Meski 5 Suku Indonesia Ini Berada di Pedalaman, Tapi Eksistensinya Luar Biasa di Dunia

"Keragaman suku adalah alasan mengapa kita disebut sebagai makhluk sosial,"

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

“Keragaman suku adalah alasan mengapa kita disebut sebagai makhluk sosial,”

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama. Ada yang tinggal di perkotaan ada juga yang tinggal di pedalaman dengan berbagai keunikannya sendiri.

Suku di perkotaan sudah mainstrim dibahas banyak orang. Tapi kalau suku pedalaman tentu masih sangat misterius dan belum banyak yang tahu. Maka dari itu, Kamu perlu banget tahu suku-suku berikut biar Kamu kekinian.

Suku mante, suku misterius bertubuh mungil di Aceh yang akhir-akhir ini menggemparkan media sosial

 

Suku Mante terkenal sebagai suku yang disebut-sebut menjadi bagian dari legenda dan cikal bakal Aceh. Dianggap sudah punah dan sudah menghiasi museum di Indonesia. Namun, baru-baru ini media sosial digemparkan dengan adanya kemunculan suku Mante ini lewat video singkat. Kabar ini sontak membuat spekulasi bahwa suku Mante ternyata masih ada di masa sekarang ini.

Dalam video tersebut, suku Mante terlihat kecil mungil tapi memiliki kecepatan lari yang bagus. Persis seperti ciri-ciri Suku Mante yang sering kita dengar di berbagai sumber seperti museum dan wikipedia.

Melansir dari Liputan 6, keberadaan suku Mante ini semakin diperkuat dengan pengakuan warga sekitar yang bertemu langsung dengan mereka. Warga Aceh Tengah, bernama Fauzan pernah mengalami waktu bersama salah satu suku Mante. Saat itu ia tersesat di hutan. Namun beruntung ada suku Mante yang membantunya menemukan jalan. Bukan hanya itu saja, Fauzan juga pernah menemukan suku Mante yang meninggal karena jebakan badak. 

Menurut beberapa warga yang pernah berkomunikasi dengan Suku Mante, mereka berkomunikasi seperti suara burung, monyet, dan aungan srigala.

Kamu bisa tonton espedisi menelusuri jejak suku Mante di video berikut. Seru banget!

 

Saat ini pemerintah setempat tengah berusaha mencari keberadaan Suku Mante dan mencoba untuk melindungi kawasan Suku Mante.

Suku Korowai, suku asal Papua yang masih tinggal di rumah pohon

Suku Korowai ditemukan 30 tahun yang lalu atau lebih tepatnya di tahun 70 an. Suku ini menganggap bahwa mereka tinggal sendirian (tidak tahu kalau ada orang selain kelompok mereka) sebelum ditemukan.

Fakta menarik dari suku ini adalah mereka tinggal di rumah pohon yang tingginya mencapai 50 meter dari tanah dan tidak menggunakan baju bahkan koteka. Mereka telanjang.

Saat ini sudah banyak media masa yang meliput keberadaan suku Korowai. Bahkan media luar negeri. Dulu, suku ini adalah suku kanibal. Mereka memakan jenazah anggota suku yang telah meninggal dan kadang saling membunuh untuk makan. Namun karena telah ditemukan dan sudah sedikit mengenal agama dan aturan di Indonesia, akhirnya mereka menghentkikan kanibalisme. *Kamu bisa nonton video di atas untuk mendengar pengakuan suku Korowai tentang kanibalisme ini.

Mayoritas suku Korowai tinggal di rumah pohon. Namun sejak tahun 80’an mereka pindah ke desa sekitar yang dibuka bernama kampung Yaniruma di distrik Yaniruma, Kabupaten Boven Digoel, Papua. Sehingga mereka sudah mengenal berpakaian dan melakukan hal lainnya.

Suku Kubu, suku yang kini mengalami modernisasi karena bantuan masyarakat dan pemerintah

Inilah wajah suku anak dalam di Jambi yang masih ada di hutan. Sumber foto

Jambi terkenal dengan Suku Kubu atau yang sering dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Suku Rimba.

Melansir dari berbagai sumber, Suku Kubu menjalani kehidupannya dengan berpindah-pindah dan berburu di hutan Sumatera. Namun tak semuanya melakukan hal tersebut karena saat ini sudah banyak suku Kubu yang berpindah ke kawasan masyakat.

Suku Kubu yang tinggal di hutan biasanya memiliki rumah panggung setinggi 1-1,5 meter yang terbuat dari kayu beratapkan jerami di tiga kawasan sekitar Taman Nasional Bukit 30, jalan lintas Sumatera, dan Taman Nasional Bukit 12.

Suku Kubu dipercaya merupakan keturunan orang Malau yang sesat yang kabur ke hutan rimba. Hal ini diperkuat dengan adanya kesamaan adat istiadat suku Minangkabau seperti sistem matrilineal.

Awalnya suku ini tidak memiliki agama dan kepercayaan namun beberapa anggota suku yang pindah ke kampung kini telah memeluk agama islam.

Wah.. nggak nyangka banget kan kalau di Indonesia ternyata masih ada suku yang masih berada di pedalaman kan? Keren ya!

Suku Dani, suku yang punya tradisi potong jari di Lembah Baliem

Bakar Batu yang dilakukan oleh Suku Dani. Sumber foto

Lembah Baliem memiliki suku unik yang mendiami. Salah satunya adalah Suku Dani. Suku ini benar-benar membuat banyak orang terpana karena mereka hidup dengan berbagai kebiasaan yang menantang.

Mereka selalu respect dengan sesama dan piawai jika diajak membicarakan berbagai hal tentang pertanian. Yap, karena mereka adalah suku yang telah dikenal sejak ratusan tahun laluasa sebagai suku yang terampil menggunakan perkakas mulai dari kapak batu, pisau, hingga tulang binatang untuk mengolah pertanian.

Well, meskipun hingga saat ini sebagian masyarakat suku Dani telah mengenal dunia modern, namun mereka masih mempertahankan berbagai kebiasaannya, seperti penggunaan koteka. Gubuk jerami juga masih menjadi ciri khas rumah mereka. Bahkan memasakpun kadang masih pakai batu. Sumpah, keren banget!

Kalau Kamu sering dengar tentang festival Lembah Baliem, nah merekalah orang-orang yang campur tangan dalam kesuksesan acara ini. Acara perang antar Suku Dani, Suku Lani, dan Suku Yali ini menjadi sebuah tontonan yang sering menjadi tontonan wisatawan lokal dan mancanegara yang dilakukan selama 3 hari menjelang hari kemerdekaan Indonesia.

Suku Mentawai, suku tertua di Indonesia yang masih eksis di layar kaca

Inilah suku mentawai yang tatonya jadi idaman. Sumber foto

Kalau Kamu pernah dengar Kepulauan Mentawai pasti nggak merasa asing dengan suku ini. Yap, suku ini adalah suku yang memang mendiami Kepulauan Mentawai.

Yang bikin suku ini menjadi salah satu suku pedalaman yang keren dan wajib Kamu tahu adalah desas-desus peneliti yang mengatakan kalau suku Mentawai adalah suku tertua di Indonesia dan diperkirakan sudah ada di barat Sumatera sejak 500 sebelum Masehi.

Hal inilah yang membuat suku Mentawai menjadi suku yang memiliki adat yang kuat. Salah satu adat yang paling kuat adalah penggunaan tato. Bagi seorang Sikerei atau dukun suku Mentawai, tato adalah hal wajib.

Sebagian suku Mentawai masih mempercayai adat leluhur (Sabulungan) sehingga tak semua orang dari suku Mentawai memiliki agama. Meskipun begitu, sistem agama Islam dan Kristen sudah mulai diterima oleh sebagian anggota suku karena pendatang.

Yang bikin banyak orang merasa ammazing dengan suku ini adalah sistem rumahnya. Rumah di sana biasanya ditinggali oleh 3 sampai 4 kepala keluarga. Bayangin aja.. Seberapa ramainya rumah kalau pas malem. *Mungkin kalau di sana sudah ada gadget, mereka pasti suka menggosip. hehehe

***

Baca juga artikel lainnya di phinemo:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU