4 Tips Bisnis Hotel Agar Tegar Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

PHRI menyebut, terdapat banyak hotel yang bangkrut sejak Covid-19. Bagaimana tips bisnis hotel agar tetap bertahan selama pandemi.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Industri Perhotelan menjadi sektor bisnis yang terdampak besar oleh pandemi Covid-19. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut, terdapat banyak hotel yang bangkrut sejak Covid-19 mulai meluas di Indonesia satu tahun lalu. Beberapa unit usaha mulai tutup. Bagaimana tips bisnis hotel agar tetap bertahan selama pandemi.

Covid-19 telah membatasi aktivitas manusia, dan semakin diperparah dengan kebijakan pemerintah yang sering berubah secara mendadak. Kebijakan PPKM yang diterapkan di Pulau Jawa dan Bali telah membuat hotel dan jenis akomodasi lain mengalami perubahan jam operasional, pembatasan jumlah tamu/pengunjung, hingga prosedur pelayanan.

Baca juga: Kebijakan PSBB di Pulau Jawa dan Bali

Padahal, pemabatasan jam operasional saja telah membuat bisnis yang berada di sektor industri perhotelan terpukul berat. Pandemi Covid-19 telah membuat biaya operasional hotel tak lagi sebanding dengan nilai pemasukan yang diperoleh, sehingga profit menjadi minus. Agar dapat terus tegar bertahan selama pandemi Covid-19, berikut tips bisnis hotel.

1. Membuat Paket Menginap

Pandemi telah membuat sebagian besar masyarakat memilih destinasi wisata yang terletak dekat dari rumah, sehingga memungkinkan untuk pulang-pergi dalam satu hari. Kondisi ini telah membuat hotel sebagai akomodasi liburan sepi dari peminat. Melihat keadaan ini, hotel harus kreatif membuat paket-paket menginap yang menarik dan relevan.

Misalnya adalah paket isolasi mandiri seperti yang dilakukan Fairmont Jakarta dan Shangri-La Hotel. Kedua hotel ini menawarkan paket untuk para pendatang yang ingin melakukan isolasi mandiri dengan fasilitas mewah setelah pulang dari luar negeri atau daerah-daerah zona merah. Terbukti melalui paket ini, banyak konglomerat yang menginap di sini.

Baca juga: Jaringan Hotel OYO Di Ambang Bangkrut

2. Merangkul Internet

Milenial serta Gen Z menjadi target pasar yang penting bagi industri ini. Dua generasi ini selalu terikat dengan internet, dan selalu membagikan pengalamannya di media sosial yang dapat mempengaruhi penjualan. Dalam industri perhotelah, kebiasaan Milenial dan Gen Z dapat dipakai untuk menarik pengunjung. Seperti yang dilakukan oleh Hotel CitizenM yang memiliki kamar pintar yang terhubung dengan smartphone.

3. Terhubung dengan Pasar

Saat ini, teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan bisnis. Pelaku bisnis perjalanan misalnya, mereka telah memanfaatkan layanan online, smartphone, situs-situs ulasan, dan media sosial agar terhubung dengan pelanggan. Bahkan jaringan hotel dunia seperti Marriott, Hilton, IHG, dan Accor kini juga berupaya terhubung dengan para tamunya.

4. Sertifikasi CHSE

Pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat berpikir ulang untuk pergi dan menginap di luar rumah karena ketakutan akan tertular. Pihak hotel haru mampu membangun kembali kepercayaan, salah satu caranya yaitu dengan mengajukan sertifikasi CHSE kepada Kemenparekraf di laman chse.kemenparekraf.go.id secara gratis tanpa pungutan biaya sepeserpun.

Baca juga: Cara Mengajukan Sertifikasi CHSE

Sertifikasi CHSE menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan bahwa produk atau pelayanan yang diberikan telah memenuhi standar protokol CHSE yang meliputi kebersihan, keselamatan, kesehatan, serta kelestarian lingkungan alam. Melalui sertifikasi CHSE, diharapkan dapat terbangun rasa percaya sehingga kembali berani menginap atau staycation di hotel.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU