Pernahkah Anda traveling ke sebuah tempat yang jauh dari kota, kemudian melihat langit pada malam hari dan kemudian melihat banyak bintang yang disertai kabut putih tipis? Itulah milky way atau sebutan dalam bahasa kita adalah Bima Sakti. Secara ilmu astronomi, planet kita berada di dalam Galaksi Bima Sakti, sekitar 2/3 dari panjang jari-jari galaksi bima sakti.
Anda pasti sudah beberapa kali melihat foto-foto dengan latar belakang gugusan bintang yang terlihat terang pada malam hari. Itu adalah foto asli yang didapatkan dengan menggunakan kamera dan sedikit olah digital untuk membuat gugusan bintang tersebut lebih terang di dalam foto. Bila Anda memiliki kamera dengan perngaturan manual, Anda bisa menggunakannya untuk memotret milky way.
Lantas apa hubungannya antara milky way dengan masa lalu? Milky way adalah gugusan bintang yang berada sangat jauh dari Planet kita, satuan yang digunakan untuk mengukur jarak tersebut bukanlah kilometer atau mil, namun tahun cahaya. Cahaya memiliki kecepatan pada ruang hampa 299.792 kilometer/detik. Jadi definisi satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya selama satu tahun. Jarak gugusan bintang tersebut mencapai tahunan hingga jutaan tahun cahaya, bahkan lebih.
Jadi cahaya dari bintang tersebut baru mencapai Bumi setelah menempuh waktu sekitan tahun cahaya. Kita tidak tahu apakah bintang tersebut masih bersinar terang atau sudah kehilangan sinarnya. Dengan kata lain, ketika kita memotret milky way berarti kita menyaksikan jutaan ‘masa lalu’ yang baru sampai di Bumi. ‘Masa lalu’ yang indah kan ketika kita menyaksikannya bersama ‘masa depan’ kita ketika sedang bermalam di gunung?
Dengan teknologi kamera yang sudah semakin peka terhadap kondisi rendah cahaya, maka kita bisa dengan mudah untuk menangkap bintang-bintang tersebut ke dalam frame foto kita. Anda harus memperhatikan teknik yang digunakan untuk bisa mendapatkan foto milky way yang menarik.
Syarat utama untuk mampu melihat dan memotret milky way adalah saat malam hari. Anda tidak akan bisa mengambil foto milky way saat siang hari, karena cahaya matahari jauh lebih kuat.
Syarat kedua adalah ketiadaan bulan, sinar bulan, terutama saat Purnama akan membuat milkyway akan sangat sulit untuk terlihat. Carilah saat fase bulan mati, sehingga sepanjang malam Anda tidak menjumpai sinar bulan. Saat inilah langit akan bebas dari cahaya bulan, kemudian cahaya milky way dapat Anda saksikan dengan jelas. Anda bisa menggunakan aplikasi kalender bulan yang tersedia untuk smartphone Anda untuk mengetahui kapan bulan mati dan kapan bulan Purnama.
Syarat ketiga adalah melihat waktu kapan milky way terbit atau milky way mulai muncul. Milky way selalu bergerak dari timur menuju barat dengan arah selatan sebagai porosnya. Menurut hafalan kasar saya, milky way memiliki pola terbit yang berbeda setiap bulannya. Pada bulan awal, semisal januari, februari, maret, april dan sekitarnya, milky way mulai nampak sekitar jam 01.00 hingga 04.00. Sedangkan pada bulan September, oktober, November dan sekitarnya, biasanya milky way mulai muncul sekitar jam 19.00 . Anda bisa menggunakan aplikasi seperti stelarium (freeware) untuk mengetahui waktu terbitnya milky way dari lokasi yang telah ditentukan.
Syarat terakhir adalah saat langit cerah, tidak tertutupi awan tebal atau hujan. Maka Anda bisa melihat langit dengan cerah tanpa tutupan awan, serta dihiasi oleh bintang-bintang.
Syarat pemilihan lokasi adalah pada derah yang bebas polusi cahaya, semisal pantai yang menghadap samudra lepas, gunung yang jauh dari perkotaan, atau desa terpencil yang tidak terkena meriahnya cahaya lampu. Hindari memotret dari perkotaan karena cahaya kota membuat cahaya bintang tidak nampak dengan jelas. Menggunakan beberapa kamera dan lensa tertentu seperti kamera dengan kemampuan ISO tinggi dan lensa bukaan lebar, Anda tetap bisa menangkap milky way walau tidak terlihat sempurna. Idealnya adalah saat Anda berada di tempat yang jauh dari polusi Cahaya.
Pastikan Anda mencari milky way di arah selatan.
Idealnya, Anda memerlukan peralatan sebagai berikut :
Kamera, baik DSLR, mirrorless ataupun smartphone. Yang terpenting adalah memiliki pengaturan pengambilan gambar secara manual untuk segitiga exposure. Salah satu Smartphone yang mampu mengambil foto milky way adalah OnePlus One.
Lensa dengan pengaturan fokus manual, karena saat malam hari, terlebih dengan kondisi langit yang gelap total, hampir mustahil sebuah lensa bisa mengambil titik fokus yang tepat. Caranya adalah dengan menggeser ring fokus lensa ke tAnda infinity, atau bila tidak ada tAnda tersebut, maka Anda bisa memutar ring fokus lensa hingga penuh, lalu memutarnya kembali sedikit ke arah yang berlawanan. Jika Anda menggunakan lensa Nikon, putaran fokus ke infinity adalah ke kanan, sedangkan lensa canon ke kiri. Kanan dan kiri ini jika posisi Anda berada di belakang kamer.
Tripod digunakan untuk tetap membuat kamera Anda berada pasa posisi yang stabil dalam waktu yang dibutuhkan. Walaupun Anda bisa menggunakan batu atau benda padat lainnya, namun ketika Anda menggunakan tripod Anda akan mendapatkan fleksibilitas dalam mengatur komposisi foto Anda.
Headlamp diperlukan untuk membuat tangan Anda tetap bebas saat merubah-rubah pengaturan pada kamera.
Secangkir Kopi, Camilan dan Baju hangat. Tentu saja Anda sudah tahu kegunaannya.
Anda harus memahami segitiga exposure terlebih dahulu. Pemahaman singkat untuk mendapatkan foto milky way adalah bahwa kamera Anda memerlukan waktu yang cukup untuk mendapatkan objek dalam jumlah cahaya yang sedikit namun noise yang masih bisa ditoleransi. Jika kita bahasakan dalam bahasa Fotografi maka menjadi : shutter speed yang panjang, aperture yang lebar, dan ISO yang ideal untuk malam hari.
Pastikan Anda menggunakan Mode M (Mode Milkyway), maksud saya bahwa Mode M adalah Mode Manual.
Ada dua tahap yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan foto milky way yang sesuai dengan keinginan Anda.
Pada tahap ini kita memotret kamera dengan tujuan untuk mengatur komposisi foto saja, sehingga kualitas foto tidak perlu kita pertimbangkan. Pengaturan kamera untuk tahap ini adalah sebagai berikut :
Tahap ini hanya bisa dilakukan setelah Anda melalui tahap observasi dengan baik, karena baik tidaknya komposisi foto Anda ditentukan pada tahap tersebut. Pastikan tahap eksekusi adalah tahap dimana Anda mendapatkan hasil yang maksimal dan komposisi foto yang menarik. Pengaturan untuk tahap ini adalah sebagai berikut :
Pastikan Anda menggunakan timer, cukup 2 detik saja. Bila Anda memiliki shutter release, maka gunakanlah. Cara ini ditujukan untuk meminimalisir goncangan kecil pada kamera Anda.
Setelah Anda puas memotret milky way, sekarang tinggalah saatnya Anda untuk mengolah hasil foto Anda agar milky way pada foto Anda lebih terang dan lebih terlihat. Pengurangan noise sangat dianjurkan dilakukan pada tahap ini. Anda bisa menggunakan software seperti adobe photoshop atau adobe lightroom untuk mengolah foto milky way tersebut.
Q : Apakah bisa memotret menggunakan lensa kit (18-55)?
A : Bisa, gunakan aperture f/3.5 dan geser ring fokus ke infinity.
Q : Lensa saya tidak bisa mencari fokus, bagaimana caranya?
A : Gunakan manual fokus agar bisa menggeser ring fokus secara manual kea rah infinity
Q : Bagaimana caranya agar lensa, terutama lensa kit mencapai titik infinity?
A : Untuk canon, geser ke kiri hingga penuh, lalu putar sedikit ke kanan. Untuk Nikon, geser ke kanan hingga penuh, lalu putar ke kiri sedikit.
Q : Apakah live view bisa digunakan untuk mencari fokus infinity?
A : Bisa, saat menggunakan live view, arahkan kamera ke cahaya terjauh, lalukan zoom in pada tampilan live view tersebut, lalu putar ring fokus lensa untuk mendapatkan gambar paling fokus.
Q : Kenapa saya tidak bisa melihat bintang seperti yang dimaksudkan dalam tulisan ini?
A : Baca dengan seksama bagian Waktu dan Lokasi
Q : Kamera apa yang direkomendasikan untuk memotret milky way?
A : Kamera DSLR biasa saja sudah bisa, namun untuk hasil lebih baik, unakanlah kamera full frame untuk hasil yang lebih baik. Untuk canon seperti 5D series, 6D, 1D series dll. Untuk Nikon seperti D810, D750, D4S, dll. Untuk sony seperti A7series, A99 dll.
Q : Lensa apa yang cocok untuk memotret milky way?
A : Lensa terbaik adalah lensa dengan bukaan lebar, kalau bisa, carilah lensa wide untuk dapat menangkap milky way lebih luas.
Q : Contoh lensa wide apa saja dengan bukaan lebar?
A : Anda bisa menggunakan Tokina 11-16mm f/2.8, Tokina 11-20mm f/2.8, Sigma 18-35mm f/1.8, Rokinon 12mm f/2.0 atau lainnya.