norak/no·rak/ a cak 1 merasa heran atau takjub melihat sesuatu; 2 sangat berlebih-lebihan; kurang serasi (tentang dandanan dan sebagainya);
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, norak artinya heran atau takjub berlebihan atas sesuatu hal. Norak juga bisa dimaknakan dengan dandanan yang kurang serasi. Tanpa kita sadari, perilaku kita saat traveling ternyata bisa dikatakan norak, lho. Traveler norak itu seperti apa sih? Mungkin seperti HAL YANG SERING SAYA LAKUKAN ini:
Padahal cuma jalan-jalan ke Malaysia, tapi pakaian yang dikenakan adalah kostum untuk musim dingin di Eropa. Apa nggak gerah ya?
Saltum biasanya sering terjadi karena (berusaha) tampil beda, tapi jadinya malah…ya gitu, deh.
Baru masuk ke destinasi wisata sudah buru-buru check in. Lalu, nggak lama berselang check in lagi. Bahkan, cuma beli minuman kaleng di indoma*rt aja check ini. Kalau dihitung-hitung, dalam satu hari jalan sudah check in puluhan kali. Berlebihan nggak sih? Check in seperlunya dan sewajarnya aja, lah.
Saya pribadi sebagai cewek, jauh lebih senang kalau ada cowok yang mengatakan hal-hal seperti foto di atas secara langsung, sih. Kan percuma kalau Kamu cuma berani ngungkapin lewat foto, pas di depan calon gebetan malah diam seribu bahasa.
Jangan cuma lewat kertas yang pada akhirnya nama doi berada di antara tumpukan sampah. Udah norak, ngotorin lingkungan pula.
Mungkin karena desain interior restorannya memang keren. Sekali-sekali bolehlah seperti ini, asal jangan jadi kebiasaan sampai pegawai restorannya hafal sama Kamu, ya!
Mengunggah foto boarding pass itu bahaya, lho! Winston Krone, seorang ahli forensik, mengatakan bahwa orang-orang yang berniat jahat dapat dengan mudah mengakses informasi pribadimu melalui barcode pada boarding pass. Dengan hanya menggunakan aplikasi scanner pada perangkat mobile, mereka dapat mengambil alamat email pribadimu, alamat rumah dan nomor telepon. Selain bahaya, tindakan itu juga berlebihan.
Duh, kamu melakukan hal ini juga nggak? Cukup pilih satu foto terbaik dari sekian banyaknya foto berlatar pemandangan yang sama lalu bagikan di sosial media. Jangan mengunggah foto dengan pemandangan yang sama berkali-kali. Liat deh foto saya, nggak enak kan dilihat? Makanya jangan ditiru.
Cobalah untuk lebih santai dan tenang saat tiba di destinasi, jangan terlalu sibuk selfie. Selfie yang berlebihan akan mengundang perhatian orang sekitar (apalagi kalau smartphonemu kece), Kamu bisa jadi sasaran empuk para pelaku kejahatan.
Nggak semua teman dunia mayamu harus tahu kamu berada di mana, kan? Cukup gunakan satu atau dua sosial media untuk bagikan momen perjalananmu.
***
Hal apapun yang dilakukan secara berlebihan akan mendatangkan hal yang kurang baik. Artikel ini pun menjadi self reminder bagi saya. Kalau pepatah jawa mengatakan, Ojo gumunan, ojo kagetan, lan ojo dumeh. Yang artinya jangan terlalu heran pada suatu hal, jangan kaget pada setiap hal baru yang kamu temui, dan janganlah hidup sombong.