Jet lag atau mabuk terbang parah dialami jika terbang melintasi beberapa zona waktu. Tubuh memiliki sesuatu yang disebut jam tubuh. Kekacauan jam tubuh terjadi karena tubuh mengalami fase gelap terbang yang ‘tidak alami’ seperti biasanya.
Saya sendiri termasuk langganan mengalami hal ini. Penerbangan jangka panjang ke Houston bulan lalu adalah penerbangan terparah yang saya alami. Saya mengalami jet lag 1 hari penuh. Sakit kepala, sembelit, disorientasi, insomnia, serta depresi membuat hari pertama saya disana dihabiskan di hotel.
Setelah itu saya belajar beberapa hal dari dokter pribadi saya tentang hal ini.
Pelajari zona waktu tempat yang dituju. Begitu saran pertama dari dokter saya. Satu minggu sebelum pergi, buat sebuah rutinitas harian baru menyesuaikan zona waktu tempat tujuan. Saya mencoba melakukannya, mengubahnya perlahan, per hari.
Misal, tidur 2-3 jam sebelum jam normal sebelum atau sesudahnya. Begitupun dengan jam bangun.
Suplemen melatonin dosis rendah disarankan oleh dokter saya. Hal ini cukup berguna untuk insomnia.
Namun, hal yang perlu diperhatikan, obat ini harus berdasar saran dokter, karena tak semua orang dapat tidur karena suplemen.
Kafein mengganggu ritme tidur. Saya membuktikannya saat penerbangan ke Eropa untuk kunjungan bisnis awal tahun lalu. Dengna harapan membuat tubuh lebih baik, hal tersebut justru membuat jet lag saya makin parah.
Efek udara kering dalam pesawat membuat tubuh sering dehidrasi. Sering-sering lah minum air saat penerbangan agar terhindar dari dehidrasi.
Selain itu, sebelum terbang saya selalu mengisi botol minuman saya hingga penuh karena rasa lelah menunggu waktu penerbangan juga rentan menyebabkan dehidrasi.
Hal yang saya lakukan di Houston dengna langsung tidur di hotel justru memperburuk jet lag. Cara efektif untuk cepat menghilangkan efek jet lag justru dengan terjun langsung ke aktifitas sehari-hari di tempat tujuan dan biarkan agar kulit terpapar sinar matahari. Hal tersebebut akan membuat tubuh ceat beradaptasi, meski awalnya cukup berat.
Cara lain yang efektif adalah jika sampai di tempat tujuan pada malam hari, biarkan gorden kamarmu terbuka agar kita bisa terbangun karena sinar matahari pagi, bukan karena bunyi alarm yang mengagetkan. Sinar matahari yang langsung membangunkan tubuh, akan membuat tubuh secara alami mengingatnya sebagai ‘jam tubuh’ yang baru.
