Prediksi Tren di Dunia Travel Tahun 2017

Seperti apa tren traveling di Indonesia pada tahun 2017? Ini prediksinya!

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Teknologi mengubah banyak hal, termasuk kebiasaan orang saat traveling.

Dulu orang mencari referensi tempat wisata hanya berdasar cerita mulut ke mulut, sekarang sosial media yang berperan besar. Bahkan sampai ada istilah destinasi wisata ‘instagram-able’, sebutan yang merujuk pada bagusnya destinasi tersebut jika difoto dan diunggah ke Instagram. Instagram-able tidaknya suatu destinasi kerap jadi patokan ramai tidaknya tempat itu, utamanya bagi kalangan millenials.

Dulu juga kita harus mengantre berdesakan untuk membeli tiket kereta, sekarang kita tinggal pesan secara online. Kita juga tak perlu bingung memilih hotel tempat menginap saat berwisata, sekarang kita tinggal mengintip review hotel yang bertebaran di dunia maya.

Teknologi mengubah banyak hal, termasuk dunia traveling. Foto: CC0 Public Domain

Tren di dunia traveling memang sangat dinamis, akan terus berubah. Bicara tentang tren traveling di Indonesia, saya berbincang dengan Marcella Einsteins – CEO Indonesia Flight via email. Ia yang malang melintang di industri travel Indonesia sejak lebih dari 5 tahun lalu memberi prediksinya tentang tren traveling di Indonesia pada tahun 2017 ini:

 

Terjadinya pergeseran tren traveling

Traveling sudah menjadi gaya hidup. Foto oleh Echi

“Pergeseran tren traveling cukup dirasakan di 3 tahun belakangan. Di era milenial ini, traveling sudah menjadi gaya hidup dan bahkan kebutuhan primer bagi sebagian orang,”- Marcella.

Menurut Marcella ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu teknologi yang semakin maju, mudahnya akses internet, maraknya aplikasi booking (bukan hanya tiket pesawat namun hampir semua produk travel), serta informasi detail tentang destinasi di sosial media. Harga tiket pesawat yang makin murah dengan kehadiran pesawat LCC (Low Cost Carrier) lengkap dengan diskon yang diberikan oleh para penggiat ‘Online Travel Agent’ (aplikasi maupun website) juga merupakan faktor penting terjadinya pergeseran tren traveling di tahun 2017 ini.

 

Tren luxury travel meningkat

Luxury travel akan mengganti tren backpacking. CC Flickr 2.0 Simon Plelow

“Saya sempat berbincang dengan’Head Issuing credit card bank’ di Indonesia, menurutnya pembelian terhadap barang-barang mewah (tas, jam tangan, elektronik) menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu diiringi pergeseran gaya hidup menengah ke atas yang lebih suka menghabiskan sebagian penghasilannya untuk menyenangkan diri setelah penatnya sehari-hari bekerja dengan melakukan traveling ke tempat-tempat yang mereka belum pernah kunjungi sebelumnya.” – Marcella.

Prediksi Marcella, backpacking style memang sempat hits 2 tahun belakangan, namun mulai bergeser dengan gaya business travel ataupun luxury travel yang didominasi oleh kaum hawa.

 

Destinasi domestik masih jadi favorit

Domestik masih jadi favorit. Foto oleh Echi

“Destinasi domestik ini didominasi bagi mereka yang bepergian dengan keluarga maupun berpasangan.
Jakarta, Bali, Surabaya, Makasar dan Medan masih jadi favorit,” – Marcella.

Ia juga mengamati, destinasi wisata anti main-stream masih akan digandrungi pada tahun 2017. Tempat-tempat yang tadinya tidak terjamah manusia, menjadi tempat wisata menarik karena kekuatan publikasi sosial media. Destinasi wisata yang instragammable juga akan mendominasi di tahun 2017 ini, khususnya bagi mereka yang gemar foto.

Sementara untuk masalah transportasi menuju destinasi domestik, Marcella memprediksi tidak akan ada penambahan rute pesawat dengan origin Jakarta mengingat tidak ada slot kosong lagi di Halim maupun Soetta, sehingga bandara di Surabaya dan wilayah timur Indonesia-lah yang akan dikembangkan.

“Seiring dengan perkembangan infrastruktur yang semakin pesat di wilayah Timur dan komitmen Presiden Joko Widodo untuk memajukan pariwisata di Indonesia membuat saya optimis bahwa Indonesia mampu meraih capaian positif di tengah lesunya ekonomi dunia dan pariwisata ini bisa menjadi kekuatan Indonesia dalam pentas dunia.”

Sementara jika bicara destinasi internasional, menurut Marcella, negara di kawasan Asean, Australia, dan Jepang masih menjadi idola beberapa traveler Indonesia, namun tidak sedikit juga yang menjadikan Eropa sebagai target wisata di tahun ini.

 

11 Long Weekend di 2017, saatnya staycation di hotel

Long weekend nggak perlu main jauh, staycation di hotel juga asyik kok! Foto CC Flickr 2.0 MJC

Jika Kamu termasuk golongan traveler pejuang long weekend, Kamu pasti sudah mengecek tanggal merah di tahun 2017.  Tahun 2017 memiliki 11 long weekend, Kamu harus segera menyusun jadwal liburanmu sejak sekarang.

(Baca ini: Daftar libur panjang di tahun 2017).

“Berbicara mengenai mengisi liburan di long weekend tersebut, pastinya kebanyakan orang tidak memilih merencakan semua long weekend mereka dengan bepergian menggunakan pesawat terbang. Untuk itu, yang akan pick up adalah penjualan dari hotel,” – Marcella.

Marcella memandang, kebanyakan orang akan memilih berlibur dengan jalur darat, ke luar kota menggunakan kendaraan pribadi atau hanya sekadar jalan-jalan di mall maupun ke tempat wisata terdekat namun memilih untuk menginap di hotel yang menawarkan beragam fasilitas untuk memanjakan konsumen mereka.

“Bepergian menggunakan kereta juga menjadi pilihan, namun lamanya waktu tempuh menggunakan kereta membuat beberapa orang berpikir ulang jika opsi kereta api dipilih untuk destinasi yang cukup jauh mengingat sempitnya waktu liburan yang ingin dimaksimalkan.”

Meningkatnya prospek bisnis pemesanan hotel secara online

Penjualan hotel diprediksi meningkat di tahun 2017. Foto: CC0 public domain

Marcella menjelaskan bahwa dalam bisnis penjualan tiket pesawat, kondisi low season (penjualan lesu) akan lebih banyak ketimbang peak season (waktunya meraup penghasilan). Untuk itu, pebisnis travel harus jeli dan pintar dalam memanfaatkan waktu serta tren yang sedang in.

“Dengan banyaknya long weekend di tahun 2017, penjualan tiket pesawat memang akan ikut kecipratan naik, namun hotel-lah yang lebih dapat menjaring banyak konsumen karena dewasa ini hotel sudah banyak jenisnya, mulai dari yang menawarkan berbagai macam fasilitas sampai dengan budget hotel yang hanya menyediakan fasilitas dasar yaitu kamar saja. Untuk itu, tahun 2017 saya akan meluncurkan produk hotel dalam aplikasi Indonesia Flight dengan berbagai kemudahannya.”

Sementara untuk aplikasi Tiket Kereta Api yang juga perusahaannya kembangkan, Marcella mengaku akan lebih fokus pada edukasi pengenalan pembelian tiket kereta api secara online, karena menurut datanya masih 50% lebih masyarakat lebih memilih membeli tiket di stasiun (offline).

“Tawaran ‘tidak perlu mengantre’ ternyata belum cukup menarik pengguna kereta api untuk beralih ke pembelian online. Penawaran promo saya sediakan pada aplikasi tiket kereta api, harga yang didapatkan bisa lebih murah dibandingkan dengan di stasiun. Sesekali kami juga akan melakukan aktivitas di stasiun sehingga customer bisa merasakan manfaat dari download dan penggunaan aplikasi Tiket Kereta Api by Indonesia Flight,” pungkas Marcella.

***

Artikel menarik lainnya untuk Kamu yang mengaku millenial travelers:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU