Berkunjung ke Semarang tidak lengkap rasanya bila tidak sempatkan mampir ke Lawang Sewu. Gedung bergaya belanda ini sudah lama menjadi ikon Ibu Kota Jawa Tengah tersebut. Lawang Sewu tidak hanya menyuguhkan keindahan klasik tapi juga wisata sejarah.
Bangunan yang tersohor karena banyaknya jumlah jendela dan pintunya ini tampak benderang di malam hari. Lawang Sewu memang bisa dikunjungi saat siang ataupun malam. Waktu operasional di Lawang Sewu mulai pukul 07.00 – 21.00.
Menyaksikan kemegahan arsitektur klasik ini saat malam memiliki sensasi tersendiri. Meski malam, pengunjung yang datang tidaklah sedikit. Trotoar jalan tetap dipenuhi pengunjung yang duduk santai atau sekedar berfoto. Memasuki dalam gedung, sinar lampu tersorot diantara gelapnya malam. Cahaya-cahaya lampu ini menambah keindahan Lawang Sewu.
Sama seperti siang, saat malam bagian-bagian dalam ruangan bisa dijelajahi. Lapangan tengah tetap jadi spot foto favorit. Dihimpit antara tiga gedung utama dengan lampu-lampu menyala tentu menjadi latar belakang yang cantik. Ornamen-ornamen klasik mempercantik bangunan berusia ratusan tahun ini.
Menjelajahi gedung tua di waktu malam tentu saja ada kesan tersendiri. Lorong-lorong panjang terlihat lebih sunyi sewaktu malam. Meski begitu kesan mistis ataupun menakutkan tidak begitu lagi terasa. Dinding, pintu, jendela dan aksesori gedung lain kini nampak terawat dan bersih. Kesan tua dan tak terawat tak terlihat lagi pada gedung yang selesai dibangun pada 1907 ini.
Keindahan kota Semarang di kala malam juga bisa dinikmati dari balkon lantai dua Lawang Sewu. Paska pemugaran, Lawang Sewu memang berusaha menghilangkan kesan mistiknya. Pemandangan saat malam hari juga jadi alasan Eri Yusuf berkunjung ke Lawang Sewu.
“Dibandingkan siang, lebih bagus bagus malam. Lampu-lampunya menyala jadi kelihatan lebih cantik. Cuma karena malam jadi sedikit takut juga, karena lebih sunyi juga suasananya,” ujar Eri usai berfoto dalam lorong panjang.
Pengunjung asal Purwodadi itu merupakan satu diantara pengunjung-pengunjung lain yang mencoba mencari spot terbaik untuk berfoto. Di antara banyak ruangan-ruangan, terdapat satu yang memang sudah cukup tersohor yakni ruangan bawah tanah.
Sayangnya, saat ini ruangan tersebut dalam masa perbaikan sehingga tidak bisa digunakan. Tak perlu kecewa, karena kemegahan Lawang Sewu dikala malam sudah cukup untuk memanjakan mata dan menyegarkan pikiran dari aktivitas siang hari.
Untuk menjelajah Lawang Sewu dikenakan biaya masuk Rp 10 ribu dan anak Rp 5 ribu. Jika ingin tahu banyak tentang seluk beluk gedung bisa juga menggunakan jasa pemandu.
***
Artikel yang kamu baca adalah kerja sama antara Phinemo dan Tribun Jateng.