Kabar gembira, Pulau Dewata Bali sebagai Pulau paling populer di Indonesia baru-baru ini dinobatkan sebagai destinasi terbaik dari 25 tujuan wisata di dunia. Penobatan ini diumumkan oleh situs terkemuka di dunia, TripAdvisor sebagai The World’s Best Destination with Travelers Choice 2017.
Rilis TripAdvisor ini sendiri didasarkan penilaian wisatawan, mulai dari pelayanan, kualitas, serta kepuasan pelanggan yang sering muncul pada menu komentar di TripAdvisor. Bersamaan dengan pengumuman ini, Bali berhasil menggeser destinasi wisata di dunia seperti Paris, London, Roma, dan bahkan New York. Hebat!
Penobatan ini bikin orang Indonesia bangga. Rasanya kok keren banget ya, Bali bisa mengalahkan destinasi keren dunia seperti London dan Paris.
Saya pun penasaran, kenapa banyak warga dunia yang memilih Bali sebagai destinasi terbaik ketimbang Paris? Rasa ingin tahu ini mengantarkan saya pada beberapa fakta banyaknya komentar positif dari para bule dalam website pribadi mereka.
Penasaran apa saja alasan para bule jatuh cinta dengan Bali? Berikut ini adalah beberapa curhatan bule dari website mereka WorldsAdventureDivers, TheTravelHack, Balivillaescapes, dan GoingAwesomePlaces.
Suasana pantai di Bali penuh sesak oleh para wisatawan. Sumber foto News.com.au
Seorang wisatawan dari Australia pernah curhat tentang pengalaman travelingnya, pertama kali ia ke luar negeri adalah ke Eropa. Menurut dia, ke Eropa membuatnya merasa sangat bosan ditambah lagi dengan tiket pesawat yang mahal. Itu membuatnya merasakan perjalanan yang tak ada habisnya dan membosankan. Sedangkan untuk ke Bali, ia tak membutuhkan waktu yang lama. Bahkan, dia bisa menghabiskan uang tiket Eropa untuk merasakan berbagai villa mewah dan liburan nyaman selama di Bali.
The first time I left Australian soil I flew my way to Europe and only then did I realise we really are a far away, land down under. Not only are tickets from Australia to an overseas destination incredibly expensive but the journey itself seems endless. The first time I flew to Bali, I was in disbelief that I was physically overseas, had passed through customs and settled in to my own luxurious private villa in less than twenty-four hours, all under half the price of a standard overseas trip. –Balivillaescapes
Will dan pasangan sedang makan di sebuah resto di Bali. Sumber foto
Seorang traveler bernama Will, GoingAwesomePlaces, pergi ke Bali mengantarkannya pada tempat terbaik untuk mencicipi berbagai makanan enak dengan harga murah. Ia pernah menuliskan dalam postingannya bahwa Bali membuatnya berpikir tentang berbagai makanan enak. Dia pun telah membuat list makanan yang wajib dicicipi selama di Bali, seperti nasi goreng, kari, sate dan gudeg. Ia pikir ia akan membayar mahal atas makanan itu, namun dia terkaget karena harga makanan di Bali ternyata murah meskipun ia makan banyak daging-dagingan.
Ever since going to Bali, I’ve been craving Indonesia food. Just thinking about the nasi goreng, curries, satay and gudeg has me salivating. You might not know what you’re ordering but trust me, if you’re a meat lover, you’re going to love all the different dishes Bali has to offer. The best part about Indonesian cuisine is that it’s not expensive at all. -Will
Kebersamaan Bule dan orang lokal. Foto oleh Char Taylor
Hal mendasar yang bikin para bule mencintai Bali adalah karena orang-orangnya. Seperti pengakuan Char Taylor yang mengaku sangat merasa nyaman berada di Bali meskipun ia sedang seorang diri di sana. Karena, saat berada di setiap sudut Bali, dia selalu bisa menemukan orang yang selalu tersenyum padanya. Ia mengaku memiliki banyak teman selama di Bali dengan berbagai pekerjaan, mulai dari pelayan hotel hingga seorang petani di sawah.
If, like me you travel a lot, you’ll already know that most explorers are friendly, chatty people and that locals are usually more than happy to show you their home. However, it’s the next level in Bali! The Balinese are the most smiley people I’ve ever come across. They are warm, genuine and often tell you how humbled they are that you’ve chosen to visit their home. From staff at five-star properties to hard-working farmers in the rice paddies, you’ll always have a friend in Bali.
Tari Barong adalah salah satu favorit para bule ketika di Bali. sumber foto: Blog Vokamo.Com
Will, traveler asal Toronto yang sudah pernah ke 46 negara di dunia pernah merasa terkejut ketika diajak oleh pemandu untuk keluar. Dia kira Bali adalah tempat terbaik untuk melihat pantai, surfing, dan berpesta.
Tapi, setelah berkeliling Bali bersama pemandu yang sekaligus supirnya, ternyata ia dipertemukan dengan sebuah pentas seni khas Bali, Tari Barong. Tak hanya saksikan kesenian daerah, dia pun pergi ke pasar seni, bertemu dengan orang lokal. Dan semua hal itu mengubah espektasinya tentang Bali.
I thought Bali was all beach, surfing and partying but to my surprise, once I were whisked outside the city I were greeted with just a brilliant diversity of culture. Ubud was where a lot of that richness was concentrated but what I loved the most was that our private driver was able to give us a glimpse of authentic local life in Bali. Sure the Barong dance, walking the local arts market, seeing crafts shops, and contemplating the grandeur of the temples was nice and all but to go to a real cock fight and see the locals all hyped up or saying hello to the two ladies harvesting rice or joining a local temple celebration where there was no other foreigner in sight made Bali that much more memorable and immersive.- Ujar Will
Keren banget, kan? Sumber foto: http://thetravelhack.com/bali/bali-blog/
Saat berada di Bali, turis asal Prancis, Florine, mencari penginapan di Seminyak. Di sana ia menyewa mobil untuk perjalanannya mengelilingi Bali. Mulai dari Pantai, pegunungan, hingga ke hutan bertemu monyet. Ia mengaku sangat terkesan dengan pemandangan di Bali. Setiap daerah menampilkan berbagai keindahan yang tak pernah membuatnya bosan dan membuatnya ingin terus mengelilingi Bali.
From my first trip, I rented a car and drove everywhere in Bali. From the moment you are north of Denpasar, crazy traffic decreases and landscapes dramatically change. Even for 4 hours in a row, I am never bored to drive across the island. The bright green rice terraces, the monkey jungles in the mountains, the black sand coastline, the sunrise and sunsets on volcanos: all of them are more beautiful than each other.
Florine wanita yang hobi diving. Sumber foto
Florine sudah traveling ke 40 negara di dunia untuk diving. Menurut Florine, Bali adalah salah satu tempat terbaik untuk diving. Ia bisa menemukan terumbu karang tropis yang masih asri dan jenis ikan yang beragam. Ia juga bertemu dengan ikan raksasa dan menemukan bangkai kapal Perang Dunia Ke II yang dipenuhi dengan karang menakjubkan.
How could one of my favourite places in the world be without a decent choice of scuba diving spots? Even if it would have been just “nice tropical coral reef” kind of dives, I think I would still like Bali, but when a passionate underwater explorer like me stumbles upon 3 of the best dive sites in the world, how to not totally fall for Bali? From Nusa Lembongan, you can dive with mola-molas (giant sunfish) and schools of manta rays. In Tulamben, you have access from the beach to one of the most amazing WWII wrecks with an incredible macro marine life. In Menjangan, you dive in one of the most diverse and preserved coral gardens and walls in the world.
Ini adalah waktu terbaik bule Britania Raya saat berada di Bali. Foto oleh Char Taylor
Selama berada di Bali, Char Taylor bule asal Britania Raya ini merasa seperti di surga, alasannya cukup keren, yaitu karena hotel yang ia inapi memiliki kolam renang yang menghadap langsung ke alam.
Bagi bule ini, pemandangan sawah dan hutan membuatnya merasa damai dan sangat santai.
With such natural, beautiful scenery it’s probably not surprising to hear that most of the stylish hotels in Bali have an infinity pool (or two). Most of them have been positioned perfectly so you feel as though you’re swimming in the jungle or rice paddies. Sheer bliss!
Ombak di Uluwatu. Sumber foto dari Florine
Alasan banyak bule ke Indonesia adalah musim panas yang panjang dan ombak yang bagus untuk surfing. Yap! Ini juga yang menjadi alasan Florine datang ke Indonesia. Ia pergi ke Uluwatu di pulau selatan Bali untuk datang ke pantai di Legian dan Kuta yang asik untuk berselancar.
Trust me, Uluwatu will blow your mind.-
Menemukan pembelajaran hidup. Sumber fotofashion.qq.com
Pernah dengar dan nonton film Eat, Pray, Love yang dimainkan oleh Julia Roberts? Film ini memang menceritakan seorang wanita yang mencari jati diri dan menemukan kedamaian di dunia. Dalam film ini sendiri memperlihatkan Julia Roberts menikmati perjalanan ke berbagai pelosok dunia, termasuk Bali. Beberapa bule ternyata juga melakukan hal semacam ini lho di Bali.
Mereka datang untuk meditasi dan menentukan jalan hidup selanjutnya. Menemukan inspirasi dan pembelajaran hidup.
I’m not the only one. Many people come to Bali hoping to resource their energy, to overcome a challenge in life, to learn new skills in paradise or just to find a new inspiration. Without really knowing it, I think this is a mix of all of this that took me to Bali in the first place. –
Sebenarnya masih banyak hal tentang Bali yang dikagumi oleh para Bule. Intinya sih, bule luar negeri selalu nyaman dengan berbagai fasilitas di Bali, mulai dari hotel, pemandangan, tempat diving dan surfing, hingga tempat makan. Yang lebih bikin banyak bule betah di Bali adalah karena biaya hidup di Bali sangatlah murah.