Kumpulan Tradisi Sambut Ramadhan Bagi Warga Muslim Medan

Salah satu yang unik, bisa nyicip makanan raja lho!

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Ramadhan selalu datang dengan membawa semangat kebersamaan. 

Kota Medan yang masuk dalam jajaran 5 kota besar di Indonesia ternyata juga punya jumlah umat muslim yang nggak sedikit. Tiap kali menyambut ramadhan, para warga yang muslim dengan suka cita melakukan berbagai tradisi turun-temurun. 

Beberapa tradisi konon adalah bagian dari akulturasi budaya dengan umat Hindu. Mau tahu kayak apa suka cita warga Medan menyambut ramadhan?

Mengawali bulan suci ramadhan, para umat muslim Medan beramai-ramai melakukan tradisi Pangir

Tradisi Mandi Pangir di Medan. Sumber foto

Tradisi Pangir konon merupakan hasil perkawinan budaya dari Hindu dan Islam gais. Pangir sendiri adalah prosesi mandi wewangian yang terbuat dari bermacam jenis rempah-rempah alami.

Biasanya mereka akan menggunakan limau/jeruk nipis, daun pandan, serai, bunga mawar, bunga kenanga, dan akar wangi yang dikeringkan terlebih dahulu. Setelah sudah kering, bahan rempah-rempah ini akan direbus dan siap untuk digunakan mandi.

Nah, tradisi mandi rempah ini seringnya dilakukan beramai-ramai oleh masyarakat di sungai, pantai, atau sumber mata air. Tujuan dari tradisi Pangir ini adalah untuk menghanyutkan dosa-dosa masa lalu dan mempersiapkan diri memasuki bulan suci Ramadhan.

Jadi harapannya adalah dalam memasuki bulan suci ramadhan, hati dan diri sudah bersih. Ibadah puasa pun jadi makin khusyuk.

Tradisi Seribu Bubur Melayu, sajian makanan khas raja yang cuma ada di Medan selama bulan ramadhan

Bubur melayu yang cuma ada saat ramadhan. Sumber foto

Bubur Melayu konon dulunya adalah makanan khas yang digunakan berbuka oleh para Raja Deli. Nah sejak tahun 1909 dibuatlah sebuah tradisi unik, yaitu membagikan bubur ini ke masyarakat luas selama bulan suci ramadhan berlangsung.

Biasanya, bubur Melayu ini akan dibagikan dari hari pertama hingga hari ke-27 ramadhan. Demi mencicipi bubur khas raja ini masyarakat Medan dan sekitarnya rela lho antri dari siang. 

Salah satu masjid yang menyajikan bubur Melayu ini adalah Masjid Raya Al Mashun di Jalan SM Raja Medan. Tiap hari masjid ini menyediakan bubur sejumlah 1000 porsi. Wah, asyik kali ya kalau bisa nyobain bubur Melayu ini meski cuma sekali seumur hidup. Hehe…

Tradisi ziarah kubur, untuk mengingatkan orang yang masih hidup pada kerabat mereka yang sudah meninggal terlebih dahulu

Tradidsi yang selalu ada di setiap daerah. Sumber foto

Sama seperti umat muslim di segala penjuru Indonesia, muslim Medan juga melakoni tradisi ziarah kubur menjelang ramadhan. Tujuannya sudah pasti mendoakan arwah kerabat supaya tenang di sisi-Nya dan juga selalu mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Tradisi ini juga digunakan sebagai pengingat bagi mereka yang masih hidup pada kerabata taua saudara yang sudah terlebih dulu meninggal. Nah, tradisi ziarah kubur ini juga mengingatkan muslim akan kematian, jadi nggak melulu berpikir tentang dunia.

Apalagi saat menjelang bulan ramadhan, pastinya bisa dijadikan pengingat juga bias ibadahnya makin rajin. 

Tradisi Pawai Obor, sebagai tanda datangnya ramadhan sekaligus ajang untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan

Serunya pawai obor sambil bersholawat. Sumber foto

Pawai obor adalah tradisi arak-arakan sambil membawa obor yang terbuat dari bambu. Biasanya tradisi ini dilakukan saat menjelang ramadhan. Tujuannya supaya masyarakat antusias dalam menyambut bulan penuh rahmat ini.

Selain sebagai pengingat akan datangnya bulan suci ramadhan, pawai obor juga dilakukan sebagai sarana untuk mempererat tali silahturahmi, gotong royong dan juga kebersamaan di antara warga masyarakat. 

Yang membuat suasana makin haru adalah saat ratusan obor sudah dinyalakan dan warga mulai berjalan kaki sambil melantunkan sholawat. Duh rasanya di hati adem banget. Udah gitu jadi ngerasa kalau ramadhan emang bener-bener bisa membangkitkan gelora buat beribadah. 

***

Tradisi menjelang ramadhan emang selalu menjadi salah satu yang dinantikan warga muslim di manapun mereka berada. Dari tradisi inilah mereka bisa belajar menghargai warisan budaya leluhur yang dulu menerima kedatangan Islam dengan tangan terbuka.

Adanya akulturasi budaya lokal dan Islam justru bikin Indonesia makin kaya dan makin bersatu. Setuju?

Ternyata di daerah lain di Indonesia juga ada tradisi unik lainnya lho:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU