Ini Event Jogja di Bulan Maret 2016 yang Tak Boleh Anda Lewatkan

Segera pesan tiket ke Jogja!

SHARE :

Ditulis Oleh: Sophie Maya

Ingin melihat para “penunggang angin” bermain-main di udara? Atau menyaksikan atraksi pesawat-pesawat tempur memecah langit biru Jogja secara langsung?

Akhir bulan Maret ini Anda dapat menyaksikannya di event Jogja Air Show 2016. Acara ini berlangsung dari tanggal 25-27 Maret 2016 di beberapa tempat; Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, Pantai Depok Bantul, Pantai Krakal Gunung Kidul DIY.

Jogja Air Show adalah perlombaan tahunan di bidang olahraga dirgantara. Di tahun 2016 ini Jogja Air Show mengangkat tajuk “Pelangi Nusantara” dan menampilkan enam kategori perlombaan yang menarik sekaligus memacu adrenalin.

Yang pertama adalah microlight, lomba pesawat terbang rakitan yang lebih ringan dan kecil dibanding pesawat pada umumnya, pesertanya akan menjadi pilot pesawat masing-masing dan kemudian terbang mengarungi langit Jogja yang indah.

Kedua adalah lomba aeromodeling, yaitu miniatur pesawat terbang yang dikendalikan melalui radio control oleh para peserta. Atraksinya sudah tentu menarik perhatian bagi peserta lain mau pun pengunjung. Jumlah peserta untuk lomba ini adalah 50 orang.

Ketiga adalah lomba terjun payung di mana peserta akan terjun dari ketinggian lalu menggunakan parasut sebagai penyelamat, sebanyak 70 peserta akan tergabung dalam lomba ini. Lomba terjun payung juga akan dilaksanakan sebanyak enam kali penerjunan selama tiga hari, berlokasi di Pantai Krakal dan Depok.

  A photo posted by JogjaAirShow (@jogjaairshow) on

Selanjutnya ada pula lomba paralayang. Nyaris sama dengan terjung payung, namun jika paralayang peserta mengibarkan parasutnya ketika masih menginjak tanah di lereng bukit atau tempat yang tinggi. Parasutnya terbuat dari kain nilon yang dibentuk seperti sayap atau aerofoil yang dihubungkan oleh tali-tali sebagai cantolan tempat duduk penerbang. Prinsipnya sama seperti menerbangkan layang-layang, sehingga sering kali penerbangnya dijuluki para penunggang angin. Konsep terbangnya sederhana namun mengagumkan, sehingga lomba ini patut dinanti. Di Jogja Show Fair, Paralayang akan diikuti oleh 100 peserta.

Mirip-mirip dengan paralayang, ada juga lomba paramotor. Bedanya jika di lomba ini, ada tambahan mesin atau motor dan dilengkapi baling-baling. Bahkan menggunakan bahan bakar yaitu bensin yang dapat membuat durasi terbang bisa lebih lama dan tinggi. Jika paralayang membutuhkan tempat tinggi untuk terbang, maka tidak dengan paramotor. Menggunakan mesin sebagai pemacu terbang tentu membuat paramotor bisa terbang meski di tanah landai. Namun juga tetap harus memperhatikan tekanan angin.

Selanjutnya ada lomba Gantole atau Layang Gantung. Nama aslinya adalah Hang Gliding namun oleh Anton Moeliono, pakar Bahasa Indonesia, diubah namanya menjadi Gantole sejak masuknya cabang olahraga ini di Indonesia pada tahun 1977. Sayap pada Gantole tak seperti parasut pada terjun payung, paralayang, maupun paramotor. Melainkan lebih menyerupai kerangka layang-layang, namun kerangkanya terbuat dari bahan metal sementara bahan sayapnya dari kain. Semacam sayap jubah yang disangga. Jika menilik dari sejarahnya, bentuk Gantole memang meniru bentuk-bentuk pesawat terbang yang pertama kali diciptakan di jaman Ibnu Firnas, sang perintis awal teknologi pesawat terbang. Dalam Jogja Air Show 2016 nanti akan ada 50 peserta yang bersaing dalam lomba ini.

Kompetisi ini akan melibatkan 370 atlet putra-putri dari seluruh kontingen Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).  Peserta telah ditempa sejak awal tahun sebab ini merupakan kejuaraan nasional yang sangat besar dan meriah. Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Adisucipto Marsma TNI Imran Baidirus, mengatakan animo atlet tahun ini sangat tinggi sehingga peserta dibatasi. Selain lomba-lomba olahraga dirgantara, panitia juga menyiapkan lomba foto, lomba sepatu roda, dan live music yang siap menghibur wisatawan.

Di tahun 2015, event Jogja Air Show berhasil menarik 40 ribu penonton dan nampaknya akan jauh lebih banyak pengunjung di tahun ini.

Tentu sangat menarik melihat beragam lomba yang akan dipertandingkan. Untuk Anda yang ingin melihat bagaimana riuhnya langit Jogja di tanggal 25 Maret nanti, mulailah mengatur waktu cuti untuk mempersiapkan keberangkatan!

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU