Jangan [Sok] Mengajak Orang Untuk Traveling, Ini Alasannya

Alasan ini akan membuat Kamu berpikir seribu kali untuk mengajak orang untuk traveling

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Bagi saya, jalan-jalan adalah sebuah kebutuhan. Bisa dibilang, jalan-jalan adalah hal yang bisa membuat saya menjadi orang yang lebih bersemangat menjalani rutinitas hidup saya karena dengan jalan-jalan saya bisa membuat diri saya fresh kembali dari rutinitas membosankan. Iya, itu adalah tujuan travelling dalam hidup saya.

Sebenarnya, saya tidak terlalu fanatik dengan rutinitas ‘jalan-jalan’ sih, jika dibandingkan dengan teman-teman saya yang tiap weekend harus pergi menghilang mencari sesuatu yang baru, saya bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan mereka. Tapi, kadang saya merasa sangat kesal ketika teman-teman saya (sok) mengajak orang-orang untuk bertualang. Ini alasannya,

1. Setiap Orang Memiliki Prioritas Terhadap Diri Mereka Sendiri

Foto dari sini

Setiap orang pasti memiliki prioritas akan suatu hal, termasuk Kamu juga pastinya. Beberapa orang memprioritaskan dirinya untuk terus bepergian di masa muda lalu di hari tua baru menabung untuk membeli rumah, apartemen, atau mobil. Namun tidak dipungkiri jika sebagian lainnya lebih memprioritaskan diri mereka untuk menabung untuk membeli mobil, baru travelling.

Bagi Kamu yang pernah mengajak teman untuk travelling, saya sarankan jangan paksakan orang lain untuk travelling bersamamu.

‘Setiap orang memiliki prioritas hidup masing-masing, pada masanya orang yang Kamu ajak bepergian akan travelling dengan sendirinya’

2. Travelling Itu Bukan Kebutuhan Primer, Bahkan Bukan Juga Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan Primer: kebutuhan dasar manusia, seperti makan, baju, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan. Kebutuhan Sekunder: kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik, seperti: kendaraan, perhiasan, gadget.  Foto dari sini

Pada saat berada di bangku SD, Kamu pasti pernah mendengar istilah kebutuhan manusia. Ada 3 kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier. Bahkan, travelling tidak termasuk kebutuhan Sekunder, apalagi Primer. Travelling hanyalah sebuah kebutuhan Tersier yang hanya dipenuhi ketika kebutuhan Primer dan Sekunder sudah terpenuhi.

3. Tak Semua Orang Suka Bepergian

Foto dari sini

Saya percaya, setiap orang memiliki cara tersendiri untuk bisa membuat dirinya merasa bahagia. Termasuk temen saya yang lebih bahagia hanya dengan menonton lusinan drama Korea di kamar dengan beberapa cemilan, dibandingakan dengan bepergian.

Kamu yang merasa nyaman berdiam diri dirumah pasti akan merasa melakukan hal yang percuma jika dipaksa untuk sekedar keluar untuk selfie dan upload foto di Instagram di tempat yang tidak ingin Kamu kunjungi. Iya, begitupun dengan beberapa teman saya yang lebih suka ditinggal sendiri dengan berbagai drama Korea kesukaannya daripada jalan-jalan.

4. Tak Semua Orang Punya Uang Untuk Jalan-jalan

Foto dari sini

Jangan suka mendesak orang untuk bertualang dengan Kamu, apalagi Kamu tahu jika orang yang Kamu ajak tidak memiliki cukup uang untuk melakukan perjalanan bersamamu. Apalagi Kamu berencana untuk pergi jalan-jalan ke luar negeri. Ajakan jalan-jalanmu malah bisa jadi sindiran buat teman yang Kamu ajak jalan.

Meskipun sudah banyak tulisan ‘how to travel the world without money’, prinsip ini bukanlah prinsip yang mudah untuk diterapkan di Indonesia. Secara umum, orang yang bisa jalan-jalan itu orang yang memiliki uang (banyak).

5. Traveiling Itu Buang-Buang Waktu dan Uang

Foto dari sini

Biaya jalan-jalan itu tidak murah, semua kativitas selama perjalanan selalu menghabiskan uang yang cukup banyak. Dari tidur, makan, hingga buang air saja harus bayar. Coba bayangkan jika aktivitas itu dilakukan di rumah, Kamu tidak harus merogoh kocek dalam.

Belum lagi Kamu harus mengambil cuti kuliah atau kerja saat berencana jalan-jalan ke luar negeri. Berhari-hari hanya melakukan ‘selfie’ dan posting di Instagram. Benar-benar membuang-buang waktu.

6. Tak Semua Orang yang Kamu Ajak Traveling itu [Smart] Traveler

Foto dari sini

Tahukah kamu dampak travelling di lingkungan itu seperti apa? Yap! Sampah betebaran di mana-mana. Dari Gunung hingga Pantai sampah menghias bagai bunga berwarna-warni. Semua itu ulah para oknum traveller yang tidak bertanggung jawab.

Kamu bebar-benar akan membuat kesalahan besar jika mengajak orang-orang yang bukan smart traveller, orang-orang yang tidak tahu aturan yang malah membuat kerusakan di muka bumi ini.

7. Istilah ‘Traveling Adalah Waktu Untuk Belajar Akan Hal Baru’ Mungkin Hanya Omong Kosong Bagi Mereka

Foto dari sini

Kebanyakan orang melakukan traveling karena mereka ingin selfie dan eksis di Instagram atau pamer di media sosial yang mereka miliki. Padahal, untuk bisa mendapatkan pembelajaran dari pengalaman baru itu tidak didapat dari aktivitas selfie dan pamer.

Padahal, kontak langsung dengan warga lokal, bertukar pengalaman dengan orang baru, dan melihat sisi lain dari sebuah perjalanan saat mengunjungi destinasi wisata adalah hal yang bisa membuat seseorang bisa belajar dari perjalanannya. Jadi, omong kosong jika Kamu berhasil mengajak orang untuk travelling untuk bisa belajar akan hal baru, lebih baik jangan sok mengajak orang untuk travelling.

8. Traveling Itu Membosankan [Bagi yang Tak Benar-benar Menyukainya]

Foto dari sini

Dimanapun Kamu travelling, coba perhatikan sekitar, bukankah semua terlihat sama? Pantai, Gunung, Sunrise, maupun Sunset pasti terlihat sama. Perjalanan mengelilingi kota juga sama saja, yang membedakan hanyalah fasilitas saja. Semua pemandangan yang akan Kamu temui di perjalanan hanyalah tumpukan membosankan.

Lalu, untuk apa Kamu mengajak orang-orang untuk travelling?

9. Kamu Tidak Akan Menemukan Jodoh di Perjalanan. Semua Kisah Pertemuan di Perjalanan akan Menjadi Perpisahan yang Nyata

Foto dari sini

Ada yang mengatakan jika travelling itu bisa mempertemukan orang-orang untuk menjadi pasangan yang sempurna. Namun kenyataannya, Setiap pertemuan di perjalanan akan berakhir perpisahan. Seberapa nyambung orang yang Kamu ajak ngobrol di perjalanan akhirnya akan meninggalkanmu pada posisi awal, posisi sendiri. Jadi, jangan berharap Kamu akan menemukan jodoh di perjalanan. Semua kisah seperti itu hanya ada di FTV.

Baca juga:

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU