Mempunyai sahabat seorang travel addict itu menyenangkan. Pengalaman jalan-jalan yang sudah kemana-mana membuat dia kaya akan pengetahuan seputar traveling.
Dia selalu tahu bagaimana mengatasi berbagai masalah yang terjadi saat traveling. Tak perlu repot mencari di google, cukup bertanya kepadanya, semua persoalan terjawab.
Jadi, tak salah jika setiap akan bepergian, sarannya akan begitu Anda nantikan. Lebih menyenangkan lagi, dia selalu bersedia membantu Anda menyusun itinerary perjalanan. Dia mengarahkan kita ke mana mana tempat yang sebaiknya dikunjungi dan mana yang tidak.
Rasa iri akan muncul ketika melihat timeline sosial medianya penuh dengan foto perjalanan. Baru saja minggu lalu mengunjungi Banyuwangi, minggu depannya sudah berada di Flores. Hari ini dia check in di Bandara Ngurah Rai, dua hari berikutnya dia sudah mendarat di Labuan Bajo.
Foto perjalanan memang menjadi racun keirian. Perasaan iri melihat dia begitu bebasnya melenggang jalan-jalan seolah tanpa beban pekerjaan. Iri begitu melihat dia berfoto bersama kawan-kawan baru yang ia temui di perjalanan. Belum lagi jika melihat dia berpose di tempat yang sangat ingin kita kunjungi. Tak dipungkiri, ingin rasanya ikut jalan-jalan bersamanya.
Beruntungnya memiliki sahabat pecandu jalan. Dia yang sudah terbiasa jalan-jalan selalu tangguh di segala medan. Bahkan hal menyedihkan saat perjalanan selalu dihadapi dengan santai. Tak pernah mengeluh apalagi menyalahkan teman.
Dia, si pecandu jalan, juga tidak ribet. Sifat easy goingnya menular ke kehidupan sehari-hari. Ia selalu mau diajak makan di manapun, tak akan marah hanya karena masalah sepele, dan mood Anda mungkin akan terjaga sepanjang hari jika bersama dirinya karena ia bukan tipe orang yang suka mengeluh!
Sayangnya, karena terlalu sering jalan-jalan, tak jarang dia absen hangout bersama. Anda mungkin hanya bisa meluangkan waktu saat akhir pekan, sebaliknya, dia entah sedang berada di mana, tak terlacak sama sekali.
Terkadang Anda sebal dan ingin protes dengan hobi travelingnya. Protes, kenapa tak menyempatkan waktu untuk Anda, sedangkan selalu ada waktu untuk jalan-jalan.
Dia si pecandu traveling memiliki pengetahuan luas, tak heran jika dia selalu mempunyai banyak topik untuk dibicarakan. Berbicara ngalor ngidul membahas banyak hal. Dari mulai sekadar bercanda hingga isu serius. Apalagi jika tiba waktunya membahas pengalaman traveling. Jika ceritanya Anda tuliskan, mungkin dalam semalam Anda dapat menyelesaikan sebuah novel! Namun ceritanya tak pernah bosan untuk didengarkan. Karena harus diakui, pengalamannya saat traveling menjadikan dia seorang storyteller yang baik.
Ia adalah sumber inspirasi terbaik!
***
Beruntunglah Anda yang memiliki sahabat seorang pecandu traveling, hidup Anda mungkin tak pernah membosankan, dan jangan kaget jika beberapa bulan bersahabat dengannya, Anda akan tertular kecanduan traveling!