Kabar baik dari Citilink , mulai Bulan September ini, mereka meresmikan lima rute penerbangan baru yang menghubungkan beberapa kota besar di Indonesia! Rute-rute penerbangan baru tersebut ialah Bandung–Palembang (PP), Surabaya-Bandung (PP), Surabaya-Pontianak, Jakarta-Pontianak (PP) dan satu penerbangan internasional Denpasar-Dili (PP). Kelima rute baru ini merupakan realisasi dari perencanaan tahun sebelumnya yang bertujuan untuk menjangkau kota-kota besar di wilayah Kalimantan hingga Sumatera.
Yang perlu diingat, untuk frekuensi penerbangan, rute Palembang-Bandung PP dilakukan satu kali dalam satu hari. Jadwal penerbangan rute dari Palembang ini dilakukan pukul 15.15 waktu setempat sedangkan dari Bandung pukul 17.05 WIB. Rute penerbangan Jakarta-Pontianak PP dilakukan dengan frekuensi yang sama yaitu satu kali sehari. Jadwal penerbangan dari Jakarta dilaksanakan pukul 07.30 WIB sedangkan dari Pontianak dijadwalkan pukul 20.00 waktu setempat.
Penerbangan dengan rute Surabaya-Bandung juga dilakukan dengan frekuensi satu hari sekali. Jadwal penerbangan dari Surabaya ialah pukul 05.25 dan dari Bandung pukul 07.25. Untuk rute penerbangan Pontianak-Surabaya, frekuensi penerbangan juga dilakukan satu kali dalam sehari. Penerbangan dari Pontianak dilakukan pukul 09.30 waktu setempat dan dari Surabaya pukul 17.45.
Menurut Vice President Marketing and Communication Citilink, Harismawan Wahyu Adi, alasan Citilink kembangkan rute Surabaya-Bandung-Palembang, karena rute itu merupakan rute silk road (jalur sutera).
Rute yang menghubungkan ketiga kota besar tersebut dianggap memiliki potensi yang sangat besar. Ketiga kota tersebut (Surabaya-Bandung-Palembang) memiliki potensi besar di bidang perdagangan hingga pariwisata. Oleh karena itu, rute-rute penerbangan baru ini diharapkan akan mendulang sukses.
Meski demikian, Haris tak menampik jika membuka rute penerbangan baru memiliki resiko besar. Jika terjadi salah perhitungan, Haris mengatakan kerugian yang timbul akan sangat besar. Oleh karena itu, Haris mengatakan pihaknya membutuhkan waktu yang panjang untuk melakukan survei -dimana Haris menyebut itu adalah sebuah survei ‘gila-gilaan’ dalam karirnya- sebelum akhirnya kelima rute baru ini resmi dibuka.