Mendaki, memanjat tebing, bersepeda gunung, berselancar, atau apapun jenis petualangan alam bebas yang kamu sukai pasti punya racunnya masing-masing. Racun yang seringkali membuat pelakunya ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi, hingga menjadi passion utama hidupnya.
Jika tak percaya, coba tanya sendiri pada temanmu yang punya hobi bertualang di alam bebas. Saya yakin kebanyakan dari mereka sudah pernah merasakan racun tersebut, yang membuat mereka rela berkorban banyak hal hanya untuk bisa melakukan hobi bertualangnya itu.
Entah apa sebabnya, saya pun tak pernah tahu kenapa saya bisa begitu suka mendaki gunung, seolah-olah tak ada hal lain dalam hidup yang lebih menarik dari mendaki. Alam sepertinya punya magnet tersendiri yang selalu membuat saya ingin kembali bercumbu dengannya.
Memang tak semua orang mengalami apa yang saya rasakan, banyak juga kawan-kawan yang hanya coba-coba sekali bertualang dan tak tertarik lagi untuk kembali melakukannya. Namun, dari pengamatan saya, yang kecanduan setelah sekali bertualang jauh lebih banyak dari mereka yang kapok untuk kembali. Dan jika setelah beberapa kali bertualang di alam bebas, dirimu menunjukkan sebelas tanda di bawah ini, mungkin kamu sudah jadi salah satu pecandu petualangan alam bebas!
Setiap orang punya selera masing-masing, jadi sebenarnya wajar-wajar saja jika ada teman yang tak suka bertualang di alam bebas. Namun nyatanya kamu tidak pernah bisa menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar, karena bagimu bertualang di alam bebas punya sensasi luar biasa yang rasa-rasanya akan disukai hampir semua manusia.
Kadangkala, karena ada kesibukan tertentu (yang biasanya berhubungan dengan urusan pekerjaan), kamu terpaksa harus tinggal di kota dalam jangka waktu cukup lama. Dan hal ini amat sangat membuat dirimu merasa stress. Saat itu, kamu hanya ingin segera menyelesaikan urusan di kota dan segera kembali ke alam bebas untuk bertualang.
Saat banyak temanmu menghabiskan banyak uang untuk belanja-belanja di mall, mentraktir pacar, atau sekedar party di klub malam, kamu lebih memilih menghabiskan uangmu untuk bertualang ke tempat-tempat jauh nan terpencil demi mendapat sensasi petualangan baru. Dan kamu sama sekali tak keberatan dan tak merasa rugi menghabiskan uangmu untuk membeli petualangan.
Saat traveling, kebanyakan turis memilih rela menghabiskan banyak uang untuk bisa bermalam di hotel mewah berbintang lima, demi membeli segudang kenyamanan yang ditawarkan. Tapi bagimu, menginap di hotel mewah tak pernah menjadi sebuah impian.
Buatmu, tidur di alam dengan beralaskan matras tipis sambil memandang taburan bintang yang menghiasi langit malam adalah kemewahan tertinggi yang selalu kamu rindukan.
Saat pakaian khas petualang, seperti celana lapangan, aksesoris pendaki, sepatu dan jaket gunung, serta kaos-kaos bertema petualangan sudah menjadi pakaian yang kamu kenakan sehari-hari, boleh dibilang kamu sudah jadi pecandu petualangan alam bebas.
Bekerja dari jam 9 pagi hingga 5 sore mulai hari senin sampai jum’at di dalam ruangan dengan rutinitas yang sama adalah momok menakutkan yang sangat enggan kamu lakukan. Membayangkannya saja sudah bisa membuat kamu stress, apalagi kalau benar-benar harus melakukannya. Bagimu, pekerjaan lapangan yang mengharuskan berpanas-panas dibawah terik matahari sepanjang hari justru lebih menarik untuk dilakukan.
Hujan bukan masalah besar yang membuatmu enggan pergi bertualang, hujan malah seringkali menunjukkan keindahan lain dari alam bebas. Berbecek-becekan dan sesekali terpeleset karena tanah yang licin justru membuat petualangamu jadi lebih fun dan menyenangkan untuk dilakukan.
Pembawa acara TV seperti Jejak Petualang atau MTMA adalah artis-artis favoritmu. Dan kamu sangat berharap Tuhan akan mengirimkan jodoh serupa mereka untuk menjadi pendamping hidup sekaligus teman bertualangmu.
Kamu punya misi membentuk keluarga yang cinta alam bebas. Mengenalkan serta mengajak anak untuk bertualang di alam bebas sejak dini merupakan cita-cita tertinggi yang harus diwujudkan nanti, karena kamu ingin anakmu tumbuh bersama alam.
Ingin tetap mendaki gunung sampai tua nanti, kenapa tidak? Ada banyak contoh yang bisa dijadikan role model, seperti Kang Bongkeng misalnya. Meski usianya sudah tak muda lagi, namun beliau tetap konsisten mengikuti passion hidup di dunia petualangan alam bebas. So, menghabiskan masa tua di alam bebas nampaknya akan menjadi masa-masa terakhir yang indah sebelum kita berpulang nanti.
Alam dan segala isinya seperti telah berkonspirasi untuk memberikan energy kehidupan pada diri para petualang alam bebas. Selalu ada sensasi tersendiri saat kita bertualang di alam bebas, sensasi yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, sensasi yang membuat kita merasa lebih hidup!
***
Masih banyak tanda-tanda lain yang mungkin belum saya tuliskan di atas. Jika kamu pernah merasakannya, silakan ikut berbagi dengan menuliskannya di kolom komentar. Semoga berguna dan bermanfaat, salam lestari!