Tersesat di Hutan, Seorang Ibu dan Putrinya Selamat Setelah Membuat Tanda SOS dari Tanaman Paku

Kisah memilukan, seorang ibu dan putrinya bertahan hidup di tengah hutan. Mereka tersesat di hutan setelah salah mengikuti jalur pendakian.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Foto diambil dari sini

Kisah memilukan ibu dan seorang anak perempuannya terdengar dari ‘Negeri Kiwi’, Selandia Baru. Seorang mahasiswi pertukaran pelajar di Massey University dan ibunya berhasil ditemukan oleh tim penyelamat setelah 5 hari tersesat di hutan.

 

Ibu dan Seorang Putrinya Tersesat di Hutan Karena Salah Mengikuti Petunjuk Arah

Menurut berita yang dilansir dari Lonely Planet, tanggal 26 April 2016 lalu, mereka memulai hiking di Tararua Forest Park, New Zealand. Berbekal air mineral secukupnya, makanan ringan, dan perlengkapan hiking, Rachel Lloyd dan ibunya menapaki jalur trekking Tararua Forest Park tanpa hambatan.

Namun, kejanggalan mulai terasa ketika jalur yang mereka susuri sudah mentok dan berhenti pada satu titik. Menyadari ada yang salah, mereka mulai mencari penanda jalur berwarna orange yang mengantar mereka ke puncak.

Bukannya menemukan puncak, mereka malah bertemu tanjakan yang sangat terjal dan rimbun dipenuhi pepohonan. Karena jalur tidak memungkinkan untuk didaki, Rachel dan ibunya memutuskan untuk kembali menuruni jalur pendakian yang telah mereka lewati. Sayangnya, jalur tersebut mengantarkan mereka pada air terjun setinggi 182 meter. Lebih buruk lagi, malam telah tiba. Dan mau tak mau mereka harus bermalam disana. Tak ada tenda, mereka tidur di antara semak-semak dan saling menindih untuk menghangatkan tubuh.

 

Mereka Berdua Bertahan Hidup Dengan Alat Seadanya

Hari berikutnya, mereka berusaha mencari jalur pulang dengan mengikuti aliran air terjun. Mereka berharap dengan menyusuri aliran air, mereka akan menemukan peradaban. Berjalan di sepanjang jalur aliran sungai, membuat sepatu Rachel dan tubuhnya basah. Dia pun mengaku terjatuh dan kepalanya terbentur batu beberapa kali. Sepanjang perjalanan tubuh Rachel basah dan kedinginan.

Karena kondisi Rachel yang sangat mengkhawatirkan, Carolyne Lloyd menggendong Rachel di punggungnya agar bisa terus melanjutkan perjalanan. Berjalan tanpa arah, mereka tak kunjung menemukan jalan pulang.

Malam berikutnya, mereka membuat kemah di padang rumput yang luas dengan bahan seadanya. Carolyne mengumpulkan tanaman pakis dan menggunakannya sebagai selimut. Ibu dan anak ini meringkuk kedinginan berbalut dedaunan.

Selama mereka tersesat di hutan, tak ada makanan lain yang bisa makan selain bekal makanan yang dibawa. Mereka hanya memakan 3 bungkus kacang. Untuk kebutuhan minum, mereka mengambil air langsung dari aliran sungai.

 

Kumpulan Tanaman Pakis Digunakan Untuk Menuliskan Tanda Minta Pertolongan

Foto diambil dari sini

Keadaan semakin memburuk saat Rachel mendadak mengigau dan menggigil kedinginan. Ibunya berusaha semampunya untuk menyelamatkan nyawa putrinya. Sampai akhirnya dia menemukan ide untuk membuat tanda permintaan tolong. Meskipun dia tak pernah tahu akan ada orang yang mencarinya, dia tetap menuliskan tanda pertolongan. Dia menulis kata “Help” yang terbuat dari kumpulan batu dan kumpulan tanaman pakis.

 

Akhirnya, Mereka Berdua Berhasil Ditemukan!

Foto diambil dari sini

Setelah 4 hari tak ada kabar dari Carolyne dan Rachel membuat keluarga mereka khawatir. Jason Diedrich diminta tolong untuk menemukan mereka. Dengan helikopter, Jason menyisiri Tararua Forest Park. Namun tak menemukan keberadaan ibu dan anak tersebut.

Jason tak lantas menyerah. Ia terus mencari. Tiga puluh menit kemudian, Jason Diedrich berhasil menangkap tanda permintaan tolong dan melihat dua orang wanita melambaikan tangan di bawahnya. Selang beberapa saat, Jason membawa Rachel dan Carolyne naik ke helikopter, kemudian segera membawa ke Rumah Sakit Wellinton.

Menurut penjelasan dokter rumah sakit, Rachel menderita hypothermia dan undernourishment (kekurangan gizi). Rachel terlihat sudah membaik. Dia senang karena akhirnya dia tak lagi kekurangan makanan.

Tips untuk Anda yang hendak melakukan hiking, sebaiknya bawalah peralatan yang lengkap dan perbanyak membaca tentang tips pendakian dan ilmu bertahan diri. Harus mewaspadai segala yang mungkin terjadi. Karena segala hal akan sangat mungkin terjadi, apalagi kita berkegiatan di alam bebas.

 

 

Baca Juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU