Potensi Wisata Jogja Melalui 'Program Ecobricks'

program ecobricks yang memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan yang multifungsi dapat mengatasi masalah sampah plastik dan meningkatkan potensi wisata.

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

Sebagai salah satu tujuan wisata teramai sepanjang tahun, Jogja memberikan banyak pilihan wisata bagi Anda. Dari gunung hingga ke pantainya, selalu ada tempat yang bisa Anda kunjungi untuk menambah pengalaman perjalanan Anda. Wisata Jogja dengan keragamannya kini sedang bersolek, membenahi mana yang perlu dibenahi maupun melengkapi fasilitas penunjang yang masih belum optimal.

foto diambil dari sini.

Beberapa waktu lalu, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja mencanangkan, Jogja menjadi kota pertama di dunia yang secara formal menerapkan metode “Ecobricks” sebagai solusi pengelolaan sampah plastik. Melalui metode gagasan pasangan Russell Maier dan Ani Himawati ini, warga pun diajak menyulap sampah plastik menjadi bahan material yang bisa dimanfaatkan untuk beragam fungsi. Misalnya bangku, meja hingga kebutuhan lainnya seperti permainan edukatif anak-anak.

Bila nanti program ecobrick ini sudah berlangsung dengan optimal di Jogja, manfaatnya akan bisa dirasakan tidak hanya untuk lingkungan hidup, melainkan juga potensi wisata. Di dunia, program eco-brick sudah banyak dikembangkan, tidak hanya untuk menanggulangi masalah sampah plastik, melainkan juga sebagai bahan pembuatan karya-karya seni, fasilitas-fasilitas umum di tempat wisata, dan lain-lain.

Bila Anda belum familiar dengan program ini, mungkin Anda bisa menilik Desa Wisata Kunjir di Lampung Selatan, yang sejak beberapa bulan lalu menambahkan program ecobrick untuk menunjang potensi desa wisata. Sebagai desa wisata yang masih terbilang baru, Desa Wisata Kunjir membuat ecobrick tourism sign sebagai landmark desa wisata ini. Tak ayal, kini Desa Wisata Kunjir yang dianugerahi wisata alam yang menakjubkan, semakin ramai dengan adanya tourism sign hasil dari kreatifitas masyarakat.

foto diambil dari sini.

Untuk program ecobrick yang akan dikembangkan di Jogja, akan menggunakan material ramah lingkungan dengan memasukkan dan memadatkan sampah plastik yang sudah bersih dan kering ke dalam botol plastik. Botol plastik dinilai masih menjadi sebuah wadah yang cukup kokoh, karena sebuah botol plastik berukuran 600 mililiter dapat diisi sekitar 250 gram sampah plastik atau setara dengan 2.500 lembar plastik bungkus mi instan.

Kedepannya, tentu diharapkan agar warga Jogja dapat turut serta dalam pengembangan program ini. Kini, BLH Kota Jogja mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai Ecobricks sejak Maret dan hingga kini sudah ada hampir 6.000 Ecobricks yang dihasilkan warga. Bisa Anda bayangkan kan, jika makin banyak spot-spot wisata Jogja yang makin menarik dengan ecobrick?

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU