7 Jenis Penyakit Saat Traveling dan Cara Mengobatinya

Berikut telah diulas tujuh jenis penyakit yang mungkin menimpa traveler saat melakukan traveling ke suatu destinasi tujuan lengkap dengan cara mengobatinya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Ada baiknya sebelum mengadakan traveling terlebih dahulu mencari informasi mendetail terkait destinasi tujuan. Karena traveling tak hanya membutuhkan kesiapan mental, fisik, dan dana saja namun juga harus berbekal pengetahuan tentang informasi destinasi wisata yang akan dikunjungi. Pengetahuan tentang destinasi tujuan menjadi hal penting karena akan banyak hal tak terduga yang dapat menimpa traveler, mulai dari suhu ekstrim hingga cuaca yang tak bersahabat. Semua hal tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh traveler.

Berikut telah diulas tujuh jenis penyakit yang mungkin menimpa traveler saat melakukan traveling ke suatu destinasi tujuan lengkap dengan cara mengobatinya.

1. Mabuk Perjalanan

Terlalu lama berada di dalam kendaraan seperti mobil, bus, kereta api, atau kapal laut dapat membuat kepala menjadi pusing dan perut mual. Hal ini merupakan tanda-tanda mabuk perjalanan, bukan penyakit serius namun cukup mengganggu kegiatan traveling yang harusnya menyenangkan.

Menangani mabuk perjalanan dapat dilakukan dengan obat anti mabuk yang bisa dibeli di apotek. Bagi anda yang sulit meminum obat dapat juga ditangani dengan minum jahe atau papermint. Selain itu dapat juga dengan minum teh hijau dan teh jahe untuk meredakan gejala mabuk perjalanan.

2. Kram Otot

Kram otot terjadi sesaat setelah melakukan aktivitas berat di suhu udara yang panas. Bagian tubuh yang sering terkena kram otot biasanya adalah betis, perut, dan paha. Kram otot biasanya dialami oleh traveler yang hobi melakukan hiking atau wisata ekstrem lainnya.

Mengatasi kram otot dapat dilakukan dengan berisitirahat sejenak dan melakukan peregeangan secukupnya. Untuk mempercepat pemulihan dapat juga dengan meminum cairan dengan kadar garam tinggi atau menambahkan garam ke dalam air mineral.

3. Biang Keringat

Biang keringat biasanya terjadi akibat saluran keringat yang terhalang pakaian yang tidak sesuai. Biang keringat terjadi saat suhu udara sedang panas-panasnya. Manifestasi biang keringat berupa bintik-bintik merah yang sangat gatal dan akan lecet saat digaruk.

Penting kiranya untuk menggunakan pakaian yang sesuai dengan cuaca di destinasi wisata. Biang keringat dapat dicegah dengan mengenakan pakaian yang longgar dan menghindari aktivitas berat di bawah terik matahari yang sedang panas-panasnya.

4. Hipotermia

Hipotermia merupakan kondisi dimana suhu tubuh berada dibawah 35 derajat celcius. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh berada pada lingkungan dengan suhu terlalu dingin. Gejala umum hipotermia yang biasanya terjadi yaitu tubuh menggigil, dan dapat berujung pada koma bahkan meninggal dunia.

Hipotermia dapat dicegah dengan menggunakan jaket tebal, sarung tangan, dan sepatu khusus untuk udara dingin. Bagi traveler yang tidak bisa berada di lingkungan bersuhu dingin karena alergi atau lainnya sebaiknya menghindari traveling saat musim dingin atau destinasi dengan suhu rendah.

5. Luka Lecet

Luka lecet biasanya dialami oleh traveler yang sedang traveling ke gunung, pantai, atau belanja. Luka lecet dapat terjadi karena gesekan kulit dengan sepatu atau benda tumpul lainnya. Sehingga menjadi sangat penting pemilihan sepatu yang sesuai dengan kondisi alam destinasi wisata. Pilih sepatu yang dibuat dengan bahan lembut dan nyaman untuk dikenakan.

6. Diare

Diare merupakan masalah umum yang dialami oleh traveler yang gemar melakukan wisata kuliner. Hal ini terjadi karena metabolisme tubuh belum bisa menyesuaikan diri terhadap jenis makanan baru yang dikonsumsi.

Mengatasi diare dapat dilakukan dengan memperhatikan kebersihan rumah makan yang akan kita kunjungi. Jangan memakan makanan yang tidak dimasak dengan matang. Hindari juga minum air keran, es, dan segala jenis sayuran yang dicuci dengan air keran yang tidak bersih.

7. Edema

Tahukah anda bahwa ternyata edema tidak hanya dialami oleh ibu hamil saja. Traveler wanita dengan kulit sensitif yang sering melakukan aktivitas di bawah terik matahari juga memiliki resiko cukup besar mengalami edema saat traveling.

Edema memiliki gejala kaki bengkak, dapat diatasi dengan tidak mengenakan celana yang terlalu ketat. Selain itu sering-seringlah mengistirahatkan dan mengangkat kaki. Cara lainnya dapat dilakukan dengan mengompres kaki dengan air dingin agar bisa segera pulih.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU