matang, kemungkinan perang tersebut akan berhasil. Beberapa orang khawatir dengan merencanakan traveling dari jauh-jauh hari malah ada kemungkinan untuk tidak terlaksana. Semua kembali lagi ke poin no. 1. Niat. Selama niat itu kuat, pasti ada jalan.

Merencanakan perjalanan jauh-jauh hari penting karena kita jadi bisa mengatur perjalanan seperti apa yang kita mau, tempat wisata yang ingin di lihat, bujet makan setiap hari.

Lalu tiket-tiket yang dibeli jauh-jauh hari, biasanya akan lebih murah dan tidak jarang maskapai penerbangan yang memberikan diskon khusus untuk pembelian tiket pesawat dari 3 bulan sebelumnya. Jangan lewatkan kesempatan-kesempatan promosi tersebut, kalau perlu mendaftarlah untuk mailing list maskapai tersebut, sehingga setiap ada update information atau promo terbaru dari mereka, kita bisa langsung tahu.

4. Senjata pegawai kantoran: hari kejepit!

Biasanya aku sudah mengoleksi kalendar tahun berikutnya dari sekarang, dengan begitu aku bisa tahu kapan saja tanggal-tanggal kejepit. Para traveler biasanya bersorak girang begitu melihat tanggal-tanggal kejepit, karena dengan begitu, kita hanya perlu mengambil cuti sesedikit mungkin namun bisa mendapatkan waktu traveling yang panjang. Usahakan juga supaya selalu mengambil liburan over weekend. Misalkan ada libur hari Kamis, berangkatlah dari hari Rabu malam sampai hari Senin pagi. Jadi kita hanya cuti 1 hari Jumatnya saja.

Kenapa hanya 1 hari? Lanjut poin 5.

5. Ambil resiko penerbangan pagi dan langsung berangkat ke kantor

Nah ini yang harus kita ambil kalau ingin waktu liburan yang lama dan mempergunakan waktu cuti yang minim. Kalau tiba saat pagi hari (sekali) di kota tempat kamu bekerja, kita bisa langsung ke kantor dari bandara.

Dalam ransel perjalananku selalu tersedia sehelai baju kerja, karena biasanya aku langsung lanjut ke kantor dari bandara walau baru saja tiba dari luar negeri dan masih bau matahari. Cuti itu berharga sekali untuk para pekerja, karena itu kita harus betul-betul bisa memaksimalkannya.

6. Jadilah flashpacker

Foto oleh Dea Sihotang

Patut diakui bahwa dengan waktu terbatas yang kita punya namun keinginan mengunjungi tempat ini itu tidak terbatas, terpaksalah kita harus menggigit jari dan rela menjadi flashpacker.

Panggilan ini pertama saya dengar dari teman saya ketika dia tahu bahwa saya baru tiba di Manila pada sore hari, lalu sudah sampai di Banaue pada keesokan paginya. Dilanjutkan dengan trekking seharian melewati air terjun dan bukit-bukit persawahan yang masuk dalam Unesco Heritage List. Lalu dengan bus malam kembali lagi ke Manila dan sampai pada pagi hari, dan tiba di Kuala Lumpur pada sore harinya. Iya, secepat itu. Padahal jalan-jalan macam begini suka dicibir oleh para traveler luar, yang suka berkata “Oh please, don’t do like Japanese,” tiap kali mendengar cerita pengalamanku – ya tapi, pekerjaan kantor menunggu. Tidak apa-apa hanya bertemu secara singkat dengan tempat- tempat itu, daripada tidak pernah sama sekali. Ya kan?

7. Selesaikan tugas-tugas penting di kantor sebelum berangkat

Ini juga penting. Selesaikan tugas-tugas kita sebelum cuti, supaya cuti kita bisa disetujui oleh pak/bu bos. Juga supaya kita tidak merepotkan teman-teman kantor lainnya saat kita tidak ada. Sehingga saat kita traveling pun, mereka tidak akan keberatan.

Namun janganlah berhenti dengan kalimat ini, “tapi kerjaan saya banyak banget, gimana dong?”

Kerjaan itu tidak akan pernah ada habis-habisnya. Ingatlah bahwa kita akan selalu bisa mencari uang kapan saja, tetapi kita tidak bisa membuat kenangan-kenangan traveling kita kalau kita tidak pernah memulai perjalanan kita.

8. Tuliskan cerita perjalanan kamu

Ini kebiasaan pribadi yang terus aku lakukan dan aku harap bisa mulai kamu lakukan juga. Karena dengan menuliskan cerita perjalanan kita, kita akan terinspirasi untuk melakukan kegiatan traveling lagi, lagi dan lagi. Tidak apa-apa, nanti saat kita tua, kita bisa menceritakan banyak hal kepada anak cucu kita. Ingatkah kamu salah satu quote terkenal ini?

Twenty years from now, you will be more disappointed by the things you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover

***

Jadi janganlah pernah ragu, walau kita berstatus sebagai pekerja, kita pun tetap bisa terus melakukan traveling selama ada niat dan usaha. Di samping semua poin yang dituliskan di atas, tetaplah jaga rasa syukur hati kita, karena kalau kita membanding-bandingkan jejak traveling kita dengan traveler lain, pasti akan sulit. Syukuri lah apa yang kita punya, apa yang telah kita alami, dan kembalilah memupuk rencana perjalanan berikutnya. Mengetahui batas diri itu penting. Paling penting, ingatlah bahwa traveling itu bukan sekedar kompetisi musiman dan bangga-banggaan cap di paspor. Traveling itu bentuk pelatihan kita untuk dapat menjadi seseorang yang lebih tangguh, dengan segala pengalaman yang kita alami di dunia luar sana, dunia yang berbeda dari tempat kita berada sehari-harinya. Ingatlah, bahwa Happiness is not about the destination, but the journey.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU