Mendaki gunung tak selamanya tentang rasa lelah, lapar, dan haus. Kadang ada sebuah kebahagiaan tersendiri yang membuat semua rasa lelah itu terbayar dengan melihat hal yang dinantikan selama pendakian
Bukan tanpa alasan seorang pendaki gunung merasa bahagia saat melihat semak-semak. Tidak lain tidak bukan adalah karena semak-semak saat ini menjadi tempat favorit para pendaki gunung untuk buang hajat.
Agak konyol, namun akan menjadi hal yang membahagiakan ketika tubuh sudah tidak kuat menahan ‘hasrat buang hajat’. Dan menemukan semak-semak adalah kebahagiaan tersendiri bagi pendaki gunung. Termasuk saya.
Dalam pendakian, waktu terasa begitu lambat, namun tak terasa hari-hari terlewati begitu saja. Tak pernah ada aktivitas mandi selama itu. Dan perasaan saat melihat kamar menjadi begitu membahagiakan. Saat yang paling saya nantikan selama pendakian.
Apa alasan ‘pendaki masa kini’ melakukan pendakian gunung kalau tidak hanya ingin pamer foto di instagram dan steller. Pendakian kini menjadi rutinitas ajang pamer pemandangan indah.
Tentu saja saat melihat pemandangan indah di spot foto menjadi kotak kebahagiaan (hampir) semua pendaki. Begitu pun saya, sama narsisnya.
Saya tidak menyangka, jika sunrise menjadi kotak kebahagiaan saya, indah dan menenangkan. Tak perlu banyak kata menggambarkan bagian ini. Saya rasa Anda, pendaki, sangat paham perasaan ini.
Ini kebahagiaan tersendiri bagi saya menjadi penggemar AADC, akhirnya kemarin saya bisa bertemu dengan Rangga AADC setelah 14 tahun tidak bertemu. Ini jelas sebuah kebahagiaan para pendaki gunung wanita yang merindukan sosok Rangga dalam setiap pendakian. #eh
Abaikan bagian ini, lanjut poin berikutnya.
Bangga, puas, rasa haru, semua bercampur! Bagi saya sendiri, mencapai puncak suatu gunung bukanlah ‘finish’, tapi garis ‘start’ baru dalam hidup. Sebuah pencapaian awal dan itu menjadi sebuah kotak kebahagiaan bagi saya.
Beberapa pendaki menyebutnya ‘bonus’. Saat bertemu tempat landai, ketika mendaki gunung, menemukan tempat landai menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya.
Disadari atau tidak, saat mendaki gunung, camping ground menjadi sebuah obat atas segala lelah perjalanan mendaki gunung tanpa istirahat seharian penuh. Kotak kebahagiaan saya terbuka, saya bisa istirahat lama dan masak bersama teman-teman pendaki dan menikmatinya bersama-sama.
***
Jadi, apa kotak kebahagiaan Anda? Bagikan di kolom komentar, ya!