Berbekal Minivan Bertenaga Surya, Dua Traveler India Keliling Negeri Demi Ajak Orang Untuk Membaca Buku

“Minimnya toleransi terjadi karena orang-orang tidak membaca buku” - Akshaya Ravtaray

SHARE :

Ditulis Oleh: Sophie Maya

Gambar diambil dari bbc.com

“Minimnya toleransi terjadi karena orang-orang tidak membaca buku”

Akshaya Ravtaray dan Satabdi Mishra, dua traveler ini telah menempuh jarak 10.000 km mengelilingi India, hanya berbekal minivan bertenaga surya. Traveling mereka tak sekadar jalan-jalan biasa atau melakukan kegiatan ekstrim menjelajah alam. Keduanya justru melaksanakan kampanye membaca dengan menjual buku-buku berkualitas namun mereka jual di bawah harga pada umumnya.

Apa yang membuat keduanya begitu berambisius mengampanyekan dan menjual buku hingga mengelilingi India? Ternyata hal itu bermula dari keprihatinan Mishra atas minimnya toleransi antar sesama di India. Hal itu terjadi karena orang-orang membaca. Menurut Mishra, dengan membaca buku pikiran akan lebih terbuka sehingga kita dapat menghargai perbedaan.

Namun karena semakin mahalnya harga buku dan banyaknya toko-toko buku yang bangkrut, orang-orang pun jadi jarang membaca. Ditambah keberadaan perpustakaan sangat langka, bahkan di kota-kota kecil sering kali tak memiliki perpustakaan.

“Jadi bukan karena mereka tak ingin membaca. Hanya saja buku telah jadi barang yang sulit dijangkau oleh kebanyakan orang,” ujar wanita itu. Bersama temannya, Ravtaray, Mishra pun ingin mengubah hal itu. Mereka ingin orang-orang tetap membaca. Mereka pun menyulap minivan menjadi “toko buku sederhana”. Saking sederhananya, toko buku ini tak punya banyak tagihan, sebab tak ada pendingin udara atau listrik. Hal itu membuat toko buku berjalan ini bisa memberikan diskon 20-30% bagi pembelinya. Selain itu tak ada buku yang harganya di atas 200 rupee. Menariknya tak hanya buku-buku dengan bahasa lokal, mereka juga menjual buku berbahasa inggris. Jumlahnya ada sekitar 4000 buku.

Perjalanan yang membawa misi mengagumkan ini dimulai sejak Desember 2015 dari Bhubaneswar, negara bagian timur Orissa. Namun sebelumnya mereka pernah melakukan perjalanan serupa saat tahun 2014. Ketika itu, terjadi hal mengharukan yang tak bisa dilupakan keduanya hingga kini.

“Sama seperti sekarang, waktu itu kebanyakan pembeli yang singgah adalah orang sebelumnya yang tak pernah membeli buku.”

Mereka berharap bahwa dengan adanya misi kemanusiaan dalam perjalanan traveling ini, akan banyak orang yang senang membaca dan mudah menjangkau keberadaan buku-buku. Bahwa siapa saja bisa membaca buku, termasuk orang miskin sekali pun. Sebab, yang terjadi di dunia kepenulisan India adalah sebuah ironi, di mana orang-orang kaya menulis tentang orang miskin, tapi orang miskin tidak dapat membaca hasil karya tersebut.

Keinginan Ravtaray dan Mishra amat sederhana, mereka ingin mengubah situasi itu. Sebab itulah keduanya sering menghentikan minivan mereka di tempat-tempat umum seperti terminal bus atau stasiun kereta api, dibandingkan di area mal atau gedung-gedung tingkat tinggi. Hal itu dilakukan karena masyarakat di kota kecil selalu merasa terintimidasi dengan kehadiran toko-toko besar. Untuk saat ini buku-buku di minivan telah terjual sebanyak 2000 buku. Dan akan terus bertambah jumlahnya.

Aksi kemanusiaan keduanya benar-benar menginspirasi, tak hanya sekadar traveling namun juga membuat perubahan untuk di dunia. Walau dalam bentuk kecil dan sederhana, namun patut diapresiasi. Dan Anda pun bisa mencontohnya, agar traveling tak hanya jadi aksi jalan-jalan menguji adrenalin. Tapi juga mampu memberikan manfaat bagi orang banyak.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU