Selamat Hari Pahlawan untuk tokoh-tokoh yang telah berjuang di berbagai bidang demi kebaikan Indonesia. Perjuangan mereka telah memberikan perubahan dan menginspirasi banyak orang. Berikut beberapa tokoh inspiratif di bidang lingkungan yang telah menjadi panutan banyak pegiat alam bebas Indonesia.
Saya rasa, dari sekian banyak tokoh yang menginspirasi para pegiat alam bebas, Soe Hok Gie adalah tokoh yang paling banyak dikagumi. Soe Hok Gie dan Mahameru menjadi satu rangkain kisah penuh semangat yang mendorong para pendaki untuk terus menjajal jalan-jalan terjal di setiap pendakian. Di puncak Mahameru jugalah Soe Hok Gie meregangkan nyawa.
Jika Indonesia punya Soe Hok Gie, Nepal punya pahlawan pendaki wanita, Lhakpa Sherpa. Ulasannya bisa kamu klik di sini.
Gie bukan sekedar pegiat alam bebas biasa. Dia merupakan salah satu pendiri Mapala UI yang sangat aktif menyuarakan aspirasinya terhadap pemerintah Indonesia pada masanya. Buku Catatan Seorang Demosntran seolah menjadi “kitab” bagi para pendaki Indonesia. Seperti yang tertuang pada penggalan tulisannya,
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
Jika nama Soe Hok Gie begitu dikenal di kalangan masyarakat luas, maka tidak bagi Iwan Abdurrahman atau lebih dikenal dengan sebutan Abah Iwan. Pria yang lahir pada tahun 1947 ini adalah sosok pendiri Wanadri yang merangkap menjadi musisi.
Dan, inilah 13 traveler keren di Indonesia yang dapat pengakuan dunia. Baca ulasannya dengan klik di sini ya.
Tak terhitung lagi berapa kali Abah Iwan menjamah belantara liar. Sudah berapa puluh gunung sudah dia tandangi. Bahkan, beliau bersama wanadri mendirikan Kawasan Konservasi Masigit Kareumbi. Segala aksi yang dia lakukan cerminan kecintaannya pada lingkungan. Beberapa penggal kalimat yang diucapkan Abah Iwan dalam acara Dies Natalis Wanadri ke-49 ini mungkin bisa menjadi bahan renungan kita,
“Respek adalah filosofi mendasar yang seyogyanya harus dijiwai. Respek terhadap alam, dalam artian kita mau menyediakan diri untuk mempelajari segala sesuatu tentang alam serta bersikap ‘benar’ dalam memperlakukannya, akan menciptakan semacam dialog spiritual antara alam dengan penjelajahnya,”Begitu pula respek terhadap manusia, bukan karena jabatan atau kekayaannya karena pada dasarnya kita tak memiliki apa-apa.”
Selain Soe Hok Gie, sosok pegiat alam bebas dari Mapala UI Norman Edwin pun menghiasi daftar tokoh inspirasi para pendaki. Norman Meninggal saat berusaha menegakkan bendera Merah Putih dan bendera Mapala UI di Puncak Aconcagua.
“Alam sebagai sarana pendidikan dan bukan cuma petualangan”
“Kematian pendaki gunung berawal dari kurangnya perlengkapan”
“Jangan hanya partisipasi, tetapi berikan dedikasi yang murni kepada alam”
Kesannya, anggota Warkop DKI adalah sekumpulan pemuda yang “slengekan” dan selalu bercanda. Namun ternyata, dibalik canda dan tawa, mereka adalah sosok pecinta alam. Anggota Warkop DKI (Dono, Kasino, Nanu, kecuali Indro) adalah anggota Mapala UI.
Kalau kalian angkatan 90an, pasti masih ingat bahwa film Warkop DKI menampilkan scene pendakian dan berhubungan dengan pecinta alam pada awal kemunculannya. Menurut saya Warkop DKI bisa menjadi tokoh pegiat alam yang menginspirasi. Karena lelucon mereka jugalah yang sanggup menentramkan hati rakyat Indonesia meski sedang dalam nestapa.
Sudah menyaksikan “Rings of Fire”? Kalau sudah, kamu pasti kenal dengan Youk Tanzil. Pria yang begitu mencintai Indonesia ini mengekspresikan rasa cintanya dengan berkeliling Indonesia. Ekspedisi keliling Indonesianya dia namai “Ring of Fire”. Salah satu tujuan Youk Tanzil melakukan ekspedisi ini adalah unutk memotivasi kaum muda memahami Indonesia. Tentunya agar mereka pun termotivasi melakukan perjalanan sendiri melihat kekayaan Nusantara dengan mata kepala sendiri.
Bukan sekedar berkeliling Indonesia, Youk Tanzil pun menyisipkan kegiatan “charity” di sela-sela ekspedisi Rings of Fire. Yap, dia adalah salah satu tokoh petualang alam bebas Indonesia yang mencintai negara ini tidak hanya dengan kata-kata.
Tetap terlihat cantik meski tanpa make up tebal. Pemberani dan petualang sejati. Ia penah mengalami insiden terombang-ambing di tengah laut Arafuru seorang diri hingga terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. Dia bertahan hidup dengan segala keterbatasan selama 4 hari bersama beberapa anggota kru acara tv yang ia pandu.
Itu adalah cuplikan singkat kisah “mengerikan” yang pernah dialami Medina Kamil. Wajah cantik dan ketangguhannya berjuang di alam bebas dikagumi banyak orang. Pun sekarang, dia menjadi inspirasi para pendaki-pendaki wanita di Indonesia.
Pada masa pemilihan presiden 2 tahun lalu, foto Asmujiono, seorang Kopassus yang berhasil menggapai puncak Everest tersebar luas di media. Asmujiono merupakan Kopassus pertama yang berhasil berada di puncak Everest.
Namun, karena sesuatu hal, Asmujiono memutuskan untuk keluar dari Kopassus dan meneruskan pengabdiannya kepada Indonesia terus menyurakan kepedulian terhadap global warming. Belajar dari Asmujiono, mengabdi pada negara bisa dimana saja. Kalau kamu seorang pegiat alam, abdikanlah dirimu pada alam. Agar alam Indonesia nan permai ini terjaga.
****
Apapun pekerjaanmu sekarang, lakukanlah dengan maksimal agar bisa bermanfaat bagi orang lain. Karena, sebaik-sebaiknya manusia adalah dia yang bermanfaat bagi kehidupan orang banyak. Apalagi kalau bisa menginspirasi seperti tokoh-tokoh di atas. Hidup akan semakin bermakna.