Trik agar Traveling tetap Menyenangkan Meski Sedang Menstruasi

Cara ini selalu saya gunakan ketika saya traveling. Menstruasi bukan lagi halangan bagi saya untuk merasa leluasa dan bahagia ketika traveling.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Cewek memang terlihat ribet jika dibandingkan dengan para cowok ketika traveling. Apalagi saat mengalami datang bulan, semua cewek pasti merasa tidak nyaman. Bukan hanya itu, rasa nyeri peluruhan dinding rahim ini bahkan membuat sebagian cewek merasa pusing, lemah dan lesu sehingga membuat semangat menjadi kendur ketika traveling.

Untuk mengakali gejala-gejala menstrusi yang menyiksa ini, kamu bisa mengikuti tips ini agar travelingmu menjadi menyenangkan.

Lakukan peregangan otot dan olahraga kecil secara rutin

A photo posted by Bahar Kılıç (@animacarta) on

Banyak cewek yang bilang, olahraga ketika menstruasi berbahaya bagi tubuh. Tapi menurut pakar kedokteran, peregangan otot dan olahraga adalah solusi paling efektif untuk mengurangi gejala nyeri dan mampu menyeimbangkan hormon yang sedang tidak stabil.

Menurut para pakar kesehatan, olahraga mampu meredakan sakit yang sering diakibatkan oleh haid karena dapat membantu merilis hormon beta-endorfin.

Untuk memberikan efek yang nyata, kamu bisa membuat jadwal olahraga seminggu 3 kali. Tidak perlu memilih olahraga yang berat, hanya melakukan senam aerobik dan yoga saja kamu bisa merasakan efeknya. Jika tidak ada waktu, usahakan untuk melakukan peregangan otot ketika traveling.

Membawa stok pembalut dan celana dalam yang cukup

A photo posted by pembalut sehat (@pembalutkain) on


Jangan lupa untuk mengganti pembalut ketika traveling. Stok pembalut dan celana dalampun harus dipersiapkan untuk kenyamanan ketika traveling. Meskipun memenuhi ransel, ini demi kebaikanmu. Jangan pelit dalam hal ini.

Dokter sih mengusulkan untuk mengganti pembalut dalam rentang waktu 3-4 jam, tapi jika ini berat bagi kamu untuk selalu ganti pembalut setiap empat jam, kamu bisa memilih pembalut yang memiliki ukuran maxi.

Yang paling penting, bawalah pembalut yang berukuran maxi dan memiliki daya serap yang baik

Minum air putih yang cukup

A photo posted by FreshFles (@freshfles) on


Minum air putih dua hingga tiga liter per hari selama menstruasi ketika traveling bisa membantumu menghindari gejala kembung dan retensi air. Menurut DR.OZ, minum air putih yang banyak juga memudahkan pengeluaran aliran darah dn meredakan nyeri kram saat menstruasi.

Minum pereda nyeri agar gejala nyeri menurun

A photo posted by Loulou (@lilchubmonkey) on

Banyak sekali pereda sakit yang tersedia di apotek dan warung-warung kecil, kamu bisa memilih obat anti inflamasi non-steroid, seperti ibuprofen atau aspirin. Jika kamu nggak ingin ribet dengan menstruasi, kamu bisa konsumsi palmulut layaknya para jemaah haji untuk menekan adanya menstruasi.

Jika gejala nyeri meningkat, kompres perut dengan air hangat


Di rumah, saya selalu menyediakan botol kaca bekas yang saya isi dengan air. Ketika gejala nyeri haid datang, biasanya saya hanya tinggal menghangatkan botol untuk mengoleskannya. Begitupula ketika traveling, saya sering membawa serta botol kecil ini. Ketika sampai di penginapan, saya mengoles-oleskannya ke bagian nyeri ketika menjelang tidur. Efektif banget.

Perhatikan makanan, lebih baik konsumsi makanan dan minuman hangat

A photo posted by Chloe (@the_smallseed_) on


Bukan hanya treatment kompres air hangat saja ketika kamu merasakan nyeri haid, tetapi juga mengonsumsi makanan dan minuman yang hangat.

Mengonsumsi makanan dan minuman hangat dapat mengurangi rasa nyeri dan membuat seseorang merasa lebih rileks.

Kamu juga bisa memilih brokoli, pisang, dan susu sebagai menunya. Vitamin yang terkandung dalam menu-menu ini baik untuk cewek yang sedang mengalami menstruasi.

***

Trik ini ampuh banget untuk saya ketika jalan-jalan. Kamu bisa mencoba menerapkannya ketika traveling. Yang terpenting sih, kamu nggak boleh terhipnotis dengan gejala nyeri dan lesu ketika menstruasi agar travelingmu nggak jadi sia-sia.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU