Bermula di tahun 2012, saya berencana traveling ke luar negeri, untuk pertama kalinya. Negara tujuan belum saya tentukan. Biaya masih menjadi salah satu kendala karena kala itu saya masih kuliah dan belum berpenghasilan. Malu jika harus merepotkan orangtua.
Namun karena sudah terlalu ngebet ingin merasakan pengalaman melancong ke luar negeri, akhirnya saat itu, hanya dengan mengandalkan tabungan dari uang jajan, saya putuskan negara pertama yang menjadi tujuan saya adalah Singapura. Kenapa Singapura? Simpel, karena paling dekat dengan Indonesia.
Saat itu saya berpikir, hanya dengan mengandalkan tabungan uang jajan, bisakah saya menikmati vakansi luar negeri pertama saya di Singapura.
Dan ternyata, dengan berbagai tips ini saya bisa liburan hemat di Singapura, namun tetap menikmatinya:
Maskapai penerbangan saat ini banyak sekali yang menawarkan promo tiket, termasuk ke Singapura. Rajin-rajinlah mencari informasi tentang promo tiket karena biasanya tiket promo ludes dengan cepat. Ada baiknya mem-follow akun sosial media maskapai-maskapai penerbangan atau berlangganan newsletter agar tidak ketinggalan informasi.
Sebagai contoh, teman saya pernah mendapat tiket promo seharga Rp 900.000 untuk penerbangan round trip. Sebenarnya harga tersebut sudah mengalami kenaikan karena teman saya kala itu terlambat mem-book, tidak tepat di hari pertama ketika promo diumumkan. Kalau saja saat itu dia memesan lebih cepat, pasti bisa mendapat harga yang lebih murah lagi.
Di luar negeri, termasuk Singapura, hostel merupakan penginapan yang umum dipilih para pelancong. Kenapa? Karena hostel memiliki harga terjangkau tetapi fasilitas dan pelayan tidak mengecewakan sehingga bujet penginapan bisa ditekan atau dialihkan ke pos lain.
Tentu kamu tidak mau menghabiskan uang banyak hanya untuk tidur dan menyimpan barang saja, kan? Selain itu bagi saya pribadi di hostel saya akan mendapat banyak pengalaman baru, semisal bertemu, bersosialisasi, bahkan berbagi kamar dengan pelancong lain dari berbagai negara.
Saat itu saya pernah sekamar dengan seorang asal Rusia. Kebetulan, karena saya berkuliah di program studi Sastra Rusia, satu kamar dengan orang Rusia asli adalah hal menarik. Saya bisa mempraktekkan Bahasa Rusia yang saya pelajari selama ini langsung dengan penutur aslinya. Benar-benar pengalaman yang tidak terduga.
Sebagai referensi, The Mitraa merupakan hostel yang saya rekomendasikan. Terletak di daerah Little India, tak jauh dari stasiun MRT dan pusat perbelanjaan terkenal, Mustafa Center, menjadikan The Mitraa cukup dikenal dan hampir selalu full-booked
Singapura memiliki sistem transportasi yang sangat memadai dan ramah bagi pejalan kaki. Sangat disayangkan kalau kita menggunakan taksi karena MRT saja menurut saya sangat cukup menunjang mobilitas kita dalam menjelajah Singapura. MRT adalah alat transportasi yang umum digunakan penduduk Singapura. Selain harganya yang cukup terjangkau, keamanan dan kenyamanan MRT juga merupakan daya tarik sendiri. Jangkauan areanya juga luas, menjangkau hampir semua kawasan-kawasan menarik di Singapura. Bahkan kamu bisa menaiki MRT mulai dari Changi International Airport. Kamu cukup membeli EzLink Card (kartu prepaid yang bisa diisi ulang) atau tiket sekali jalan setiap kamu akan naik MRT.
Salah satu cara menghemat membeli air minum yang saya lakukan adalah membawa tempat minum sendiri. Di tempat-tempat umum di Singapura bertebaran water tap yang bisa didapatkan secara gratis. Jadi, lebih baik mengisi penuh tempat minum kita setiap menemukan water tap dibanding membeli air mineral yang harganya sekitar SGD 3 untuk ukuran sedang.
Dua kali ke Singapura, saya selalu membeli tiket USS dari kota asal secara online. Harga yang ditawarkan berbeda jauh. Cukup banyak yang menjual di forum jual beli maupun agen perjalanan, pintar-pintar kita saja memilih karena ada beberapa kasus penipuan tiket palsu.
Ada sangat banyak tempat wisata gratis di Singapura yang bisa dikunjungi seperti Merlion Park, Esplanade, Garden by The Bay (kecuali jika ingin naik Skyway harus bayar SGD 5), Sentosa Island, Handerson Waves, Clarke Quay, Singapore Botanic Garden, Bugis Street, Sultan Mosque, Kampong Glam & Arab Street, Haji Lane, Chinatown, dan masih banyak lagi.
Harga makanan di Singapura cukup mahal, meskipun tidak di semua tempat. Cara berhemat yang saya lakukan adalah selalu sarapan di hostel. Pastikan kamu memilih hostel yang menyediakan sarapan dan tanpa batasan sehingga kalian bisa makan hingga benar-benar kenyang. Makan siang di luar ketika berkeliling, sebaiknya cari foodcourt, jangan makan di tempat wisata seperti USS karena harganya bisa 2-3 kali lipat harga makanan di foodcourt.
Foodcourt umumnya ada di daerah pusat perbelanjaan. Foodcourt di Vivo City, kawasan Chinatown, atau Tekka Market di Little India cukup terjangkau dan porsinya mengenyangkan. Makanan yang wajib dicoba adalah Hainan Chicken Rice seharga SGD 3-5. Menu ini adalah menu yang umum ditemukan di Singapura, tersebar mulai dari rumah makan pinggir jalan hingga restoran di mal.
Untuk makan malam bisa diakali dengan memasak mie instan atau sereal yang kita bawa dari rumah. Hostel-hostel biasanya menyediakan dapur yang dapat kita gunakan untuk memasak.
Liburan hemat tetapi mau belanja dan membawa oleh-oleh? Kamu bisa belanja di Musatafa Center di daerah Little India. Kamu bisa membeli cokelat di sini untuk oleh-oleh karena dijual dengan harga yang sangat miring. Selain coklat ada barang-barang lain yang bisa kalian beli dengan harga lebih murah di sini. Koper kabin dengan merk ternama di Mustafa Center bahkan dibanderol hanya Rp 250.000, setengah dari harga yang ditawarkan di mal-mal Jakarta. Kaos-kaos dan gantungan kunci bisa kamu beli di Chinatown atau Bugis Street.
Jika ingin berbelanja barang ber-merk cobalah ke Orchard. Mal-mal berjejer menawarkan berbagai macam diskon, asal teliti kamu bisa mendapat harga yang jauh lebih murah dari harga yang dibanderol di tempat lain, terutama brand-brand asal Singapura seperti Charles and Keith atau Cotton On. Saya berhasil mendapatkan dompet Charles and Keith seharga Rp 250.000, harga yang tidak mungkin didapatkan di Jakarta dan beberapa potong pakaian di Cotton On serta sepatu sandal hanya menghabiskan Rp 200.000,-
***
Begitulah sedikit tips traveling hemat ke Singapura. Yuk, mulai menabung sekarang dan siap-siap rencanakan liburan serumu. Jadi, bisakah liburan hemat di Singapura? Dengan mantap saya jawab, “Bisa, dong!”