Semua hal diciptakan sesuai kegunaan masing-masing. Begitu pun dengan sepatu. Sepatu yang digunakan naik gunung tidak bisa disamakan dengan sepatu untuk sehari-sehari.
Berikut adalah beberapa jenis sepatu gunung sesuai dengan fungsi dan medan pendakian:
Hiking sendal merupakan pilihan yang pas bagi Anda yang menyukai pendakian dengan trekking santai. Sendal memiliki bobot yang ringan sehingga tidak cepat membuat Anda kelelahan.
Bagi sebagian pendaki, sendal hiking digunakan untuk trekking pendek atau sebagai sepatu cadangan ketika mereka dalam area perkemahan.
Kekurangannya adalah sandal tidak memiliki penyangga engkel. Jadi, ketika suatu saat kaki tergelincir atau terjatuh, sandal tidak bisa melindungi engkel Anda.
Pilihlah sandal yang memiliki strap yang dijahit dengan kuat agar tidak mudah rusak. Pemilihan strap juga berpengaruh pada kuat tidaknya strap mencengkeram kaki Anda.
Trail Running Shoes bukan seperti sepatu lari pada umumnya. Sepatu lari ini diciptakan untuk melewati jalur-lajur gunung. Sangat cocok untuk mendaki gunung yang tidak terlalu tinggi dan memiliki jalur trekking yang pendek (1 – 5 mil)
Sol sepatu yang dibuat lebih kuat dan keras akan melindungi kaki dari cuaca dan kondisi medan yang buruk. Sepatu gunung jenis ini memudahkan kaki untuk menjangkau tanjakan. Selain nyaman untuk mendaki, bentuknya yang simpek juga cocok digunakan untuk beraktivitas sehari-hari.
Hiking shoes sangat pas digunakan untuk pendakian dengan jalur yang landai dan medan tidak berat. Kerangka model sepatu gunung ini memberikan kenyamanan untuk kaki Anda melewati jalur pendakian yang tidak terlalu terjal. Jalur pendakian Guung Prau, Papandayan cocok dengan sepatu jenis ini.
Umumnya hiking shoes terbuat dari bahan suede, nilon, atau kulit. Meskipun bantalan kaki tidak begitu tinggi, tetapi kerangka sepatu dapat melindungi pergelangan kaki (engkel). Jangan terkecoh dengan bebagai jenis sepatu di pasaran yang mirip dengan hiking shoes ini. Mungkin memiliki bentuk yang mirip, namun fungsinya jelas berbeda.
Mid-Weight Boot, sepatu gunung dengan model klasik ini sangat cocok di gunakan untuk naik gunung dengan medan yang cukup berat dan jalur pendakian yang tidak begitu mulus. Konstruksi model dan sol sepatu gunung yang keras memang membuat kaki terasa kurang nyaman. Bantalan sepatu yang tingginya nanggung membuat pergerakan kaki kurang fleksibel. Tak jarang para pemakai sepatu gunung jenis ini merasa tidak nyaman ketika menjangkau tanjakan yang tinggi. Namun, sepatu gunung tipe ini sangat sesuai jika digunakan untuk pendakian yang memakan waktu berhari-hari.
Secara teknis, sepatu Heavy Boot dengan bantalan kaki tinggi memiliki kerangka sepatu yang lebih baik. Umumnya bahan sepatu gunung ini terbuat dari Gore-tex. Kelebihan bahan Gore Tex adalah tahan air, uap tetap bisa menembus lapisan bahan ini, dan tidak mudah lembab. Sangat pas jika Anda mendaki gunung di medan yang berat.
Jika Anda akan mendaki Everest, Mountaineering Bootlah yang sebaiknya Anda miliki. Biasanya para pendaki mengkombinasikan sepatu tipe ini dengan Crampon (kerangka penyangga sepatu untuk berjalan di salju atau es). Sepatu gunung ini diciptakan untuk mendaki gunung es namun kurang nyaman ketika berjalan di trekking yang sangat panjang. Mountaineering Boots terbuat dari bahan yang melindungi kaki dari suhu terendah.
Memilih jenis sepatu gunung itu gampang-gampang susah. Kenali dulu fungsi sepatu gunung dan medan yang akan didaki. Jangan sembarang memilih. Sekarang banyak sepatu gaya dengan model mirip sepatu gunung. Salah memilih sepatu tentu akan sangat berbahaya bagi keselamatan Anda.