Ide ini muncul tidak sengaja, ketika saya bepergian ke Eropa.
Pertama kali saya melakukan hal tersebut adalah di Athens, Greece.
Selembar uang Rp 100,- yang masih bagus, saya hibahkan ke seorang tua pemilik toko suvenir yang punya hobi mengumpulkan mata uang dari negara lain.
Waktu itu uang Rupiah adalah mata uang yang belum pernah dia lihat, apalagi dia koleksi.
Jadi waktu saya berikan uang Rp 100,- berwarna merah bergambar perahu phinisi, si bapak tua sangat senang dan memberikan jabat tangan yang tulus, walaupun tanpa barter apapun.
Jika Anda sering bepergian dan sering juga mengumpulkan suvenir dari banyak negara yang Anda kunjungi, dan Anda ingin sedikit berhemat, cobalah tips saya.
Simpan beberapa lembar uang kertas receh dengan nominal Rp 1.000,- atau Rp 2.000,- tidak harus baru, bahkan makin lecek makin bagus.
Simpan di dompet, sehingga terlihat bahwa kita tidak sengaja mengeluarkan uang receh tersebut untuk ditukarkan suvenir keren dari toko suvenir.
Dari pengalaman saya di Dublin dan Paris, biasanya saya siapkan lebih dari 10 lembar uang receh, usahakan nominal Rp 1.000,- karena makin murah makin bagus.
Untuk uang kertas nominal Rp 500,-, justru makin berharga karena sudah menjadi benda koleksi oleh teman-teman pengumpul uang kuno.
Bagaimana cara menukar uang kertas itu menjadi suvenir?
Kenali toko suvenir yang menjadi target kita.
Biasanya, di meja kasir, ada pajangan uang asing dengan nominal rendah, dan biasanya berupa uang kertas.
Uang tersebut biasa dipajang di bawah kaca meja kasir, atau di dinding belakang meja kasir. Kita harus jeli melihatnya, sebelum kita mulai aksi unjuk uang receh di depan kasir.
Setelah melihat ciri-ciri tersebut, cobalah untuk membeli 1 atau 2 barang yang disukai, dan ketika membayar di kasir, coba tawarkan uang kertas pada kasir.
Bilang saja, ‘ini untuk Anda, karena saya melihat Anda mengoleksi mata uang asing, kebetulan saya masih punya uang dari Indonesia.’
Kita tidak perlu berharap orang itu akan memberikan suvenir, tapi biasanya orang asing jarang ada yang mau menerima tanpa memberi imbalan.
Imbalannya bisa berupa suvenir dengan harga antara 1 sampai 5 Dollar atau Euro.
Tentu saja mereka sebenarnya tahu nominal uang Rupiah, namun bukan itu yang menjadi bahan pertukaran, melainkan ketulusan hati kita ingin menambahkan koleksi mata uang asing mereka, sehingga mereka berusaha untuk membalas.
Selama perjalanan ke Eropa, kita bisa menukar 1 sampai 2 barang di satu tempat, sudah berapa banyak uang belanja yang kita hemat? Dengan uang Rp 1.000,- kita bisa mendapatkan suvenir seharga Rp 10.000,- lebih.
Tidak perlu ragu atau takut untuk mencoba, yang penting tujuan utama kita adalah untuk memberi, jika tidak ada balasan, kita juga tidak rugi, karena uang yang kita berikan hanya Rp 1.000,-.
Yang penting, pengalaman untuk berinteraksi dengan pemilik toko, menjadi sesuatu yang berharga dan membuat kita lebih berani untuk lain kali mencobanya di toko lain.