Apa yang akan terjadi pada sampah-sampah yang kamu tinggalkan di gunung? Salah satu dampaknya adalah pada kehidupan hewan-hewan. Pernahkah kamu memikirkan hal tersebut?
Gunung bukan tempat sampah!
Itu kalimat yang sudah diucapkan berkali-kali dan hampir semua orang tahu bahwa sampah yang tak dimanfaatkan dengan baik, hanya akan berdampak buruk! Sayangnya, itu hanya sebatas pengetahuan semata dan belum banyak orang yang peduli pada bentuk implementasinya.
Kamu mungkin seseorang yang sangat peduli dengan kebersihan tempat tinggalmu. Debu-debu kecil di setiap sudut rumah, sampah kecil yang berserakan di lantai, atau tumpukan sampah di bak sampah yang kamu siapkan untuk diambil oleh pengangkut sampah. Kamu begitu peduli terhadap hal itu. Namun bagaimana kepedulianmu saat mendaki gunung? Apa kamu akan menjaga kebersihan gunung-gunung yang kamu daki seperti menjaga kebersihan rumahmu sendiri?
Kamu tahu, dampak apa yang akan terjadi khususnya bagi mahluk hidup yang tinggal di gunung?
Ketika melihat tumpukan sampah khususnya hewan-hewan primata, hewan tersebut akan mengais-ngais sisa-sisa makanan untuk dimakan. Dan jika mereka sudah terbiasa oleh makanan manusia dan terlalu akrab dengan manusia, ini akan menjadi masalah pendaki dan juga menjadi hama bagi petani disekitar kawasan gunung. Primata ini akan berani terhadap manusia dan tak segan-segan mengendus makanan saat bertemu dengan manusia.
Pada akhir Januari, segerombolan kera hutan di Pegunungan Kampung Baros, Desa Negalsari, Sukabumi masuk ke perkampungan warga. Kawanan kera yang kelaparan tersebut menyerang rumah dan merusak ladang. Salah satu sebabnya adalah berkurangnya makanan di tempat tinggal mereka karena rusaknya hutan. Karena mereka sudah terbiasa dengan makanan manusia, mereka pun dapat dengan mudah beradaptasi.
Selain perubahan perilaku pada hewan-hewan liar, sisa-sisa sampah yang mereka makan juga berbahaya dalam tubuh. Seperti kasus matinya anak macan di Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Setelah diteliti anak macam tersebut mati karena tersangkutnya tutup kaleng di kerongkongannya. Padahal anak macan yang sudah langka tersebut dalam tahap perlindungan.
***
Ada banyak mahkluk hidup yang tinggal di sana. Jangan rampas kehidupan mereka! Sebagai orang yang menganggap bahwa dirinya sebagai pecinta alam dan orang yang peduli dengan alam, masihkah kamu berani tinggalkan sampah-sampahmu di gunung?
Mari kita bersama-sama peduli terhadap sampah. Seperti kepedulian sebuah kota di Jepang, Kota Kamikatsu, kota tanpa sampah ketika orang-orang mulai peduli terhadap sampah yang mereka buat sendiri.
Baca juga klasik, masalah sampah di tempat wisata