Keelokan Pulau Dewata sudah tersohor hingga mancanegara. Harus diakui, Bali lebih dikenal dunia internasional ketimbang Indonesia sendiri. Tanah Lot adalah salah satu alasan mengapa banyak turis asing yang berbondong-bondong datang ke Bali. Lalu, apa sih yang menarik dari Tanah Lot?
Daya tarik Tanah Lot tidak hanya eksotisnya pura yang berdiri kokoh di atas batu karang besar. Tanah Lot semakin memesona dengan latar pemandangan pantai yang indah. Apalagi saat senja tiba, begitu sakral, mistis, dan menggetarkan hati. Bagi wisatawan beragama Hindu bisa berwisata sambil sembahyang di pura Tanah Lot.
Tanah Lot berada di tengah laut. Tak perlu menggunakan perahu, wisatawan bisa berjalan kaki menuju Pura Tanah Lot saat air laut sedang surut. Namun, jalanan akan tertutup air saat pasang. Tanah Lot terlihat seperti pulau kecil yang mengapung di lautan dari kejauhan.
Berpuluh-puluh tahun, Pura Tanah Lot terkena abrasi dan pengikisan karena ombak dan angin. Oleh karena itu dipasang tetrapod sebagai pemecah gelombang yang berupa karang buatan. Konstruksi bangunan pemecah gelombang sepanjang 182 meter dengan lebar sekitar 70 meter diletakkan di bawah air laut agar tidak mengganggu keasrian Tanah Lot.
Menurut pengakuan juru kunci, ular penjaga Tanah Lot telah berusia ratusan tahun. Namun, belum ada yang tahu pasti berapa usia ular welang itu. Ular sengaja tidak dipindahkan dari habitatnya di dalam gua agar tetap bisa dikunjungi turis.
Yang mengagumkan adalah mata air tawar ini berasal dari deburan ombak laut yang asin. Ketika mata air ini diminum tidak terasa asin sama sekali malahan rasa segar yang didapatkan.
h2>6. Tanah Lot direnovasi dengan bantuan dana pinjaman Jepang sebesar 95 Milyar rupiah
Upaya perlindungan Tanah Lot dilakukan secara bertahap sejak tahun 1987. Pemerintah membutuhkan dana sekitar 95 miliar rupiah untuk melakukan perawatan Pura Tanah Lot. Dana pinjaman tersebut diperoleh dari Japan Bank for International Cooperation.
Pura Hindu yang digunakan untuk memuja dewa-dewa laut ini memiliki 4 pura yaitu Pura Tanah Lot, Pura Batu Bolong, Pura Batumejan dan Pura Enjung Galuh.
Tahun 2014 silam, saya mengunjungi Tanah Lot sendirian tanpa pasangan. Kenyataannya, saya tetap saja putus dengan pasangan. Intinya sih, kisah percintaanmu dengan doi tidak tergantung pada Tanah Lot. Tapi bergantung pada komitmen kalian dan Tuhan Yang Maha Esa. Bukankah Tuhan maha membolak-balikkan perasaan? Iya kan? Tapi kenapa saya jadi membahas perasaan di Tanah Lot?
***
Turis asing saja jauh-jauh datang ke Bali untuk mengagumi keindahan Tanah Lot. Sebagai tuan rumah yang baik, jamulah para tamu dengan suguhan-suguhan yang menyejukan agar mereka datang kembali. Suguhkan wisata yang indah dan bersih dari sampah.