Life is either daring adventure or nothing
-Hellen Keller –
Hiduplah dengan bertualang atau lebih baik mati. Kurang lebih seperti itu makna pernyataan Hellen Keller. Hidup tanpa petualangan akan terasa hampa bagi mereka petualang sejati. Seseorang yang menyukai petualang pasti selalu penasaran mencoba hal baru yang menantang. Jika Anda setuju dengan pernyataan Hellen Keller, pastikan Anda berani mencoba sisi menegangkan lain dari Pantai Siung, Yogyakarta.
Dikelilingi tebing-tebing karang yang gagah, Pantai Siung menjadi surga tersembunyi bagi para pemanjat tebing. Mereka yang datang ke sana menguji ketangguhan jemari diantara tebing-tebing karang yang tinggi menjulang.
Pantai yang terletak di Gunung Kidul ini nampak eksotis di antara perpaduan birunya air laut, hijaunya pepohonan dan tebing karang-karang tinggi. Dibalik keeksotisan pemandangan alamnya, Pantai Siung menjadi surga tersembunyi bagi para pemanjat tebing. Bukan hanya pemanjat lokal yang ingin menjajal tebing-tebing karangnya, pemanjat dari luar negeri pun banyak berdatangan.
Sebelumnya, Pantai Siung hanya dikembangkan sebagai wisata pantai alami. Selayaknya orang-orang yang berlibur di pantai, Pantai Siung hanya digunakan untuk berpiknik atau bersantai dengan teman atau keluarga. Namun, pada tahun 2005, pemerintah daerah setempat menetapkan Pantai Siung sebagai destinasi wisata panjat tebing di Yogyakarta. Gelaran kompetisi panjat tebing berskala internasional bertajuk Asean Climbing Gathering digelar untuk menandai peresmian tersebut.
Terdapat 250 jalur pemanjatan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Jalur favorit dengan kesulitan yang cukup tinggi adalah jalur Kuda Laut dan jalur Pancaran Siung. Perjuangan berat memanjat jalur-jalur karang akan terbayar dengan keindahan panorama alam pedesaan yang menyatu diantara hamparan samudera dan lengkungan pasir pantai. Rasakan sensasi luar biasa karena bisa berdiri dengan gagah di atas tebing karang yang tinggi menjulang. Di ketinggian, Anda akan merasa kecil di antara ciptaan-ciptaan Tuhan yang begitu besar.
Tidak hanya pemanjat tebing profesional yang datang menjajal di tebing Siung. Mereka yang pemula dalam olahraga ini pun berani merayap di dinding karang Siung.
Jika Anda belum cukup berani, Anda bisa menyewa pemandu panjat tebing. Salah satu pemandu panjat tebing yang bisa dipercaya bisa Anda hubungi di sini. Anda harus mengeluarkan biaya setidaknya Rp 300.000,- per orang untuk mencoba olahraga esktrim ini.
Bagi Anda yang tidak berani mencoba, camping ceria bisa menjadi alternatif kegiatan lain di Pantai Siung. Mendirikan tenda dan menginap selama semalam tentu akan menjadi pengalaman liburan yang menyenangkan. Bercengkerama bersama kawan sambil menikmati pemandangan alam dan mendengarkan suara deburan ombak tentu akan menghilangkan penat.
Untuk mendirikan tenda di sana, Anda harus menyiapkan uang Rp 10.000,- per tenda. Alternatif lain, cobalah berhammocking di antara tebing-tebing atau menggantungkannya di pepohonan di sekitar pantai.
Pantai Siung terletak di Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Berjarak sekitar 98 km dari pusat kota Yogyakarta. Untuk mencapai Pantai Siung dengan kendaraan pribadi, Anda bisa mengambil rute Yogyakarta – Wonosari – Tepus – Purwodadi.
Jika Anda naik angkutan umum, anda bisa mulai perjalanan dari terminal Giwangan Yogyakarta dengan mengambil bus jurusan Yogyakarta – Wonosari. Setelah turun di terminal Wonosari, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan naik bus jurusan Wonosari – Tepus. Sesampainya di terminal Tepus, Anda bisa menyewa ojek untuk mengantar sampai di pantai.
Untuk masuk di kawasan Pantai Siung, Anda dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 5.000,-. Tidak ada pungutan biaya jika Anda ingin menjajal tebing Pantai Siung.