Mendaki Saat Berpuasa, 4 Pendaki Gunung Bawakaraeng Dievakuasi

Pendaki Gunung Bawakaraeng dievakuasi setelah ditemukan lemas kelaparan dan mengalami cidera kaki yang parah awal bulan Ramadhan ini

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Tangkapan layar dari Cozmeed

Dilansir dari akun Facebook Cozmeed, Sekelompok pendaki Gunung Bawakaraeng  dikabarkan  dievakuasi karena mencoba mendaki saat dalam keadaan berpuasa.

Pendaki yang berjumlah empat orang ini diketahui merupakan alumni SMK N 8 Makasar, dengan 1 berjenis kelamin perempuan dan 3 lainnya berjenis kelamin laki-laki. Keempat pendaki ini berhasil ditolong oleh Tim SAR gabungan dari Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Korps Sukarela (KSR) UMI dan Mapala UVRI Makassar.

Kronologi kejadian

Diketahui empat pendaki ini mendaki sejak Jum’at, 3 Juni 2016, mereka mendaki untuk mengisi waktu waktu kosong setelah kelulusan. Tujuan para pendaki ini sendiri yaitu ingin merasakan berpuasa di gunung, merekapun memilih Gunung Bawakaraeng dengan ketinggian 2830 MDPL sebagai tujuan mereka.

Namun, pada Minggu (5/6) empat pendaki ini ditemukan tengah tergolek lemas di Pos 8 Gunung Bawakaraeng, mereka ditemukan oleh pendaki lain yang sedang mendaki ke Gunung Bawakaraeng yang juga merupakan mahasiswa FTI Universitas Muslim Indonesia. Saat ditemukan, keempat pendaki ini kehabisan bekal dan dan memiliki perlengkapan yang minim. Lalu, salah satu pendaki bernama Clara mengalami cidera pada kakinya dan tidak bisa digerakkan.

Menurut anggota SAR Mapala UMI, Akhmad Irsyam, diduga Clara mendaki dengan telanjang kaki. Selain itu, peralatan dan perlengkapan mereka juga minim.

Proses Evakuasi Pendaki Gunung Bawakaraeng

6 Pendaki yang menemukan keempat pendaki ini langsung memberikan bantuan makanan kepada mereka. Lalu, dibawa ke pos 7. Informasi dari gunungpun segera ditindak lanjuti oleh anggota Mapala UMI dan KSR UMI. Tim pun berangkat usai melaksanakan santap sahur pada pada Senin 6 Juni 2016 dari Kampus UMI.

Sebenarnya, dibalik penerimaan informasi yang diterima Mapala dan KSR, justru mahasiswa FTI yang dianggap mengalami trouble. KSR dan Mapala kemudian melakukan koordinasi dengan Dekan FTI UMI, Zakir Sabara untuk meminta bantuan kendaraan untuk evakuasi.

SAR Gabungan Mapala UMI, KSR UMI dan Mapala UVRI Makassarpun baru sampai ke pos 7 gunung Bawakaraeng pada Selasa 7 Juni 2016, perjalanan tim SAR memakan waktu yang lama karena trouble.

Namun ternyata, kata Akhmad, saat berada di Pos 7 Bawakaraeng rupanya korban adalah alumni SMK 8. “Tadinya kami kira mahasiswa FTI yang trouble ternyata bukan,” terangnya.

Akhmad menjelaskan jika kondisi Clara sudah dalam kondisi tidak bisa bergerak dan kedinginan. Tim SAR pun bahu membahu mengevakuasi Clara dengan menggunakan tandu dari batang pohon. Sekitar pukul 12.00 Wita, korban diangkat turun ke desa Lembanna, kaki gunung Bawakaraeng. Setelah berada di Lembanna, korbanpun segera di serahkan para kerabat yang telah menunggu.

Baca juga:

 

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU