Mengalami 8 Hal Ini? Dipastikan Kamu Terkena Sindrom Kecanduan Traveling

Sudah mulai mengalami gejala-gejala ini di kehidupan sehari-hari? Dapat dipastikan Kamu kecanduan traveling.

SHARE :

Ditulis Oleh: Relinda Puspita

1. Pikiran didominasi hal-hal berbau traveling

Dulu, saya pengen banget ke Pulau Sempu, Malang dan terus cari-cari kesempatan untuk bisa ke sana, sampai akhirnya terkabul karena ajakan teman. Dalam perjalanan ke Pulau Sempu, kami banyak mengobrol tentang tempat-tempat yang pernah dikunjungi hingga membuat saya penasaran ke Gunung Krakatau. Lalu dilain kesempatan saya membaca tentang mudah dan murahnya seseorang yang baru pertama ke luar negeri dan langsung ke tiga negara di Asia Tenggara, saya pun langsung mencoba, dan berhasil menggenapkannya jadi empat negara. Ketika di Bangkok, saya bertemu pejalan asal Perancis dan Filipina yang sedang mengawali trip keliling dunianya selama setahun, dan ini berhasil memotivasi dan ‘menghantui’ pikiran saya untuk melakukan hal yang sama -sampai sekarang.

Setiap hari saya selalu berpikir tentang perjalanan, baik yang sudah pernah dilakukan maupun yang akan dilakukan.

2. Bacaan dan tontonan kebanyakan bertema traveling

Ketika akan backpacking ke suatu tempat, saya banyak mencari informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan daerah yang akan saya kunjungi. Tanpa disadari, bacaan itu makin banyak dan akhirnya tidak sekadar menjadi sumber informasi, tapi juga menjadi sumber inspirasi karena banyak kisah-kisah menarik di dalamnya.

Dari bacaan juga saya jadi banyak tahu film-film tentang petualangan. Dulu, mana saya ngeh dengan film The Motorcycle Diaries, dan hanya menganggap film The Secret Life of Walter Mitty hanyalah film komedi satir khas Ben Stiller, tapi setelah ditonton, filmnya seru banget, apalagi pemandangan alamnya. Sekarang film-film bertema petualangan menjadi salah satu genre favorit saya.

3. Sering membanding-bandingkan harga barang dengan kebutuhan traveling

Celetukan-celetukan seperti “Wah, harga segini sih, kemarin bisa ke Vietnam dari Kuala Lumpur…”, “Males ah, mending uangnya dipakai buat beli tiket pesawat…” atau “Pengen nabung ah, buat beli carrier…” sering terlontar setiap melihat-lihat barang di toko.

Entah sadar atau tidak, mind-set saya jadi bergeser bahwa mengeluarkan uang untuk keperluan traveling itu lebih setimpal daripada membeli barang yang sekadar untuk senang-senang. Bukannya jadi irit juga sih, hanya saja kadarnya jadi berkurang karena orientasi  menabung saya sekarang itu buat jalan-jalan, bukan buat belanja barang-barang tersier.

4. Cenderung cuek soal penampilan

Kulit saya pernah gosong dan perih sampai terkelupas seperti ular karena seharian snorkeling di Lombok tanpa sunblock, dan perlu berminggu-minggu untuk bisa kembali normal. Tapi saya tidak pernah kapok panas-panasan ketika sedang bepergian. Percaya saja sama kemampuan topi dan sunscreen/ sunblock sebagai pelindung kulit. Begitu juga soal kosmetika, jarang banget saya dandan kalau sedang traveling, paling hanya di pagi hari, setelah mandi untuk memulai aktivitas. Kebiasaan dandan seadanya saja ini rupanya terbawa hingga ke dunia kerja, bahkan kerap saya tidak bersentuhan sedikitpun dengan alat-alat kecantikan ketika tidak kemana-mana. Dandannya kalau ke pesta saja, dan itu pun tipis dan terkesan natural.

5. Tidak betah tinggal lama-lama di suatu tempat

Ketika bepergian, saya selalu semangat bangun pagi dan kembali ke penginapan pada malam hari. Waktu terasa cepat karena banyak melihat hal-hal baru dan bertemu orang-orang baru. Contohnya, ketika berpindah-pindah kota dalam perjalanan dua minggu keliling kota besar di Pulau Jawa, tidakkah saya mengeluh kelelahan walau harus duduk lama di kereta dan bus. Tapi ketika perjalanan usai, kembali ke rumah dan rutinitas kerja, waktu terasa berjalan lambat dan membosankan. Kaki rasanya gatal untuk segera melangkah dan berpindah tempat.

6. Bergabung di banyak komunitas traveling

Pencarian informasi mengenai perjalanan ke luar negeri untuk pertama kalinya membawa saya bergabung dengan grup Backpacker Dunia dan Couchsurfing. Dari sini saya jadi tahu apa saja yang mesti disiapkan selama di perjalanan, dan bisa menghemat biaya penginapan karena mendapatkan penginapan gratis di rumah orang lokal. Lalu, ketika ingin keliling beberapa kota besar di Pulau Jawa, saya bergabung di komunitas Backpacker Joglo Semar untuk mendapatkan informasi mengenai Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Bergabung dengan beberapa grup terkait backpacking dan traveling ini semata untuk mendapatkan informasi mengenai tips dan trik mengenai destinasi yang dituju. Tapi karena sering bepergian, informasi yang dibutuhkan juga banyak, dan tanpa sadar jadi bergabung di banyak komunitas, baik lokal maupun internasional. Dan komunikasinya bukan hanya secara online, tapi bisa berlanjut ke dunia nyata melalui gathering atau mengadakan trip bersama.

7. Selalu semangat ketika membahas topik traveling

Tidak ada obrolan yang paling membuat saya betah, selain soal jalan-jalan. Oleh karenanya, bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat sama membuat perbincangan selalu nyambung dan seru. Di kantor, ada seorang teman yang begitu semangat bertanya tentang Vietnam ketika tahu saya pernah ke sana. Dan lewat dia saya pun mendapatkan informasi mengenai cara ke Singapura lewat Batam. Saling berbagi informasi mengenai traveling selalu membuat saya senang.

8. Berlangganan newsletter yang ada kaitannya dengan traveling

Karena ingin mendapatkan informasi cepat mengenai tiket pesawat murah, saya banyak sign up di berbagai maskapai penerbangan, baik dalam maupun luar negeri. Dan karena terkadang ada tawaran diskon dari beberapa situs penjual tiket online dan juga penyedia informasi mengenai harga penginapan, saya pun mendaftar jadi member mereka. Akibatnya, inbox saya hampir dipenuhi berita tentang promo tiket dan penginapan di berbagai kota. Sekali lagi, semua itu semata untuk mendapatkan informasi, dan terkadang saya bagikan melalui media sosial.

***

Apakah kamu mengalami hal yang sama seperti di atas? Banyak efek positif, atau negatifnya? Bisakah kamu mengontrol kecanduanmu itu?

Bagi saya, traveling selalu memberikan kebahagiaan, dan itu adalah tujuan hidup saya. Saya kecanduan untuk jadi bahagia!

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU