Air Terjun Sawangan di Kebumen Longsor, 2 Wisatawan Luka Parah, Salah Siapa?

Air Terjun Sawangan di Kebumen Longsor, salah pemerintah kah? Atau wisatawan yang kurang awas?

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

Musim hujan yang masih berlangsung menyebabkan banjir dan longsor di beberapa daerah. Senin, 29 Februari 2016, terjadi longsor di kawasan Air Terjun Sawangan, Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Sepasang wisatawan asal Cilacap yang tengah berada di kawasan tersebut tertimpa longsoran, hingga mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.

Foto diambil dari Facebook Lintas Kebumen.

Akibat longsoran tersebut, Salah satu korban yaitu Novia Triaji mengalami luka parah di bagian tangan. Sedangkan korban lainnya, Siti Nurhidayah, mengalami luka di bagian kepala, kedua tangan, dan sekujur tubuhnya. Beruntung, kedua korban masih bisa diselamatkan oleh para warga dan berbagai pihak terkait, setelah Marsinah, yang sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya, mendengar suara gemuruh longsoran dan teriakan minta tolong korban. Proses evakuasi kedua korban ini melibatkan polisi, tim SAR Perkasa, Dinas Perhutani Gombong selatan dan Satpol PP Kecamatan Ayah beserta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen.

“Untuk mencegah terjadinya longsor susulan, pihak berwenang segera menutup lokasi tersebut,” kata Kasi Penanganan Kedaruratan BPBD Kebumen Arif Rahmadi SSos.

Air Terjun Sawangan sendiri merupakan salah satu kawasan yang potensial dijadikan objek wisata di Kabupaten Kebumen. Air terjun atau curug sawangan ini berada di dekat pantai selatan, dengan panorama menakjubkan khas perbukitan tepi pantai selatan. Maka tidak heran, jika banyak wisatawan yang tertarik mengunjunginya dan mengabadikan momen disana.

A photo posted by fendi riawan (@fendiriawan) on

Sayangnya, seringkali wisatawan banyak yang menyepelekan faktor keamanan di tempat wisata. Tentu kita masih ingat peristiwa jembatan ambruk di Aceh akibat banyaknya wisatawan yang selfie diatasnya. Faktor lain yaitu cuaca, yang menyebabkan beberapa lokasi wisata menjadi rawan longsor atau banjir. Dalam hal ini, keterlibatan pihak pemerintah daerah dalam mengantisipasi kejadian serupa perlu diperhatikan, karena biar bagaimanapun kewenangan membuka atau menutup suatu kawasan adalah kebijakan pihak yang berwenang. Akan sanagat berbahaya jika pihak terkait hanya mencari untung sebanyak-banyaknya dengan mengabaikan faktor keamanan.

Lebih dari semua itu, sikap kita sebagai wisatawan untuk dapat menikmati panorama alam dengan bijak merupakan kuncinya. Bahaya atau tidaknya traveling yang kita lakukan, tentu kita sendiri yang dapat merasakannya. Pada akhirnya, tanggungjawab tersebut ada pada diri kita sendiri, untuk melihat situasi dan kondisi selama berwisata demi kebaikan semua pihak.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU