#Kami Pendaki #Kami INDONESIA #Kami Pancasila
Selamat hari Pancasila, hei pendaki. Di hari Pancasila ini, yuk merenung sebentar.
Coba deh tanyakan ke dalam hati kecilmu, sebagai pemuda/i Indonesia yang baik, sudahkah kamu mengamalkan nilai-nilai kebhinekaan?
Nggak usah bingung mencari jawaban. Karena sesungguhnya saat Kamu mendaki, kamu pun sudah belajar menerapkan nilai kebhinekaan. Nggak percaya? Nih 9 buktinya;
Nggak peduli mereka hindhu, buddha, kristen, katholik, darmogandul, atau pun islam. Berasal dari batak atau pun dayak. Dari Pulau Jawa atau pun Sulawesi. Kamu tetap menerima setiap pendaki dengan hangat. Nggak jarang, secangkir kopi panas di tengah dinginnya gunung menjadi pelebur perbedaan dalam satu persamaan. Sama-sama pendaki Indonesia.
Perasaan senasib sepenanggungan saat berada di tengah-tengah alam liar lah yang telah menumbuhkan sifat saling tolong menolong. Contoh paling sederhana, membantu mereka yang terjatuh.
Yap, karena kalau bukan sesama pendaki, siapa lagi yang akan dimintai pertolongan untuk pertama kali?
“Jangan di rumah aja, Indonesia itu indah”
Masih ingat dengan kalimat viral yang diucapkan banyak pendaki itu? Sebenarnya, kalimat tersebut diucapkan sebagai wujud kebanggaan pada tanah air. Bukan karena mereka ingin pamer.
Nggak ada yang menggangu. Karena setiap pendaki memahami bahwa masing-masing orang punya perbedaan keyakinann yang harus dihargai. Termasuk saat mereka harus beribadah di gunung.
Salah satu kunci kebhinekaan adalah dengan tidak mementingkan diri sendiri. Sikap egois dan serakah bisa mengancam kesatuan dan persatuan. Untungnya nih, para pendaki Indonesia memiliki jiwa korsa yang tinggi. Naik bersama turun pun dengan orang yang sama. Bahkan nambah teman baru lagi.
Yakin banget deh, di antara Kamu pasti ada yang pernah membagikan air mineral pada pendaki yang nggak Kamu kenal. Bahkan berbagi logistik.
Dengan berbagi para pendaki nggak merasa kekurangan atau dirugikan. Malah, bisa menambah pahala dan teman baru. Dan sifat saling berbagi tanpa memandang siapa orangnya ini menjadi salah satu pondasi kebhinekaan Indonesia.
Kalau Kamu nggak merasa memiliki, mungkin Kamu nggak akan peduli dengan banyaknya tumpukan sampah di gunung. Kamu nggak akan mau capek-capek mendaki dan membawa turun sampahmu lagi. Karena yang namanya memiliki berarti mau menjaga dan merawat, bukan mengotori.
Yang bisa merusak kebhinekaan adalah sifat merasa paling baik, paling benar, dan paling hebat. Saat mendaki, kamu telah belajar bersikap rendah hati. Karena para pendaki gunung percaya, selalu ada puncak yang lebih tinggi.
PUNCAK!
***
Membicarakan perbedaan nggak bakal ada titik akhirnya. Karena Tuhan menciptakan setiap mahluknya dengan karakter yang berbeda-beda.
Daripada terus cari perbedaan, yuk temukan kesamaannya aja. Biarkan perbedaan menjadi pewarna perjalanan menuju puncak yang sama. Persatuan Indonesia. #kamipendaki #kamipancasila #kamiindonesia
Baca juga: