Pendaki yang Hilang di Semeru Kirim SMS, Minta Maaf Pada Orang Tuanya

Dua pendaki hilang di Semeru pada Jumat (20/5), Supriyadi (26) dan Zirli Gita Ayu (16). Supriyadi, salah satu korban, diketahui sempat berhasil mengirim SMS

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Dua pendaki hilang di Semeru pada Jumat (20/5). Mereka adalah Supriadi (26), warga Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Kabupaten Cirebon, dan Zirli Gita Ayu Savitri (16), pelajar, warga Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.

Supriyadi, diketahui sempat berhasil mengirim pesan singkat kepada salah satu temannya. Isi pesan singkat tersebut tersebar ke jejaring sosial dengan cepat. Ini dia isi SMS Supriyadi:

Foto diambil dari Mapalaptm

Kurang lebih artinya adalah:

Saya tidak bisa balik/pulang, tolong bilang ke ibu dan ayah, saya tersesat di Gunung Semeru. Doakan saja. Kalau selamat ya Alhamdullilah. Saya takut tidak bisa pulang. Saya minta maaf untuk semua keluarga dan kerabat.

Setelah itu, Supriyadi dikabarkan kembali mengirim pesan singkat yang menjelaskan posisinya sekarang.

Foto merupakan tangkapan layar dari grup FB komunitas pendaki Indonesia Raya

Dalam tangkapan layar di atas, Supriyadi minta temannya untuk mengiriminya pulsa karena pulsanya hampir habis, selain itu baterai hpnya pun mulai melemah. Temannya memintanya untuk tak sering berpindah dan tetap di posisinya terakhir kali ia berkabar. Supriyadi menjelaskan bahwa dirinya berada di kawasan aliran air dan terdapat 2 air terjun di dekatnya.

Kronologi hilangnya 2 pendaki

Kejadiaan ini berawal saat rombongan enam orang terdiri dari ketua rombongan Sukron, Ahmad Khaerudin, Lindianasari, Rizatul Rizki, dan kedua korban, akan melakukan pendakian Gunung Semeru. Mereka berangkat dari Ranupani, Selasa (17/5), menuju Ranu Kumbolo. Pada Rabu, (18/5), rombongan berangkat dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati. Kemudian, keesokan harinya, Kamis, (19/5), rombongan berangkat dari Kalimati menuju Mahameru.

Sampai batas vegetasi, dua orang kembali turun ke Kalimati karena sakit, sementara empat lainnya terus melanjutkan perjalanan. Pukul 08.00 WIB, mereka tiba di Watugedhe dan beristirahat. Dari ke-4 orang ini, 2  orang memutuskan berhenti di Watugedhe karena ada yang sakit, sementara dua orang yang lain (korban) melanjutkan perjalanan ke Mahameru. Karena kedua korban tak kunjung turun meski telah ditunggu cukup lama, sekira pukul 08.00 -14.00 WIB, 2 orang yang menunggu di Watugedhe, memutuskan turun ke Kalimati. Di Kalimati, rombongan menemui Sukaryo (saver), dan melaporkan hilangnya kedua korban.

Pada Jumat (20/5), pukul 06.00 WIB, Pak Sukaryo dan tim melakukan pencarian di Mahameru namun hasilnya nihil.

Setelah itu, malamnya, sekira pukul 20.00 WIB, tim pencari melaporkan secara resmi ke Kantor Resort Ranupani. Laporan ini ditindaklanjuti Kepala Resort Ranupani dengan memberangkatkan Tim Advance untuk melakukan pencarian selama 1x 24 jam.

Sayangnya, pencarian belum menemukan titik terang.

Pada Sabtu, (21/5), malam pukul 20.00 WIB, pendakian ke Gunung Semeru secara resmi dinyatakan tertutup untuk umum dan dinyatakan ‘open SAR’ untuk pencarian kedua korban.

***

Semoga kasus seperti ini menjadi pembelajaran bersama dan tak terulang di kemudian hari. Mari kita doakan kedua korban dapat pulang kembali dengan selamat.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU