Perkembangan teknologi yang maju dengan pesat berdampak baik pada kemajuan dunia traveling. Semakin tingginya teknologi, semakin mempermudah gerak para traveler menjelalahi pelosok bumi.
Salah satu bentuk dari kemajuan teknologi adalah munculnya berbagai macam situs traveling. Sebut saja Couchsurfing, hospitalityclub, dan bewelcomed. Ketiga situs traveling berbasis komunitas tersebut bertujuan menyediakan tempat menginap gratis bagi para traveler. Kemudahan itu hanya berlaku bagi traveler yang sudah mendaftar menjadi anggota. Mereka bisa saling bertukar tempat menginap di berbagai negara tanpa membayar. Bahkan, mereka juga bisa menemani keliling daerah sekitar tempat tinggal.
Prinsip kerja dari ketiga situs itu memang terlihat mirip dengan jejaring social seperti Facebook. Kita menjalin pertemanan melalui dunia maya. Berdiskusi, bertukar pengalaman, dan saling memberikan informasi seputar traveling. Setiap anggota memiliki kesempatan untuk menjadi host (tuan rumah) dan surfer (tamu). Jadi, saat membutuhkan tumpangan menginap, kita bisa langsung menghubungi salah satu dari mereka. Untuk permasalahan boleh tidaknya menginap dan berapa lama akan menginap bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak (host dan surfer).
Saya sendiri pernah mencoba menjadi hosting dari salah satu situs tersebut (Bewelcomed). Seorang teman dari India menghubungi saya. Dia menceritakan dengan detail rencana perjalanan dan tujuan datang ke Indonesia. Dia beralasan ingin bertukar budaya dan melihat kehidupuan orang Indonesia dari sudut pandang orang lokal. Tentu saja, saya tidak langsung mengiyakan permintaanya. Saya membaca profile nya dalam situs tersebut dengan seksama. Dari informasi dan komen-komen positif yang masuk terlihat bahwa calon surfer dari India ini orang baik-baik. Insting saya pun mengatakan demikian. Akhirnya saya memutuskan untuk memandu dia selama dia di Semarang, Indonesia.
Sesuai kesepakatan, saya menemani dia berkeliling kota Semarang mengunjungi beberapa tempat wisata favorit orang lokal. Ini tak hanya sekedar uang, teman baru dan pengetahuan menjadi hal yang lebih berharga. Saya jadi tahu kalau kebanyakan orang India tidak memakai helm saat “bonceng” motor. Yang lebih mengherankan, spion dan helm motor dijual terpisah. Di Indonesia, ketika kita membeli motor, sudah pasti dapat bonus spion. Disana tidak demikian. Pengetahuan yang sepele itu terasa sangat berharga. Karena saya tidak harus ke India untuk bisa mengetahui hal itu. Memang pengetahuan semacam itu bisa diakses dengan mudah lewat internet, tapi percaya deh, mendengar langsung dari narasumber lokal lebih greget.
Sayangnya, citra komunitas traveling dunia itu tercoreng oleh kelakuan segelintir orang yang menyalahgunakan fungsi utamanya. Banyak kejadian tidak mengenakan dialami oleh para pengguna situs tersebut. Seperti kejadian menghebohkan yang terjadi setahun silam di Italia. Ketika beberapa traveler wanita diperkosa oleh oknum polisi yang menjadi anggota Couchsurfing.org. Berita dapat dilihat disini. (Link: http://travel.detik.com/read/2015/03/18/124001/2862185/1382/perkosa-traveler-anggota-couchsurfing-pria-italia-diadili)
Jangan sampai mengalami peristiwa tragis seperti itu. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya memperhatikan beberapa tips berikut:
Sebelum menerima tamu, lihatlah profile mereka dengan teliti. Anggota yang memiliki reputasi couchsurfer atau hostingtraveler baik mendapatkan banyak komen positif dari teman-teman mereka. Kalau profile picture nya saja tidak Nampak, biodata tidak jelas, jangan diterima.
Menjamu tamu baru ataupun berkenalan dengan orang baru bertujuan untuk saling mengenal satu sama lain. Ceritakanlah pengalaman traveling kamu, lagu favorit, tentang kota asal kamu. Ceritakanlah apapun hal yang menurutmu harus diceritakan. Karena dengan menjadi terbuka, orang akan menerima kita. Begitupun sebaliknya. Bukankah kita akan sangat senang jika ada orang baru yang terbuka.
Setiap orang memiliki keunikan masing-masing. Kita tidak bisa memaksakan apa yang kita suka kepada orang lain. Belum tentu mereka juga menyukainya. Semakin banyaknya perbedaan, semakin memperkaya keberagaman. Maka, hargailah perbedaan itu.
Ceritakan dengan rinci rencana jalan-jalanmu. Jika terjadi perubahan jadwal, jangan sungkan untuk menceritakannya. Dengan begitu, mereka akan menyesuaikan jadwalmu.
Percaya atau tidak, insting kita sangat membantu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Lihatlah dengan seksama profil lengkap mereka dan komen yang diberikan, lalu gunakan instingmu. Kalau menurut instingmu, bukan orang yang baik, lebih baik jangan diterima atau segera tinggalkan.
***
Setiap hal memiliki sisi positif dan negatif. Tergantung bagaimana kita menyikapi dan melihatnya. Memanfaatkan sosial media dengan bijak akan menghindarkan kita dari berbagai dampak negatif.