Termasuk Tipe Pendaki Apakah Kamu? Camper atau Tik-Tok ? [Polling]

Kamu termasuk dalam tipe pendaki camper atau tik-tok? Yuk, ikutan pollingnya!

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Tren pendakian hampir tak tergeser dari deretan aktifitas ekstrim di Indonesia. Tak kenal musim hujan atau kemarau panjang, nyatanya hampir semua gunung selalu ramai didaki. Terkecuali gunung yang memang sedang ditutup untuk pendakian karena alasan rehabilitasi ekosistem maupun perbaikan fasilitas.

Tren pendakian tak pernah tergeser dengan kegiatan ekstrim lain. Foto oleh April Pagi

Membawa beban berat belasan kilo saat mendaki sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa bagi kalangan pendaki. Apalagi jika Kamu tergolong pendaki yang suka berlama-lama di gunung, pasti akan semakin banyak barang yang harus Kamu bawa terutama untuk urusan logistik.

Menurut saya, ada dua jenis pendaki yang paling sering saya temui selama saya mendaki. Pertama tipe pendaki camper (menikmati pendakian dengan camping) dan tipe pendaki tik-tok (pendakian sekali jalan tanpa camping).

Seperti apa sosok pendaki camper

Pendaki tipe camper biasanya lebih suka berlama-lama di gunung karena memang begitulah cara mereka menikmati gunung. Kebanyakan dari mereka juga punya cukup banyak waktu luang. Bisa karena memang ingin menghabiskan waktu cuti atau libur di gunung dan menjauh dari kehidupan kota. Atau juga memang mereka lebih bahagia dengan berlama-lama di gunung.

Golongan ini juga lebih suka mendaki saat weekday, karena cenderung lebih sepi dibandingkan saat weekend atau hari libur panjang. Seorang teman pernah berkata,

“Naik gunung itu asyik pas hari kerja, soalnya sepi. Dua atau tiga hari di atas, biar puas”

Dari segi peralatan dan logistik yang dibawa juga cenderung lebih lengkap. Misalnya, mereka akan membawa tenda, sleeping bag, peralatan masak, bahan makanan untuk beberapa hari, dsbnya. Ini membuat beban mereka saat mendaki cukup berat.

Pendaki yang sedang camping. Sumber foto

Bandingkan dengan tipe pendaki tik-tok

Pendaki tipe ini biasanya hanya mendaki untuk keperluan tertentu, misalnya untuk olahraga, survey jalur, dsb. Namun ada banyak juga yang murni ingin mendaki. Pendakian tik-tok biasanya hanya sekali jalan, artinya berangkat, sampai puncak kemudian langsung turun.

Mereka yang mendaki dengan sistem tik-tok mayoritas tidak perlu membawa banyak peralatan, hanya makanan dan minuman, serta obat-obatan secukupnya saja. Saya juga pernah bertemu dengan pendaki tipe ini. Mereka terlihat santai, hanya menggunakan celana pendek, kaos, jaket, dan tas ransel kecil. Saat saya tanya, mereka menjawab ingin berolahraga saja.

Namun, kebanyakan pendaki jenis ini hanya mendaki gunung-gunung yang memiliki rute tidak terlalu panjang. Gunung yang kerap dijadikan rute tik-tok antara lain Andong, Ungaran, Prau, Merapi, Papandayan, dan beberapa gunung pendek lainnya.

Pendakian tik-tok ke Prau. Sumber foto

***

Nah, kalau saya sendiri lebih ke tipe pendaki “camper“. Saya lebih senang berlama-lama menikmati suasana gunung. Tak peduli ramai atau sepi, bagi saya gunung tetap asyik dinikmati. Selain itu, saya juga bukan orang dengan tipe fisik yang kuat, jadi harus berpikir ulang kalau berniat mendaki tik-tok.

Bagaimana dengan Kamu? Termasuk golongan pendaki yang suka camping atau lebih suka menikmati gunung dengan cara tik-tok? Coba deh ikutan polling di bawah ini supaya Kamu tahu sebanyak apa orang yang setipe denganmu,

Kamu termasuk pendaki “camper” atau pendaki tik-tok?

View Results

 Loading …

Ikuti juga polling lainnya di sini:

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU