Gunung Kerinci Berstatus Waspada, Pendaki Dilarang ke Puncak

Setelah meletus di tahun 2009, Gunung Kerinci kini berstatus waspada tingkat 2. Pendaki dilarang untuk mendaki sampai puncak.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Senin pagi (23/5/2016) Gunung Kerinci menunjukkan aktivitas vulkaniknya, Kerinci tiba-tiba menyemburkan abu vulkanik tebal berwarna hitam setinggi 400 meter. Tercatat saat ini Kerinci pada status waspada level dua.

Foto dari sini

Kepala Pos Pemantau Gunung Kerinci, Indra Saputra mengatakan jika abu vulkanis Gunung Kerinci berwarna putih kehitaman dengan ketinggian semburan 400 meter mengarah ke barat. Untungnya, abu vulkanis Gunung Kerinci ini tidak sampai ke permukiman warga, namun masyarakat dan pendaki dilarang untuk mendekati kawah dalam radius 3 kilometer.

Indra menyebutkan jika pendaki gunung yang ingin ke Kerinci hanya bisa mendaki sampai ke shelter 2, hal ini untuk mewaspadai aktivitas gunung yang saat ini berstatus waspada 2

“Pendakian masih dibolehkan tetapi dilarang sampai puncak dan hanya sebatas ‘shelter II’”

Warga yang melihat semburan abu vulkanis pagi ini mengatakan jika abu pekat hitam tersebut muncul pukul 08.00 WIB.

Warga kaki gunung mengatakan jika mereka melihat kembali Kerinci bergejolak lagi, pagi ini vulkanik yang dikeluarkan cukup tebal dan beruntungnya tidak mengarah ke Solok Selatan. Abu vulkanik Gunung Kerinci sudah tiga hari belakangan terlihat cukup tebal tetapi pada Senin pagi yang terlihat lebih hitam.

Warga mengaku jika mereka belum terganggu dengan semburan abu vulkanis tersebut.

Kerinci sendiri merupakan gunung yang terletak di Provinsi Jambi yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gnung ini memiliki ketinggian 3.805 mdpl, yang merupakan gunung tertinggi di Indonesia (selain di Papua) yang dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.

Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif, gunug ini terakhir kali meletus pada tahun 2009.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU