Maaf ya, kami emang kodratnya gini! Foto: CC0 License
Makhluk Tuhan paling ribet
Karakter ribet pada diri cewek (menurut kacamata cowok) seperti udah menjadi sebuah stereotip tersendiri.
Tapi, kalian para cowok pernah mikir nggak sih kenapa cewek bisa seribet itu? Apa alasannya? Apa yang mendasari karakter itu muncul hampir di setiap individu cewek? Jika memang benar ribet, kalian pernah coba buat memahami atau memaklumi nggak apa yang para cewek rasakan?
Nih kami beri beberapa penjelasannya, kenapa kami bisa jadi super ribet kalau mau jalan-jalan:
Mungkin beberapa dari kalian para cowok pernah berpikir “dia bawa apa aja sih? Banyak banget kayak mau pindahan”.
Bagaimanapun keadaannya, ya emang itulah barang-barang kebutuhan para cewek, bukan berarti karena cewek nggak tahu cara dan teknik packing, tapi jika dibandingkan dengan cowok, barang bawaan cewek memang lebih banyak.
Coba pikirkan, para cewek dikodratkan mengalami siklus menstruasi setiap bulannya, di mana ada yang teratur dan tidak teratur alias kadang bisa datang secara tiba-tiba. Konsekuensinya, para cewek harus membawa pembalut dan ekstra underwear selama di perjalanan.
Atau lagi nih, para cewek itu, asal kalian tahu aja, membutuhkan pakaian dalam yang lebih banyak dari cowok! Cowok nggak membutuhkan bra dan tanktop, sedangkan cewek butuh, otomatis akan menambah barang bawaa.
Nggak semua memang, tapi banyak di antara kaum hawa memang suka bersolek walaupun berada di luar ruangan. Bukan karena centil, tapi para cewek harus tetap terlihat fresh walaupun tersengat matahari secara langsung.
Yup, cewek-cewek nggak ingin terlihat pucat atau kusam ketika berkunjung dan bertemu orang-orang baru ketika traveling, apalagi ketika mengabadikan momen dengan foto. Tapi biarpun gitu, tetap ada batasanya kok. Traveler cewek pasti bisa membedakan bara berdandan ke pesta atau saat traveling.
Kami sering mengoceh dan berkomentar di rombongan bukan hanya sekedar meramaikan tanpa isi, kami juga ingin mengemukakan pendapat. Mungkin cara kami yang agak berisik “lebay” pas lagi mengemukakan pendapat,kami juga ingin melengkapi, nggak hanya dianggap sebagai followers dalam perjalanan.
Jika berkunjung ke suatu tempat yang belum pernah didatangi, kami cenderung gila dan kalap dalam hal belanja dibandingkan dengan cowok. Tapi apa yang kami lakukan nggak hanya sekedar karena nafsu konsumtif belaka, kami memilah-milah mana benda yang sekiranya nggak dijumpai di daerah asal.
Kami juga cukup pandai dalam memanajemen keuangan, kok, jadi kami hanya membeli cinderamata untuk kenang-kenangan, belum tentu kami bisa datang ke tempat ini lagi, kan? Dan lagi, ini juga biasanya karena kami lebih perhatian pada orang-orang di rumah atau teman dekat, jadi kami kepikiran untuk memberi mereka sesuatu.
Nggak setiap waktu cewek itu sensitif, biasanya kami sensitif di waktu-waktu tertentu. PMS (premenstrual syndrome) misalnya, akibat pengaruh si hormon serotonin ini, kestabilan emosi kami bakal sedikit keganggu.
Percayalah para cowok, sensitif bukan jenis emosi yang kami kehendaki, ini adalah salah satu kodrat yang kami terima sebagai keturunan hawa. Kami Cuma butuh pengertian di saat-saat seperti ini, karena cewek cenderung berpikir ke arah perasaan dan cowok ke logika, maka mengertilah dan maklumilah kami.
Sebagian dari kami terkadang cepat lelah, bukan karena manja, tapi emang keadaan yang nggak kami inginkan inilah yang terkadang dirasakan terutama bagi traveler cewek yang baru pertama kali melakukan traveling, mungkin belum terbiasa dengan keadaan outdoor.
Tapi sebenernya, keinginan traveling kami nggak selemah yang kalian pikirkan. Kami juga memiliki hasrat traveling yang harus dipenuhi sebagai hobi, sedikit bersabarlah kalian. Kami hanya butuh penyesuaian keadaan dan kami akan segera terbiasa dengan cuaca super panas, bawaan berat, perjalanan jauh, dan perubahan cuaca.
Sebagian cewek menganggap masalah berat badan adalah hal yang sangat penting dan haram hukumnya untuk dilupakan, sebagian lagi dapat menikmati segala macam kuliner dengan bahagia tanpa ada pikiran “takut gemuk”. Masing-masing cewek punya ketakutan tersendiri tersendiri terhadap perubahan bentuk tubuh. Efeknya, sebagian dari kami nggak bisa bebas menikmati kuliner khas daerah tertentu yang menurut kami terlalu berlemak dan mengandung kolesterol.
***
Nah, gimana? Buat kalian para cowok, coba deh lebih peka, biar nggak ada kesalahpahaman. Jangan apa-apa cuma ngeluh ‘kok cewek ribet, sih?’. Saling menghargai itu bikin suasana lebih asyik, lho!
