Ada anekdot—atau mungkin juga beneran terserah kamu menilainya, membedakan turis lokal dan turis asing bisa dilihat dari caranya menunggu penerbangan. Kalau turis lokal asyik dengan gadget-nya sedangkan turis asing membaca buku. Wah…
Makanya yuk, jadikan membawa buku saat traveling menjadi kebiasaan positif kita orang Indonesia. Jangan mau kalah dong dengan orang luar yang kemana-mana selalu menenteng buku. Bukan maksudnya menjadikan barat sebagai kiblat kita dalam segala hal…tapi kalau sesuatu itu positif kenapa menolak untuk dilakukan?
Lagian, apa mata nggak pedes ya ngeliatin sosial media melulu atau update status terus. Mending baca biar berisi dan lagi ada 8 penjelasan paling masuk akal kenapa membawa buku saat traveling wajib hukumnya!
Jika selama ini kamu kerap menjadikan alasan kesibukan kerja ataupun kuliah menjadi penyebab kenapa koleksi bukumu tidak tuntas-tuntas juga untuk dibaca, bisa jadi dengan membawa 2-3 buku di perjalanan kamu bisa mengurangi daftar buku yang belum selesai dibaca! Nggak punya waktu untuk baca saat jalan-jalan? Lha, ketika menunggu di ruang tunggu pesawat, di dalam perjalanan kereta api bisa banget dipakai untuk membaca! Ketimbang stalking-in mantan?
Nggak selamanya traveling hanya soal mengeksplorasi tempat-tempat wisata eksotis di kota yang kamu datangi. Ada kalanya kenikmatan perjalanan bisa kita temukan saat berdiam diri di kamar penginapan yang cozy atau duduk santai menatap deburan pantai. Nah…buku bisa jadi temanmu menikmati kesendirian ini.
Apalagi kalau buku yang dibaca adalah filsafat modern karyanya Jostein Gaarder, buku-buku klasik romantis miliknya Jane Austen, buku biografi tokoh yang menginspirasi, pokoknya novel favorit sarat petuah hidup yang membuatmu semakin memaknai hidup, mensyukuri apa yang sebelum dan sekarang kamu jalani.
Buat para solo traveler, buku adalah teman terbaik. Secara kamu jalan-jalan sendiri, nggak ada juga yang bisa diajak ngobrol, biar nggak garing wajib bawa buku! Supaya “obrolannya” dua arah, saat traveling bawalah buku yang mengambarkan perasaan kamu saat itu. Jangan membawa buku yang bikin males bacanya. Nggak mesti bacaan berat, cerita yang ringan, membuat kamu tertawa, meringankan harimu bisa jadi hiburan banget. Nggak selamanya traveling-mu menyenangkan. Bisa jadi trip yang direncanakan nggak berjalan dengan semestinya, buku yang dibawa bisa menjadi obat untuk bad day-mu!
Menuntaskan membaca sebuah buku menarik di tempat wisata andalan bisa jadi moment yang istimewa. Apalagi kalau kamu dengan kerelaan meninggalkan buku yang sudah selesai dibaca tersebut di sembarang tempat supaya ditemukan orang lain. Bayangkan, buku kamu ditemukan oleh orang lain dan dia merasakan greget yang sama dengan yang kamu rasakan ketika membaca buku tersebut. Eh…jangan merasa sayang lho, jika kamu terinspirasi dengan sebuah buku ‘kan nggak ada salahnya membagi dengan yang lain? Yah..kalau kamu ikhlas sih hehe…
Membaca buku yang bercerita tentang daerah setempat sedang dikunjungi akan membuat bacaanmu lebih hidup. Kamu bakal bisa benar-benar merasai tempat-tempat yang kamu datangi, berikut sejarah dan cerita unik yang terselip di dalamnya. Informasi-informasi yang kamu dapatkan dari buku juga bisa dikroscek dengan penduduk setempat. Positifnya, penduduk lokal bakal lebih mengapresiasi kamu atas usaha yang kamu lakukan untuk mengenal kearifan budaya setempat.
Bukan nggak mungkin lewat novel yang sedang kamu baca saat menunggu antrean memesan makanan, kamu disapa oleh orang baru yang tertarik dengan bacaanmu. Jangan-jangan dia juga sedang membaca buku yang sama, tertarik dengan buku yang sedang kamu baca atau punya informasi menarik seputar pengarang favoritmu…ada banyak kemungkinan-kemungkinan menarik yang nggak terbayangkan hanya dengan membawa buku saat traveling!
Karena jauh lebi baik bergantung dengan buku saat jalan-jalan ketimbang dengan gadget! Coba bayangkan, sedikit-sedikit kamu pose dan upload di instagram. Berpindah sebentar ke tempat yang popular di media sosial langsung foto. Coba kalau kamu membawa buku, pastinya sebagian pikiranmu terpenjara di dalam buku tersebut dan nggak sabar untuk melanjutkan bacaanmu. Alih-alih foto di Tugu Nol Kilometer, bisa jadi kamu memilih membaca satu halaman buku sambil menunggu teman-teman yang lain sibuk selfie atau…kamu selfie dengan buku juga? Boleh banget, kok!