Wisata Halal Indonesia Ternyata Belum Memiliki Standardisasi Jelas

Masih banyak tempat wisata dan restoran di Indonesia yang belum mencantumkan label halal. Wisata halal di Indonesia perlu standardisasi yang lebih jelas.

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

Horizontal Beach Bar di Gili Trawangan, Lombok. Foto diambil dari sini

Bagi negara dengan penduduk mayoritas muslim, tempat-tempat wisata berlabel halal justru jarang ditemui. Mungkin karena penduduk Indonesia sebagian besar adalah muslim, maka bagi wisatawan muslim, bepergian kemanapun di tanah air nampaknya masih terasa mudah. Jika memang tidak ada fasilitas untuk beribadah, maupun tidak ada label halal di restoran, wisatawan Indonesia masih bisa bertanya dengan bahasa dan maksud yang jelas.

Masalahnya adalah, bagaimana dengan wisatawan muslim mancanegara yang banyak berkunjung ke Indonesia?

Menurut Studipariwisata.com, wisata halal adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata halal merujuk pada aturan-aturan Islam. Salah satu contoh dari bentuk pelayanan ini misalnya hotel yang tidak menyediakan makanan ataupun minuman yang mengandung alkohol dan memiliki kolam renang serta fasilitas spa yang terpisah untuk pria dan wanita.

Selain hotel, transportasi dalam industri pariwisata halal juga memakai konsep Islami. Penyedia jasa transportasi wajib memberikan kemudahan bagi wisatawan muslim dalam pelaksanaan ibadah selama perjalanan. Kemudahan ini bisa berupa penyediaan tempat sholat di dalam pesawat, pemberitahuan berupa pengumuman maupun adzan jika telah memasuki waktu sholat selain tentunya tidak adanya makanan atau minuman yang mengandung alkohol dan adanya hiburan Islami selama perjalanan.

Hingga saat ini Indonesia masih belum memiliki standar jelas dalam permasalahan wisata halal ini.

Dikutip dari laman resmi Kemendagri, Farida Ningsih dari Cheria Travel menuturkan, Indonesia yang saat ini seperti merasa tidak merasa perlu mencantumkan label halal di restoran.

Hal yang justru sangat kontras dengan di luar negeri, yang kini sudah banyak restoran yang mengenakan label halal.

“Kalau di Korsel, restoran ada label halal dan nama pemotong hewannya, sehingga mereka percaya. Kalau di sini, karena mayoritas muslim, jadi nggak dipasang tanda halal, itu membuat mereka (wisman muslim) bingung dan sedikit ragu,” kata Farida Ningsih saat acara Asistensi Wisata Halal Kementerian Pariwisata di Jakarta, Jumat (15/4).

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah, Kementerian Pariwisata, Susanti, menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kemenpar akan segera mengeluarkan Peraturan Menteri tentang standardisasi wisata halal.

“Kami sedang menyusun peraturan ini. Sehingga nantinya akan lebih cepat mengembangkan potensi wisata halal di Indonesia,” kata Susanti.

 

Pentingnya Label Halal di Tempat Wisata

Bagi negara dengan mayoritas penduduk non-muslim, label halal di tempat wisata maupun di restoran penting untuk membantu kenyamanan wisatawan muslim. Label semacam ini penting mengingat jumlah wisatawan muslim termasuk yang paling tinggi. Ketersediaan tempat untuk ibadah juga diperhitungkan, dengan pembangunan masjid, maupun perilisan peta wisata halal. Perhatian khusus ini sangat membantu dan tentunya memberi kenyamanan bagi wisatawan muslim.

Jika wisatawan disediakan wisata halal dan merasakan kenyamanan selama perjalanan, tentu ini akan menambah jumlah wisatawan yang datang ke negara tersebut. Berbagai negara pun kini memberikan perhatian khusus untuk segmentasi ini, seperti menambah label halal atau menyebutkan nama penyembelih hewan di restoran, seperti Jepang, Korea, Thailand, dan juga China. Negara tetangga kita Malaysia, justru telah lama serius di bidang ini, sehingga wisatawan muslim mancanegara tidak ragu untuk berkunjung ke sana.

Menjawab pertanyaan soal bagaimana wisatawan muslim mancanegara yang datang ke Indonesia, sepertinya Pemerintah Indonesia perlu menanggapi serius hal ini. Meski dimana-mana terdapat banyak tempat ibadah dan restoran halal, namun tanpa label maupun penjelasan lebih soal wisata halal di Indonesia, tentu masih akan menimbulkan kebingungan dan keraguan bagi wisatawan muslim mancanegara.

Nampaknya, Indonesia perlu menambah daftar-daftar daerah wisata halal layaknya wisata halal di Lombok NTB. Bagi Anda yang tinggal di Indonesia, perlukah Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus untuk hal ini?

 

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU