Driver Gojek Traveling ke Luar Negeri Setelah Berhasil Nabung, Netizen Indonesia Heboh Setengah Mati

So envy!

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

“Apapun pekerjaanmu,  jika disyukuri pasti akan menumbuhkan banyak rejeki,”

Beberapa tahun belakangan, profesi supir ojek online mendadak diminati banyak orang. Dari mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pekerja kantoran pun ada yang kerja paruh hari jadi tukang ojek online. 

Meskipun jadi pekerjaan yang dipandang sebelah mata, tapi sopir ojek ini bisa traveling ke luar negeri

Adit berpose di depan Petronas. Sumber foto

Pria bernama Maha Adit ini membuktikan bahwa penghasilan para tukang ojek tak bisa dianggap sebelah mata. Adit membuktikan bahwa dirinya bisa traveling meskipun ia hanya bekerja sebagai sopir Gojek.

Lihatlah foto di atas, Adit dengan bangga berpose dengan mengenakan seragam kerjanya di depan Twin Tower Kuala Lumpur Malaysia. Yap, ia memang tak pernah malu dengan profesinya meskipun pekerjaannya sering direndahkan orang.

Adit di depan Batu Caves. Sumber foto

Foto-foto liburan Adit di Kuala Lumpur Malaysia sambil kenakan jaket gojek telah menuai ribuan like dan ratusan komentar positif dari netizen. Media online Indonesia-pun sudah banyak yang memberitakan kisah Adit ini.

Malu dong kalau anak kantoran malah jarang traveling!

Adit naik transportasi umum di Malaysia. Sumber foto

Usut punya usut, Adit ini memang suka traveling lho! Bahkan jargon dalam bio Instagramnya adalah ‘everyday is holiday’ atau dalam bahasa Indonesia ‘setiap hari adalah hari libur’. Ini menjelaskan bahwa Adit memang doyan traveling. Makannya, meskipun Adit hanyalah seorang sopir Gojek namun ia tetap bisa traveling.

Adit naik boat di Bali. Sumber foto

Bahkan Aditpun pamer foto jalan-jalannya ke beberapa destinasi wisata di Indonesia. Mulai dari Bali, Jogja, Magelang, dan masih banyak lagi destinasi yang lainnya.

Kisah Adit ini tentu sedikit menyentil anak-anak kantoran yang jarang traveling padahal gajinya lebih terjamin dan (mungkin) nominalnya lebih besar.

Tips untuk anak kantoran yang ingin traveling lebih sering bahkan ke luar negeri

Buat Kamu anak kantoran yang iri dengan kisah Adit si sopir gojek mending ikuti tips ini biar Kamu bisa traveling lebih sering dan lebih jauh bahkan hingga ke luar negeri.

1. Hemat dan pelit itu berbeda jauh

Melakukan penghematan untuk traveling bukan berarti mengubah diri  menjadi seorang individu yang pelit. Konsisten dalam berhemat berarti kita menjaga pengeluaran dari hal-hal yang tidak perlu. Utamakan kebutuhan dari pada keinginan. Sementara pelit berarti kita enggan mengeluarkan uang sepeserpun walaupun kita tahu kita membutuhkannya.

2. Tutup mata dan telinga, jauhkan hidupmu dari kehidupan yang hedonis 

Jangan takut disebut sebagai anak “cupu” atau “kurang pergaulan”. Perlu diluruskan, menjadi gaul bukan berarti terus-terusan hang out di mall atau berhedonis ria dengan keluar banyak uang buat nongkrong doang. 

Kamu harus pandai tutup mata dan telinga. Quality time bareng temen nggak harus dengan cara hedonis kok. Pandai-pandailah memilih tempat nongkrong bersama temen. Misalnya, daripada nongkrong di Starbucks mending ngopi di angkringan. Hehehe

Bukankah esensi dari berkumpul adalah berbagi cerita dan bertukar pikiran? Tempat sepertinya bukan masalah utama, kecuali tujuanmu adalah untuk eksis dan posting foto di sosial media.

3. Ubah rute, dari konsumtif menjadi produktif

Membuka akun Instagram dan melihat tawaran berbagai jenis produk terkadang bikin khilaf. Alhasil jatah nabung bulanan pun terkorbankan. Kebiasaan ini bisa bikin hidupmu sedikit fatal, maka keluar dari zona nyaman adalah solusinya. 

Dari konsumtif menjadi produktif. Menjadi seorang reseller bukanlah ide buruk, tak perlu banyak modal dan aktif promosi di sosial media adalah hal yang hal yang bisa dilakukan siapa saja.

4. Saatnya bertransformasi menjadi kreatif

Undangan pesta ulang tahun dan nikahan memang agak bikin pengeluaran membludak karena harus masuk ke dalam anggaran bulanan. Jika sudah begini, kado ulang tahun yang dibuat dengan handmade menjadi pilihan tepat.

Mulailah belajar secara otodidak membuat scrapbook, stopmotion, scrabframe, hingga notebook dari kain fanel. Selain mendapatkan ilmu baru dan menghemat anggaran, Kamu juga bisa bebas berkreativitas. 5. Jangan terus turuti hasrat untuk makan di luar, memasak lebih baik

Memasak tak harus mengolah bahan menjadi sayur dan lauk pauk. Memasak nasi saja sudah cukup untuk menghemat. Jika kamu hanya membeli lauk atau sayur tanpa nasi, maka kamu sudah berhasil berhemat ribuan rupiah. 

6. Berhentilah dari percobaan bunuh diri

Beberapa teman yang mengaku sedang dalam proses penghematan, mereka tak ragu untuk mengurangi jatah makan harian, tapi anehnya kebiasaan membeli sebungkus rokok masih tetap berlanjut. Dibandingkan membeli sebungkus rokok, mending buat nabung aja deh gaes!

7. Jangan malas untuk berjalan

Simpan motormu di garasi. Jangan malas untuk menggerakan kakimu menuju tempat tujuan. Selain menghemat biaya bensin, hitung-hitung sebagai sebagai olah raga agar bisa traveling dalam kondisi fit.

8. Paksa isi dompetmu agar tidak serakah

Belanja kebutuhan bulanan memang hal rutin yang tak dapat dihindari. Mencatat kebutuhan pokok dan membawa uang dalam jumlah pas ternyata cukup evektif jika diterapkan. Kamu dipaksa untuk tidak tergiur dengan keinginan membeli barang yang tak dibutuhkan. Tidak membawa kartu kredit dan kartu ATM juga bisa jadi cara yang sangat jitu.

9. Jangan ragu lakukan fitness rutin

Ketergantungan dengan jasa laundry adalah hal rawan bagi orang yang sudah bekerja di kantor. Kamu bisa memanfaatkan waktu liburmu untuk sekedar memcuci pakaian di rumah dengan kekuatan tangan. Anggap saja kamu sedang melakukan fitness untuk mengencangkan otot lengan. Mencuci tak akan menyita waktu istirahatmu, 1 jam cukup untuk melakukannya.

10. Konsisten, Konsisten, dan Konsisten

“Waktu itu saya duduk duduk di teras rumah, saya melihat ember yang kemarin kosong sekarang terisi penuh karena tetesan air dari kran bocor, saya sadar, menabung tak perlu dilakukan dalam jumlah besar, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, asal konsisten melakukannya.”

Begitulah ucapan Bu Ati, seorang ibu pemilik Rumah Eyang Guest House di Jogja yang menyadarkan saya betapa simpelnya konsep menabung.

***

Jangan lupa nabung dan bersyukur biar bisa traveling kayak Bang Adit, si sopir Gojek.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU