Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti oleh umat muslim terutama umat muslim di Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi unik untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Salah satunya adalah Makassar. Kota yang sering menjadi tempat favorit para wisatawan ini punya tradisi untuk menyambut bulan Ramadhan.
Tradisi yang sudah melekat di masyarakat adalah turun-temurun dari para leluhur dan nenek moyang wajib kita lerstarikan lho!
Tradisi yang dilakukan Suku Bugis Makassar tentunya berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Mungkin juga berbeda juga dengan daerah Kamu.
Suru Maca merupakan kegiatan membaca doa secara bersama untuk dikirimkan kepada para leluhur. Ritual ini dilakukan saat menjelang bulan Ramadhan, biasanya selama sepekan sebelum bulan Ramadhan. Konon, ritual ini sudah dilakukan oleh nenek moyang suku Bugis-Makassar dan sampai saat ini pun masih terjaga.
Selain mengirimkan doa, tradisi Suru Maca ini pun menjadi sebuah penghormatan kepada leluhur yang telah tiada dan sebagai cara untuk membersihkan jiwa dan rohani sebelum melaksanakan ibadah puasa. Saat Kamu traveling ke Makassar saat menjelang puasa, Kamu juga bisa mengikuti tradisi ini.
Dalam tradisi Suru Maca ini, tersedia juga beragam makanan tradisional khas Bugis-Makassar. Jenis makanan yang menjadi hidangan adalah opor ayam, ayam goren tumis, dan nasi ketan dua warna yang disebut songkolo palopo. Biasanya makanan-makanan itu diletakkan di atas terpal atau di atas tempat tidur. Setelah itu salah satu tokoh agama memimpin doa dengan membacakan ayat-ayat suci Al-quran.
Uniknya, selain menyajikan makanan, mereka juga menyajikan unti tekne (pisang raja) disertai dupa-dupa juga lho. Mereka percaya bahwa pisang raja yang disajikan bisa menjadi simbol manis. Harapannya agar para pemilik rumah mendapatkan manisnya kehidupan, seperti bertetangga dan berumah tangga.
Selain itu dupa yang Kamu jumpai menjadi sebuah simbol harum yang dipercaya agar pemilik rumah namanya harum di tengah masyarakat.
Makanan yang sudah tersedia itu akan disantap bersama-masa lho. Beberapa anggota keluarga dan kerabat berkumpul bersama merayakan tradisi ini. Jika Kamu sedang traveling ke sana, Kamu juga bisa ada di tengah-tengah mereka lho.
Kalau berziarah kubur, rasanya hampir setiap daerah melakukan ritual ini. Saat Kamu datang ke Makassar tradisi ini tentu tak membuat Kamu merasa heran kan? Kamu akan menjumpai beberapa makam yang mendadak ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Mereka nggak cuma datang ke makam para kerabat aja sih, tapi mereka juga datang berziarah ke makam wali atau para leluhur dan makam para penyiar islam di Makassar. Tujuannya tak lain untuk memaknai arti kematian.
Kamu pun bisa memaknai perjalanan Kamu dengan ikut berkunjung ke makam para wali yang ada di Makassar. Alih-alih berwisata rohani gitu. Hal ini akan sangat seru dan bisa menjadi sebuah cerita unik dalam perjalanan Kamu.
Selagi ada dalam bulan suci masyarakat Makassar pun nggak mau rugi untuk mencari pahala. Mereka berbondong-bondong datang ke Masjid Raya untuk melakukan tadarus. Masjid terbesar di Makassar ini pun ramai dikunjungi oleh wisatawan yang hanya ingin melakukan wisata rohani lho.
Kamu dapat menjumpai sebuah Al-Quran raksasa yang terpampang di area utama Masjid. Nah, kalau sore hari Kamu pun bisa datang ke area pasar tiban yang menjual aneka hidangan berbuka. Sekalian ngabuburit gitu.
***
Bagaimana menurut Kamu? Liburan ke Makassar di bulan Ramadhan menghasilkan banyak pengalaman kan?