Hal yang Harus Dilakukan Saat Tersesat di Gunung

Banyak kasus pendaki tersesat di gunung dan akhirnya harus berakhir tragis. Ada hal-hal dasar yang harus dilakukan saat pendaki hilang arah saat pendakian.

SHARE :

Ditulis Oleh: Yuliani

Foto oleh Yuliani

Mendaki gunung belakangan ini menjadi sebuah trend yang terjadi di Indonesia. Semua orang ingin melakukannya, remaja hingga dewasa.

Bermula dari rasa penasaran dan cerita teman-teman yang berpengalaman sambil memamerkan foto, yang saya sebut racun pada akhirnya, maka berlomba-lombalah masyarakat—khususnya kaula muda—untuk mendaki gunung.

Masalahnya, tidak semua orang tahu kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi dan bagaimana cara menghadapinya. Akibatnya, kecelakaan di gunung pun kerap terjadi, mulai dari hipotermia hingga tersesat kemudian hilang di gunung.

Siapa yang mau pendakian yang menyenangkan dan mendebarkan berakhir dengan jasad yang ditemukan Tim SAR?

Salah seorang teman saya, Fajar, menceritakan pengalamannya tersesat di Gunung Gede-Pangrango.

Gila, padahal sudah dua kali ke sini, nggak sangka bisa nyasar pas turun gunung. Untung aku inget petuah-petuah senior‘.

Fajar dan rombongan mendaki gunung Gede-Pangrango via jalur Putri Sabtu siang dan turun via Cibodas Minggu sore.

Tidak sesuai prediksi, rombongannya terjebak hujan sehingga memperlambat perjalanan dan rombongannya yang berjumlah delapan orang terpisah menjadi dua bagian, Fajar beserta tiga orang lain-dua diantaranya perempuan- terpisah cukup jauh dan berusaha mengejar empat teman lain yang di depan.

Hari mulai gelap dan jalur yang mereka lalui mulai mencurigakan, terlalu lebat dan sepi. Jejak jalur mulai samar.

Berbekal ilmu yang diajarkan oleh senior saya di kampus, jika kemungkinan buruk itu terjadi, hal-hal yang perlu saya lakukan adalah mengingat STOP, akronim dari Sit, Thinking, Observe, Planning‘.

Fajar mengambil alih pimpinan, menginstruksikan untuk berhenti dan istirahat sejenak.

A. Sit (Duduk)

Seorang pendaki tentu akan merasa panik saat mengetahui dirinya tersesat dan tak tahu jalur pendakian.

Kondisi ini biasa dirasakan saat hari mulai gelap dan muncul keputusasaan untuk mencari jalur awal pendakian.

Berpikirlah secara tenang dan cari posisi nyaman untuk duduk, istirahatkan tubuh anda sejenak dengan makan dan minum agar bisa berpikir jernih. Beruntung masih ada tomat tersisa. Fajar membaginya adil.

B. Thinking (Berpikir)

Berpikir jernih sangat diperlukan untuk menyelamatkan diri anda ataupun tim agar dapat keluar dari jalur yang salah.

Coba pikirkan apa yang menyebabkan anda tersesat, perhatikan sekeliling, amati tanda-tanda yang diberikan alam serta hindari segala keegoisan dan keapatisan terutama saat berada dalam tim.

Berdiskusi merupakan solusi terbaik. Dan akhirnya, Fajar membagi dua tim. Laki-laki dan perempuan, dua diantaranya mengecek jalur di depan sementara sisanya menunggu di pohon tumbang.

C. Observe (Observasi)

Lakukan observasi di daerah sekitar,periksa persediaan makanan dan air yang ada serta perhitungkan secara matang untuk bisa digunakan bertahan.

Atur dengan baik pemakaian, cek kondisi tubuh dan rekan setiap beberapa jam, kunci untuk bertahan adalah perhatian. Perhatian terhadap diri sendiri ataupun orang lain.

Kondisi tubuh dan tim juga harus dipertimbangkan sebaik mungkin.

Jangan memaksakan diri jika ada salah satu rekan yang tidak kuat melanjutkan perjalanan.

D. Planning (Perencanaan)

Atur rencana dan pertimbangkan secara matang langkah yang akan diambil agar tidak terjadi kesalahan dan berpengaruh pada keselamatan anda ataupun tim.

Lanjutkan perjalanan ke bagian atas gunung, gunung memiliki bagian atas yang lebih sempit dibandingkan di bawah, sehingga bila anda tersesat dan terus naik ke atas, daerah akan semakin sempit sehingga mempermudah pencarian jalur yang benar dan ditemukan.

Semua jalur pendakian akan bertemu di puncak sehingga dapat menemukan jalur yang benar untuk turun.

***

Pada akhirnya, tekad yang kuat bisa mengubah segalanya. Jika Tuhan berkehendak, apapun dapat terjadi. Berdoalah setelah semua usaha yang dilakukan.

Hindari berpikiran negatif, tekad dan doa yang kuat merupakan kunci keberhasilan. Fajar dan rombongan akhirnya berhasil sampai pos 1 larut malam.

Hampir dini hari, kedatangan mereka disambut pelukan hangat dan kelegaan dari wajah-wajah cemas teman mereka yang menunggu di bawah.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU