Mengapa Merantau Adalah Hal Sulit Bagi Wanita

Banyak orang berkata, untuk menemukan jati diri kita sebenarnya, kita harus bepergian. Itu benar, namun kenyataannya tak semudah itu.

SHARE :

Ditulis Oleh: Rani Suryatama

Foto oleh Kim Donye

Awal tahun ini, setelah melewati berbagai proses seleksi yang sangat panjang, saya berhasil diterima di sebuah perusahaan BUMN. Sebuah email yang menyatakan bahwa saya ditempatkan di ibukota membuat air mata tak henti menetes.

Bukan sebuah air mata haru atau bahagia. Saya merasa sangat bingung. Ini pertama kalinya dalam hidup saya harus pergi jauh dari keluarga.

Meninggalkan kebiasaan lama

Ini sangat berbeda dengan apa yang orang sebut dengan traveling. Saya bukan akan pergi dengan baju hawai dan kacamata hitam ke Derawan sana.

Bukan suatu perjalanan dimana saya dapat tertawa lepas dengan teman perjalanan atau warga lokal yang baru saya kenal. Bukan suatu perjalanan dimana saya dapat segera pulang setelah saya puas menjelajah tiap ujung pulau.

Saya tak pernah membayangkan tak ada lagi obrolan santai dan acara menangis bersama membahas kelakuan pacar masing-masing bersama adik perempuan saya diatas tempat tidur bersprei hello kitty menjelang tidur, tak ada lagi usapan hangat ibu di kepala saat saya sakit, tak ada lagi Ayah yang mendiamkan saya saat saya terlambat pulang setelah menonton film Annabelle bersama teman-teman, juga tak ada lagi acara membaca novel di teras samping ditemani kecipak air kolam dari 5 ikan koi kesayangan Ayah.

Satu minggu pertama saya di Ibukota, saya merasakan rindu yang teramat sangat dengan keluarga. Hampir tiap malam ibu saya menelepon hanya untuk menenangkan saya yang menangis.

Saya tak terbiasa dengan teh manis yang rasa manisnya aneh – karena menggunakan pemanis buatan, tak terbiasa dengan cara berbicara orang-orang sekitar yang bagi saya sangat kasar, tak terbiasa merebahkan tubuh diatas kasur tanpa ada adik perempuan disamping saya, dan juga tak ada yang menegur saat saya pulang pukul 1 dinihari karena lembur kerjaan kantor.

Tak ada lagi yang menyambut dan menanti kisah perjalanan saya

Sepulang dari perjalanan luar negeri seorang diri pertama saya ke Beijing dulu, Ibu saya menyambut didepan pintu dan segera memeluk hangat.

Setelah mandi dan beristirahat beliau dengan sabar mendengar celotehan saya tentang hal menarik yang saya dapatkan di sana. Saya harus menggunakan bahasa tubuh saat mengobrol dengan warga di Danau Shicahahi dan herannya kami bisa saling tertawa dengan gurauan yang kami lontarkan meski sama-sama tak paham dengan bahasa lawan bicara, atau juga romantisnya suasana summer palace dimana ada danau berair jernih dan pulau kecil di tengahnya – saya berjanji kunjungan berikutnya saya harus mengajak ibu saya kesana, dan masih banyak hal lagi.

Saya membayangkan saat traveling nanti, saya pulang ke kamar kosan yang sepi dan tak ada seorangpun yang menanti mendengar celotehan kisah perjalanan saya. Pasti terasa sangat berbeda.

Prinsip seorang pejalan

Saya tak berpikir saya harus menyerah.

Seorang petualang tahu cara menyelesaikan masalah. Menangis tiap malam hanya membuang waktu dan tenaga. Setelah saya renungkan, ini tak ubahnya sebuah traveling jangka panjang.

Saya harus mengenal warga lokal disekitar kos sama halnya saya berkenalan dengan warga lokal diperjalanan, menganggap teman kos seperti teman seperjalanan, ataupun menganggap kantor sebagai sebuah destinasi dimana banyak hal baru yang bisa saya dapatkan disana.

Saya pun dapat menjelajah gang-gang sempit di sekitar kosan seperti saat saya menjelajah Karimunjawa seorang diri mencari surga tersembunyi versi saya sendiri.

Banyak hal yang dapat saya lakukan disini. Saya pun harus bersiap menyusun itenerary perjalanan saya berikutnya, dan saya akan menceritakannya pada Ibu via telepon.

Sangat susah pastinya, namun ini menantang, dan saya menyukai tantangan.

Saat saya pulang kembali ke rumah nantinya, mereka akan menemukan diri saya yang telah menjadi pribadi yang dewasa dan lebih dari sebelunya. Bukan lagi seorang yang manja, penakut dan cengeng. Itu janji saya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU