Status Gunung Merapi Masih Aktif, Pendaki Dilarang Naik

Cuaca dan kondisi Merapi masih tidak menentu

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

CC Flickr 2.0 Yopi Priyatna

Gunung Merapi yang terletak di antara Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah ini setiap dua hingga lima tahun sekali mengalami erupsi. Status ini membuat Gunung Merapi menjadi salah satu gunung paling berbahaya untuk didaki, karena sewaktu-waktu bisa terjadi erupsi. Karena status Gunung Merapi pada April 2016 saat ini sedang aktif, untuk sementara aktivitas pendakian masih dilarang.

Bagi pecinta alam yang hendak mendaki Gunung Merapi, sepertinya harus mengurungkan niat terlebih dahulu. Pasalnya, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) hingga saat ini masih melarang pendakian, sehubungan status Merapi yang aktif normal.

”Pendaki hanya diizinkan mendaki hingga Pasar Bubrah. Meski status Merapi aktif normal, tidak ada ancaman erupsi,” kata Suwignya, Kepala Resort Selo BTNGM, Senin (18/4).

Larangan pendakian ini masih berlaku dan belum dicabut hingga saat ini. Pendakian ke puncak harus dilakukan dengan izin, dengan melihat tujuan dan kepentingannya. Jika hanya untuk alasan bersenang-senang atau refreshing, pendakian tetap dilarang.

Cuaca yang tidak menentu di lerang dan puncak gunung juga menjadi alasan bagi para pendaki untuk selalu waspada. Ancaman hujan deras maupun badai, angin kencang dan bahkan longsor masih sulit untuk diprediksi. Apapun bisa terjadi selama pendakian, maka pendai diminta untuk lebih waspada dan menghindari ancaman bahaya.

Dilansir dari republika, animo pendaki ke puncak Gunung Merapi masih sangat tinggi. Selain akhir pekan, pendaki biasanya membludak saat musim liburan. Apalagi saat ini Ujian Nasional (UN) sudah usai. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pendaki diwajibkan mendaftar ke pos pendakian sebelum melanjutkan ke Merapi.

Bagi Anda yang hendak mendaki Gunung Merapi dalam waktu dekat, sebaiknya tetap waspada dan selalu memantau status dari Gunung Merapi. Kejadian yang kurang mengenakan di Gunung Merapi akibat pendakian yang tidak berhati-hati sudah sering terjadi, Anda tidak ingin hal serupa terjadi lagi, bukan?

 

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU