Grebeg Sudiro adalah perayaan Tahun Baru Imlek oleh masyarakat Tionghoa-Jawa di Kota Solo.
Tahun ini, Grebeg Sudiro digelar pada 6-8 Februari.
Kata ‘grebeg’ sendiri merupakan tradisi khas jawa untuk menyambut hari-hari khusus seperti: Mulud (kelahiran Nabi Muhammad), Syawal (lebaran), Idul Adha, Suro (Tahun Baru Jawa). Puncak perayaan ini ialah saat perebutan hasil bumi, makanan, dll yang disusun membentuk gunung. Tradisi rebutan didasari oleh falsafah Jawa ‘ora babah ora mamah’ yang artinya, ‘jika tidak berusaha tidak makan’. Sedangkan, bentuk gunung memiliki maksud dari masyarakat jawa atas rasa syukur pada sang pencipta.
Dalam acara ini, masyarakat akan berebut gunungan yang berisi ribuan kue ranjang. Akhir acara akan ditutup dengan menyalakan lampion. Selain itu, masyarakat non Tionghoa juga dapat menikmati beragam hiburan seperti barongsai dan tari-tarian.