Bandara Ngurah Rai Bali Berhenti Beroperasi Selama 24 Jam Saat Nyepi

Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1938 yang berlangsung di kawasan Bali, Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup sementara selama 24 jam.

SHARE :

Ditulis Oleh: Sophie Maya

CC Flickr 2.0 Sergey

Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1938 yang berlangsung di kawasan Bali, Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup sementara selama 24 jam, yaitu sejak tanggal 9 Maret pukul 06.00 WITA hingga 10 Maret pukul 06.00 WITA. Penutupan tersebut akan mengubah jadwal 387 penerbangan, yang terdiri dari 229 penerbangan domestik dan 158 penerbangan internasional.

Pihak PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo selaku General Manajer, menyatakan bahwa penutupan tersebut telah diberitahukan pada pelaku dunia penerbangan melalui Notice to Airmen (Notam) No A0087/16 yang telah dipersiapkan sejak bulan Februari. Sehingga nantinya pada saat Nyepi, jadwal penerbangan seluruh dunia dari atau ke Bandara Ngurah Rai disesuaikan. Pemesanan tiket pesawat pada hari yang telah ditentukan pun ditiadakan. Namun demi mengantisipasi keadaan darurat, pihak bandara akan tetap memasang petugas operasional yang bertugas di bandara.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, juga telah mengirimkan surat kepada lima menteri yang meminta agar bandara ditutup, kelima menteri tersebut yaitu Menteri Perhubungan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Komunikasi dan Informasi, serta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan. Hal tersebut tertuang dalam surat edaran Gubernur Bali No. 003.2/17735/DPIK tertanggal 28 Oktober 2015 yang ditujukan kepada 41 instansi tingkat pusat, Bali, dan juga kabupaten/kota di Bali.

Surat mengenai penutupan tersebut juga disampaikan kepada Dirjen Perhubungan Udara, Laut dan Darat dan Kementerian Perhubunan di Jakarta, Ketua DPRD Bali, Panglima Kodam IX Udayana, Kapolda Bali, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV di Tuban Badung, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, Pelabuhan Padangbai, Celukan Bawang, dan Kepala SAR Bali.

Bandar Udara Internasional Ngurah Rai disebut menghemat pemakaian listrik sekitar Rp 154 juta selama 24 jam penutupan bandara itu.

Angka tersebut merupakan rata-rata biaya operasional harian yang dikeluarkan pihaknya selaku pengelola bandara.

Selain listrik, salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu juga menghemat pemakaian air sebesar Rp 17 juta dan telepon Rp 12 juta yang biasa dikeluarkan sebagai biaya operasional sehari-hari.

Penutupan Bandara Ngurah Rai memperingati Nyepi sejauh ini telah berlangsung sebanyak 18 kali sejak tahun 1999. Hal itu berkaitan dengan surat keputusan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, 1 September 1999 silam.

Hari Raya Nyepi dirayakan oleh umat Hindu di Indonesia. Nyepi berasal berasal dari kata ‘sepi’ yang berarti sunyi. Sehingga pada peringatan hari suci tersebut, sebagian besar aktivitas umum seperti perkantoran dan pertokoan di Bali juga ditiadakan. Namun ada pengecualian terhadap yang bersifat darurat seperti rumah sakit.

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU