Mengenal "Universal Influence" di Artjog 2016

Artjog 2016 untuk pertama kalinya akan digelar di Jogja National Museum, setelah sebelumnya selalu diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta.

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

Di tahun ke-sembilan penyelenggaraannya, Artjog 2016 akan kembali memenuhi Jogja National museum (JNM) dengan karya-karya seni komtemporer. Dari tahun ke tahun, Artjog selalu menyuguhkan karya-karya seni dari para seniman. Kini, Artjoga tak hanya menjadi gelaran masyarakat Jogja saja, melainkan ditunggu-tunggu oleh banyak penggiat seni nasional bahkan internasional.

Artjog 2016 akan berlangsung mulai 27 Mei – 27 Juni 2016. Dalam bursa seni rupa ini, sebanyak 72 seniman dari dalam negeri dan luar negeri akan memamerkan hasil karya dalam Art Jog di Jogja National Museum. Hamada Adzani, Manajer Komunikasi dan Publikasi Art Jogja menyampaikan, para seniman akan memamerkan karyanya dengan mengangkat tema Universal Influence di antaranya 62 seniman dari Indonesia, empat seniman Jepang, satu seniman Australia, Malaysia, Filipina, tiga seniman dari Liechtenstein.

Karya-karya yang akan ditampilkan terdiri dari beberapa jenis dan kategori, seperti karya dua dimensi (lukisan dan foto sebanyak 58 karya), tiga dimensi (patung dan instalasi sebanyak 30 karya), video sebanyak tujuh karya, site specific object tiga karya dan performance empat karya. Beberapa nama seniman yang akan memamerkan karyanya antara lain Eko Nugroho, Agus Suwage, FX Harsono, Garin Nugroho, Nasirun dn Titarubi.

Foto dari sini

Art Jog 2016 sendiri mengangkat tema Universal Influence yang berangkat dari sebuah pemahaman bawa apa yang menjadi kebudayaan global atau universal lahir melalui akumulasi peristiwa yang menyejarah. Universalitas tersebut mempunyai pengaruh pada tatanan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan hinggi religi. Ditahun ini Art Jog ingin menjadi kekuatan yang ikut mewarnai dinamika seni rupa Indonesia.

Foto dari sini

Di samping itu, Art Jog 2016 juga menampilkan karya seniman Venzha Christiawan sebagai commissioned artist dengan menampilkan karya bertajuk Indonesian Space Science Society (ISSS). Venzha membuat sebuah antena yang dipasang di sebuah menara setinggi 36 meter dan satu grup antena yang dipasang di atas sebuah instrumen penangkap signal dan frekuensi. ISSS akan mengangkat tema isu yang sangat global tentang sebuah aktivitas besar dibalik perkembangan dunia astronomi.

Direktur Artistik Art Jog, Heri Permad menambahkan, Art Jog 2016 kali ini akan menginisiasi sebuah monumen yang akan menandai satu pelaksanaan Art Jog 2016 di Jogja National Museum. Halaman muka gedung pameran ini akan disulap sedemikian rupa dengan membangun menara setinggi 36 meter lengkap dengan perangkata lampu suar yang berdaya jangkau 10 kilometer.

Menara tersebut diandaikan sebagai mercusuar yang merepresentasikan perangkat penyebaran pengaruh yang menyeluruh dan mendunia. Mercusuar yang disertai dengan karya instalasi kinetik berbentuk blower berdiameter 2,5 meter dan berkedalaman 50 meter akan menjadi terowongan yang menyedot audiens diperayaan tahun ini.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU