Begini Kondisi Pendaki yang Jatuh ke Jurang Sedalam 20 Meter di Gunung Slamet

Pertama kali mendaki, Makhfud kurang hati-hati saat akan turun dari puncak Gunung Slamet.

SHARE :

Ditulis Oleh: Johan Vembrianto

Nasib kurang baik dialami Makhfud (17), seorang santri Ponpes Al Falah, Babakan, Kabupaten Tegal. Pada pendakian pertamanya, dia jatuh ke jurang sedalam 20 meter di dekat puncak Gunung Slamet pada Sabtu (8/7) siang. Beruntung, setelah mendapat laporan dari teman pendakian korban, Tim SAR gabungan, terdiri dari Tim SAR Purbalingga, Bambangan, Tagana Kabupaten Purbalingga dan Banyumas, Satgas Pramuka dan relawan gabungan lainnya yang diberangkatkan pada Minggu (9/7) sekitar pukul 22.00 WIB, berhasil mengevakuasi Makhfud dalam kondisi selamat.

Makhfud yang baru pertama kali mendaki ini kurang hati-hati saat akan turun dari puncak. Sumber foto

Saat ditemukan, Makhfud susah bergerak karena kehabisan tenaga. Mukanya memar dan kakinya patah karena benturan. Petugas memberinya minum agar dia punya sedikit tenaga. Setelah itu tim mulai mengangkat Makhfud dari dasar jurang dekat puncak Gunung Slamet secara estafet. 

Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Slamet Ardiansah, menjelaskan jika Makhfud melakukan pendakian bersama beberapa temannya sejak Sabtu siang (8/7) dari pos pendakian Gunung Slamet di Dusun Bambangan. Berdasar informasi dari teman pendakiannya, Makhfud jatuh ke jurang saat akan turun dari puncak. Tapi karena kurang hati-hati, Makhfud jatuh ke jurang dan sempat luka tidak sadarkan diri.

“Teman rombongannya tidak bisa memberi pertolongan karena peralatan yang mereka bawa terbatas. Selain itu, kondisi jurang juga cukup curam dan dalam,” jelas Slamet.

Untungnya Makhfud sempat ditolong rombongan pendaki Gunung Slamet lain yang menemukannya terperosok di jurang pada Minggu siang. Mereka sempat menyelimuti tubuh Makhfud biar tidak kedinginan, juga memberinya sepotong roti dan minum sambil menunggu pertolongan datang. Tapi, setelah beberapa jam, rombongan itu juga akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan karena tidak membawa peralatan lengkap sehingga tidak mampu mengevakuasi Makhfud. 

Usaha keras tim penyelamat gabungan di kasus pendaki jatuh Gunung Slamet patut kita apresiasi. Setelah mendapat laporan pada Minggu siang (9/7), sejumlah petugas pos langsung naik gunung untuk melakukan pencarian korban.  Sampai di lokasi kejadian, Minggu sore, evakuasi ternyata tidak bisa langsung dilakukan karena keterbatasan alat dan kondisi medan yang curam. Malamnya, pukul 22.00 WIB, tim SAR dan Tagana menyusul membawa perlengkapan evakuasi yang lengkap dan akhirnya berhasil mengevakuasi Makhfud pada Senin dini hari.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU