Tips Pendakian Acen Trisusanto: "Karena Kamu Lengah, Kamu Punah"

Acen Trisusanto, founder Jalan Pendaki berbagi banyak hal tentang pendakian. Coba baca tips-tips penting dari pria yang akrab disapa Bang Acen ini.

SHARE :

Ditulis Oleh: Ashadi Natha Prasetyo

Foto dari Jalan Pendaki

Maraknya media sosial seperti instagram ternyata turut menghidupkan tempat-tempat wisata di Indonesia. Melalui media sosial ini, masyarakat seakan diajak untuk sadar berwisata dengan mengunjungi tempat-tempat yang sudah terkenal melalui instagram maupun mencari tempat baru untuk dipopulerkan. Tempat yang awalnya tidak terkenal tiba-tiba menjadi booming. Tempat yang biasa-biasa saja tiba-tiba menjadi luar biasa. Air terjun, perkebunan teh, pantai, hingga gunung tidak luput dari ke-eksisan orang-orang yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus berfoto ria dengan tempat tersebut. Dan yang lebih mencengangkan adalah gunung yang dulunya jarang dikunjungi kecuali pecinta alam, sekarang menjadi populer di kalangan pengguna instagram.

Namun sayangnya, tidak jarang juga orang yang kurang mempersiapkan diri ketika ingin mendaki gunung.

Acen Trisusanto, seorang travel blogger, founder dari Jalanpendaki.com banyak menceritakan tentang orang yang berlomba-lomba untuk mendaki gunung tanpa persiapan yang memadai demi mendapatkan sebuah pengakuan bahwa seseorang telah mendaki gunung tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, Acen memberikan tips-tips untuk tetap kuat ketika mendaki gunung.

 

1. Bulatkan tekad dan mantapkan niat

 

A photo posted by Acen Trisusanto (@acentris) on

Semua itu harus berasal dari tekad dan niat!” begitu kata Bang Acen. Karena sulit rasanya bila kita ingin melakukan sesuatu, mencapai yang kita inginkan tanpa ada usaha yang sungguh-sungguh. “Lihat tanjakan dikit langsung loyo, udah patah semangat, udah bilang nggak kuat. Kan sayang banget udah sampai di gunung tersebut, tapi cuma bisa memandang tingginya puncak gunung,” lanjut Bang Acen sambil berkelakar. Yang penting sebelum mendaki biasakan untuk berdoa memohon bimbingan supaya perjalanan berjalan dengan lancar. Diawali niat yang baik, pastinya semuanya akan berjalan dengan baik pula. Apalagi niat tersebut sudah muncul ketika kita ingin mendaki gunung, otomatis akan menjadi tambahan tenaga bagi kita supaya kuat untuk terus mendaki.    

2. Berolahragalah secara teratur

 

A photo posted by Acen Trisusanto (@acentris) on


Sering kali banyak orang melupakan kegiatan ini. Padahal selain untuk kesehatan, olahraga juga sangat baik bagi para pendaki. Namun sayang seribu sayang. Mungkin karena kesibukan masing-masing hingga tidak sempat berolahraga, banyak para pendaki pemula selalu meng”iya”kan ajakan untuk naik gunung.

Lari kecil, push up, angkat beban aja nggak pernah. Ya wajar ketika diajak untuk mendaki gunung stamina gak memadai. Yang ada ketika naik gunung kena 5L (lelah, letih, lesu, letoy, lusuh)”.

Sebelum naik gunung untuk dibiasakan berolahraga. Minimal satu minggu sebelum pendakian. Jika bisa, lebih bagus setiap hari berolahraga. Untuk meminimalkan resiko ketika kita mendaki gunung.

Artikel terkait: 12 Alasan Kamu Harus Mendaki Gunung Sebelum Umur 25 Tahun! 

3. Mengatur barang bawaan di carrier

A photo posted by Acen Trisusanto (@acentris) on

Bahu, punggung, pinggang, bakal menjadi kekuatan utama saat mendaki gunung.” Mengatur barang bawaan sangat penting untuk menjaga stamina ketika kita akan mendaki nantinya. Jangan sampai ketika kita membawa barang yang terlalu banyak, justru menyulitkan diri sendiri untuk bergerak sehingga kehabisan nafas di tengah jalan.    

4. Tetap mengunyah selama pendakian

 

A photo posted by Acen Trisusanto (@acentris) on


Rahasia terbesar saya selama mendaki ya tetap ngunyah,” kata Bang Acen

Kenapa mengunyah menurut lelaki yang suka bergurau ini adalah karena mendaki gunung akan menghabiskan energi yang tidak sedikit. Untuk terus memompa tenaga, maka disarankan untuk mengunyah makanan supaya energi kita terus terisi.

Maka jangan heran ketika mendaki, di kantong saya selalu ada coklat batangan, vitamin c, permen dan buah. Pokoknya yang manis-manis deh biar kita bisa maju terus pantang mundur,” ujar Bang Acen.

5. Menyiasati kelelahan dengan menghitung langkah

 

A photo posted by Acen Trisusanto (@acentris) on

Mungkin tiap-tiap orang punya trik sendiri untuk menyiasati rasa lelah di perjalanan saat pendakian. Sayang kalau kita sudah di tengah-tengah jalan lalu memutuskan untuk berhenti dan mengibarkan bendera putih tanda menyerah. “Biasanya saya ambil cara dengan menghitung langkah jalan dan berhenti dengan formula 50:50. Maksudnya kita jalan terus sambil terus berhitung sampe kita capai. Misalnya kita capai di hitungan ke 50, berhentilah.” Jangan biasakan duduk. Karena ketika kita duduk, untuk berdiri lagi akan sulit. Lebih baik menyender di pohon, di teman, atau berdiri di pegangan kayu. “Waktu berhenti, jangan lupa buat berhitung sampai hitungan langkah yang tadi, yaitu 50.Artikel terkait: Ini Alasan Mengapa Memilih Alas Mendaki Sama Susahnya Dengan Mencari Pacar 

6. Fokuslah, jangan pernah lengah di jalan

 

A photo posted by Acen Trisusanto (@acentris) on

Karena, kamu lengah, kamu punah

Begitulah kata-kata yang sangat populer di Komunitas Jalan Pendaki bentukan Bang Acen.

Betul yang dikatakan oleh Bang Acen bahwa para pendaki baik itu pemula maupun yang sudah profesional, harus tetap fokus terhadap jalur pendakian dan tentunya untuk menghindarkan sesuatu yang tidak kita inginkan tentunya. Semakin kita fokus, semakin kita bisa mengatur kekuatan yang ada dalam diri kita dan tentunya pendakian dengan medannya sulit pun menjadi tidak terasa.

 

7. Menetapkan suatu target dan berikanlah dirimu sebuah hadiah

A photo posted by Acen Trisusanto (@acentris) on


Harus! Ini harus dan penting banget!” Kata Bang Acen dengan bergelora.

Namanya mendaki gunung, entah itu tinggi atau tidak, medannya mudah atau sulit, kita tetap harus membuat suatu target untuk bisa memicu semangat dan pastinya untuk tidak membuang waktu selama kita mendaki sebuah gunung.

Targetnya nggak usah muluk-muluk, nggak usah yang terlalu tinggi dalam berapa jam kita harus udah sampai mana dan sebagainya. Tapi dibuat santai aja. Jangan sampai kita pasang target terlalu tinggi, kecapai-an, dan akhirnya tidak menikmati pemandangan yang ada.”

Nah untuk hadiah sebagai hasil dari target yang udah dicapai, biasanya Bang Acen selalu membawa minuman-minuman segar ke puncak dan telah menentukan titik-titik dimana saja sebagai pos pemberhentian untuk menikmati minuman yang dibawanya.

Sebenarnya terpenting bagi para pendaki adalah, bukan bagaimana kita mencapai puncak gunung dan menaklukkan nya, tetapi ego diri kita sendirilah yang harus ditaklukkan. Jangan sampai ego kitalah yang mematikan kita di atas sana.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU